Chapter 1 Perjodohan

Romance Completed 498

Namaku Shira umurku 21 tahun. Sedari kecil aku selalu dididik menjadi seorang CEO muda yang berbakat.

Setelah dewasa aku ditunjuk oleh orang tuaku untuk menjadi CEO muda di perusahaan keluarga kami. Namun setelah satu bulan bekerja menjadi CEO, aku merasa bosan. Karena menjadi CEO pekerjaannya hanya duduk, menandatangani berkas file, melihat data keuangan, dan kemudian duduk lagi.

"Huh, menjadi CEO ternyata membosankan dan tidak seru." kataku sambil menghela nafas.
Aku keluar kantor sebentar untuk menghilangkan rasa bosan, saat di luar kantor aku melihat tulisan:

Dicari seorang pria/wanita untuk menjadi pelayan kedai Coffe.

Aku pun berfikir mungkin menjadi seorang pelayan kedai coffe lebih seru dari pada menjadi CEO.

Keesokan harinya aku memutuskan berhenti menjadi seorang CEO tanpa sepengetahuan ayahku. Dan aku melamar pekerjaan menjadi seorang pelayan kedai coffe. Aku diterima dengan senang hati di sana, karena mereka benar benar kekurangan orang.

Sudah seminggu aku bekerja di kedai coffe itu. Dan ternyata benar menjadi seorang pelayan kedai coffe lebih seru daripada menjadi seorang CEO. Namun, ayahku mengetahui bahwa aku sudah satu minggu tidak masuk kantor.

Ayahku menanyai kenapa satu minggu ini aku tidak masuk kantor. Aku menjawab dengan jujur, bahwa aku berhenti menjadi seorang CEO, dan bekerja menjadi seorang pelayan di kedai coffe.

Tentu saja ayahku marah dia berkata "Shira kau ini kenapa ha? Apa kau gila? Kau lebih memilih menjadi sorang pelayan kedai coffe daripada menjadi CEO muda yang berbakat!" Aku pun menjawab "Ayah bekerja menjadi CEO itu membosankan dan menjadi pelayan kedai coffe itu seru dan menyenangkan."

Ayahku menghela nafas dan berkata "Shira besok bangun pagi dan dandan yang cantik ya." Aku heran kenapa ayahku mengatakan hal itu, tapi ya sudahlah hanya dandan kan?

Keesokan harinya aku bangun pagi dan sudah berdandan dengan cantik. Ayahku tersenyum melihatku, aku pun membalas senyumnya.

Tak lama kemudian datang tamu dengan membawa sekeranjang bunga dan kotak kado yang sangat besar. Tamu itu terlihat berumur sekitar 70 tahunan. dan ia berkata "Bagaimana dengan perjodohannya, jadi kan?" Ayah pun menjawab "Coba tanyakan pada putriku." Aku bingung sangat bingung, aku harus jawab apa ya? Aku pun berkata "Um maaf sebelumnya tapi saya tidak mengerti apa yang kalin katakan? Perjodohan?" Kemudian laki laki tua itu pun berkata "Iya Shira, kau dan aku akan menikah." Aku terbelak tak percaya. Aku melihat ke arah ayah dan berkata "Ayah ini tidak serius kan?" Ayah menatapku dan berkata "Ini serius Shira."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience