PROLOG GHB

Drama Series 1948

Dia merengus kasar , sungguh dia geram . Bila-bila masa sahaja api kemarahannya akan meletus , memang silap cari masalah dengan dia lah .

" Kau memang biadap Laila ! Aku kasi kad kredit aku punya tu untuk kau manfaatkan tapi kau ? Pergi shopping sana sini dengan budak lain , belajar duit tu sampai beribu-ribu habis , tak sampai seminggu kad kredit aku dah habis kau guna ? What the fuck ? Kau ni memang tak reti nak bersyukur ke ? Dasar perempuan miskin ! Aku menyesallah percaya perempuan macam kau ni . Aku dah bagi kau kesenangan , boleh pulak kau salah guna . Dah lah aku malas nak cakap banyak , baik aku berambus dari sini ! " hambur Aina Qhairina .

" Qhai , jangan tinggalkan aku . Maafkan aku sebab salah guna kemewahan yang kau bagi dekat aku , kau kena dengar penjelasan dari aku . " rayu Insyirah Laila .

" Dah lah setan ! Aku tak nak dengar apa-apa lagi dari kau . Mulai hari ni , kita putus kawan ! Kau jangan sesekali cari aku , kalau tak aku akan buat kau merempat dekat lorong kotor sana ! "

" Qhai , please ! Don't do this to me like this ! " ujarnya sambil memegang tangan sahabatnya , dia sudah terduduk di lantai itu .

" Kau buat aku macam tu tak apa pulak ? Dah lah , aku tak nak termakan dengan pujuk rayu kau ni . Kalau bukan sebab Aisy , aku tak akan tahu perangai sial kau ni . " ujar Aina Qhairina , baru beberapa langkah dia nak pergi , langkahnya terberhenti apabila dia teringat sesuatu , " oh ye . Aku akan biarkan kau tinggal dekat rumah banglo ni sebab mak , abang dan adik-adik kau . Tapi aku nak lepas SPM , aku nak kau berambus dari rumah ni dan biarkan family kau tinggal sini je . Kau cari rumah baru yang lebih indah dari rumah . " ujar dia terus dia melangkah keluar dari rumah pemberian keluarganya kepada keluarga gadis itu .

' Maafkan aku Qhai , disebabkan perkara ni kau hilang kepercayaan pada aku . Maafkan aku sebab tak mampu jadi kawan terbaik untuk kau , maafkan aku sebab tak mampu terangkan perkara sebenar , maafkan aku sebab aku , kau terpaksa pergi . ' rindihnya dalam hati .

......

" Mommy , daddy , Aina nak pindah sekolah kat WPH . " ujar Aina . Soal pindah sekolah ini sudah dia bincangkan bersama abang kembarnya dan abang kembarnya sudah setuju .

Puan Sri Aira Qasha dan Tan Sri Khairil Nizam tergamam , mereka berdua berpandangan antara satu sama lain . Anaknya paling tak suka pindah sekolah , lagi-lagi bersekolah di WPH tu , " Kenapa tiba-tiba je ni Aina ? " soalnya lembut .

" You know about Insyirah Laila ? " soalan dibalas dengan soalan . Walaupun terasa seperti mahu marah je apabila menyebut nama itu tapi ditahan sahaja amarahnya . Sabar duhai hati ! Kau tak akan tengok muka minag tu lagi lepas ni . Desis hati Aina .

" Yes , of course . You're kind best friend . " ujar Puan Sri Aira Qasha ceria sambil senyum .

" Not anymore . " ujar Aina dingin . Aisy disebelahnya mengusap lembut badan belakang Aina supaya adiknya tenang .

" Why baby girl ? " soal Tan Sri Khairil Nizam pelik sambil mengangkat kening .

Aina hanya diam , kalau dia cerita pasti kemarahannya akan naik . Aisy yang melihat adiknya diam dan tiada reaksi akan ceritakan hal itu , dia menarik nafas lalu menceritakan dari A sampai Z . Terkejut , terkedu dan susah untuk kedua pasangan suami isteri itu percaya tentang perangai gadis sebaik Insyirah Laila itu .

" So that's why Aina dan Aisy nak pindah sekolah WPH ? " soal Tan Sri Khairil Nizam .

" Yes daddy , if you don't allowes we're , we're will do by our way . " ujar Aina penuh tegas . Tiada senyum dan muka yang ceria di wajahnya lagi . Dia menayangkan wajah seriousnya .

" Woow...woow...chill baby girl . I will do anything just for you daughter . Don't worry about it . Daddy akan uruskan semuanya dengan Tuan Rahman . Aina dan Aisy dah tak payah datang sekolah tu lagi . Kalau kamu berdua nak shopping barang sekolah , boleh pergi dan start sekolah dekat WPH next week . " ujar Tan Sri Khairil Nizam . Dia lebih suka kalau anaknya bersekolah di WPH , sekolah milik Errin Dhia , mak mertuanya .

" Thanks dad . " ujar Aisy dan Aina serentak .

.......

Aina duduk merenung di tepi kolam sambil merendamkan kakinya di dalam kolam dan melihat langit gelap yang dihiasi dengan bintang-bintang berkelipan .

" Aina . " tegur suatu suara .

Aina menoleh dan tersenyum nipis pada abangnya .

" Hmm " sahutnya .

" What are yoy doing here ? " soal Aisy lembut .

" Goreng telur , tak nampak ke ? " Aina berloyar buruk .

Aisy berdecit , geram dengan adik perempuan yang sorang ni .

" Eleyyy marah pulak dia ni . " Aina gelak kecil melihat wajah tampan Aisy yang sudah cemberut tu .

" Okay...okay...i'm sorry my beloved brother . " pinta Aina lembut .

" Yelah..." mengalah Aisy , suara Aina ni kalaj dah bertukar lembut memang tak dapatlah nak marah lama-lama .

" Tak ada lah , Aina cuma nak ambik angin je dekar sini . " ujar Aina .

" Bukan Aina sebenarnya tak sanggup tinggalkan Insyirah dengan Iman ke ? " tembak Aisy .

" Entahlah . " ujar Aina setelah lama hanya diamkan diri .

" Aina , Aina ni kan kembar Aisy dan kita ni seurat tau so Aisy boleh tahu kalau Aina tengah sedih atau sakit ke apa . " ujar Aisy .

Aina terkedu .

" I know it , Aina . Aina sebenarnya terkilan dengan Insyirah dan Aina tak sanggup berjauhan dengan Iman . " ujar Aisy .

" Ego sangat ke Aina ni ? Atau Aina ni pentingkan diri sangat ? " soal Aina kesal .

" Hey listen , this problem is not your wrong but other person . Aina , Aisy janji walauapa pun terjadi , I will always with you . Jangan rasa sedih tu sorang-sorang . Share ye sayangku Aina . " pujuk Aisy .

" Sayangku Aina eh ? Kalau Aisy ada awek ni , mesti awek Aisy jeles kan . "

" Tu lah , sadis . Tak ada sapa nak Aisy . "

" Eleyyy sedih pulak dia ni , hempuk kang . " acah Aina kemudian mereka berdua tergelak mesra . Lagipun memang betul , tidak ramai yang mahu berkawan dengan mereka kerana mereka kata yang Aina dan Aisy ni terlalu miskin sampai nak dapat makanan pun susah . Padahal senang je dapat makanan .

" Oh ye , Aisy ada inform dekat group Grandchildren Of Aidil pasal kita akan pindah WPH . Diorang semua excited lain macam , yelah cute twin ni akan pindah WPH . " maklum Aisy dengan suara cerianya tak terkata .

" Suka eh , ada awek ke dekat sana ? " usik Aina sambil bibirnya senyum nakal pada Aisy .

" Aisy tumbuk kang hah dah lah jom masuk tidur . Tak baik duduk sini lama-lama kang badan masuk angin . Kalau badan Aina masuk angin , sape yang susah ? Aisy jugak yang susah . Nak suapkan makan , nak jaga Aina lagi , nak jadi driver tak berbayar Airie dengan Aidin lagi . Ha penatlah Aisy nanti . " bebel Aisy .

" Bebel macam mak nenek lah dia ni . " ujar Aina lalu menjeling Aisy yang tersengih macam kerang busuk .

Kemudian mata Aina melihat langit semula , ' maafkan Qhairina , Iman . Qhairina tak boleh jumpa Iman lagi lepasni , Qhairina takut nanti Qhairina tak kuat tengok wajah Iman . Insya allah , kalau ada rezeki Qhairina yang akan pergi jumpa Iman  dan masa tu Qhairina dah tenang . Sentiasa cintakan Qhairina ye Iman . ' ujar Aina dalam hati lalu dia bangkit dari duduknya dan masuk ke dalam rumah semula . Aisy sudah masuk terlebih awal .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience