GHB 2

Drama Series 1950

Aina memerhati bunga yang ditanam di gazebo sekolah ni . Dengan kolam kecil , bangku yang dicat warna pelangi dan pelbagai jenis bunga terdapat di situ lagi menyerlahkan kecantikan gazebo ni .

Lalu di melangkah ke bangunan untuk tingkatan 3 , kelas kedua ditujunya iaitu kelas 3 Diamond .

Tok ! Tok ! Tok !

Selepas dia mengetuk , guru yang mengajar itu berpaling padanya .

" I'm sorry sir but i wanrmt see my little twin brother . "

" Siapa ? "

" Airie Qurizh dengan Aidin Qurizh . " ujarnya .

Kedua-kedua adik kembarnya berpaling padanya dengan serentak , dia hanya membalas dengan senyuman sinis .

" Sebab apa ? "

Aina merengus geram , " sir , boleh tak jangan banyak tanya ? Kalau sir masih lagi nak mengajar dekat WPH ni , better sir jangan banyak bunyi . " ugut Aina , dia langsung tak kesah dengan pandangan tajam lelaki muda itu .

" How dare you ? You're just a student ! "

" Eh berani lah . Buat apa nak takut , sir bukannya tuhan pun . "

" Saya arahkan kamu pergi BD sekarang . "

Aina menjulingkan matanya , " aduh banyak bunyi betullah kau ni , takpe kau akan terima akibatnya . Kau tunggu surat spesial untuk kau dalam minggu ni and my little twin brother , belajar rajin-rajin ye . Jangan banyak cakap macam dia ni . " ujar Aina lalu dia berlalu pergi . Sempat kakinya menendang pintu kelas itu .

Dalam perjalanan dia ke lockernya berada , dia mengomep seorang diri .

" Pikir dia siapa nak arah-arahkan aku ? Aku menyampah betullah sekolah ni , dah lah bosan . Cikgu dengan budak-budak kat sini pun sama , suka mengarah , marah-marah . Nasiblah cikgu tadi tu , memang cari masalah betul dengan aku . "

Sampai di lockernya nombor 394 , dia mengambil kunci yang berada di poket blazernya . Dia membuka lockernya , terdapat satu kertas . Dia mengambil lalu membaca isi surat itu .

Get ready what happen at this school . Please protect this school like you protect yourself and don't make trouble my beloved granddaugther . This is your school so please save from person that will make trouble your school !

-Errin Dhia-

Aina menyimpan kertas itu di poket blazernya . Itulah salah satu sebab dia pindah sekolah di sini .

Dia mengambil earphone yang ada orang menyimpan di situ lalu dia menutup pintu lockernya semula . Earphone di letakkan di telinga lalu lagu di pasang melalui telefon bimbitnya . Kakinya baru hendak tiba-tiba ada tangan menyentuh bahunya . Dia berpaling lalu dia tersenyum sinis .

" Princess dah datang so welcome to William Private Highschool . " kata lelaki itu .

Aina tergelak sinis , siapalah tak kenal dengan The Hamazim ni . Tiga lelaki yang selalu cari masalah dengannya dan tak serik-serik langsung .

" Ada benda lawak ke ? " soal lelaki itu .

" Lawaklah jugak , tak sangka aku musuh aku sekolah kat tempat aku . " ujar Aina penuh sinis . Earphone sudah disangkut di leher putihnya .

" Aina Qhairina . " ujar lelaki itu lagi .

" Ye aku , kenapa rindu aku ke Hamza Izriel ? "

" Haah , nak lepaskan rindu boleh . "

" Boleh . " ujar Aina .

Maksud rindu yang dikatakan itu adalah tundu hendak bergaduh . Tak pernah dia mengalahkan wanita berjaya kalah perempuan bernama Aina Qhairina ini . Wanita itu terlalu licik dan pantas . Apabila berlawan , penuh tenaga dia berlawan .

Baru Aina hendak bukak langkah , ada suara yang menegurnya .

" STOP IT ! "

Aina berpaling , rupanya orang itu pengawas yang duduk disebelahnya di kelas bersama dengan Aisy , Zarina , Zariya , Aimi dengan Aizira .

" Aina , kau okay ke ? Apa yang TH dah buat dekat kau ? "

" Diorang rindu aku , baru aku nak bagi dia lepaskan rindu korang dah datang . Nasib kalau tak mampos diorang kata sini tadi . " ujar Aina jujur .

Aisy yang mendengarnya jadi bengang , " korang jangan sesekali cari masalah dengan kitorang ! Kalau tak , korang memang tempah maut ! "

" Kau ingat kitorang takut ? " soal Imran dengan sinisnya .

Baru tangan Aisy hendak menumbuk pipi Imran , Aina cepat-cepat menghalang .

" Chill Aisy , lantakkan bangsat macam diorang . Hidup berdendam ni tak aman , korang balik kelas . " arah Aina .

" Habis kau ? " soal Zariya .

" Aku nak melepak kejap . "

" Takde takde , kau balik kelas sekarang ! Nak ponteng pulak kau ni . " ujar Amran yang dari hanya diam sahaja .

" Kau siapa nak arah-arahkan aku ? Kau bukan mak bapak aku atau keluarga aku pun . Kau tak ada hak . Kalau setakat KP sekolah heh sorry to say aku langsung tak takut pun , petik jari je aku dah boleh jatuhkan kau . " ujar Aina dingin .

Amran merengus geram .

" Wow ! First time aku tengok KP kesayangan WPH kita ni mengalah dengan perempuan macam tu je . " ujar Azim sambil senyum sinis .

Aina berpaling pada The Hamazim lalu dia tersenyum sambil mata hazelnya memandang tajam musuhnya , " lebih baik korang berambus kalau korang tak nak aku bagi lepaskan rindu , parah nanti . " ujarnya penuh dingin .

" Aku tak kesah pun . "

" Aku tengah baik sekarang ni jadi jangan kacau aku , aku nak bersendirian . " ujar Aina lalu dia berlalu pergi tanpa menghiraukan pandangan sepupu-sepupunya , abang kembarnya , musuhnya dan KP yang busybody .

??????

Aina melangkah masuk ke dalam sebuah bilik , iaitu bilik muzik . Sunyi dan sesuai dengan keadaannya . Dia mahu tenangkan diri dan hatinya , dia rindukan sahabat lamanya tapi sahabat lamanya sia-siakan kesenangan yang dia bagi .

Kalau kad kredit tu dari keluarganya , dia tak kesah tapi duit dalam kad kredit tu , dia punya . Dia usahakan sendiri , siapa yang tak marah kalau duit yang dikumpul lama senang-senang je orang lain habiskan .

Dia mengeluh lalu dia terpandang gitar akustik , sudah lama dia tidak sentuh alat musik atau bernyanyi kerana sibuk . Ya dia memiliki suara yang merdu , ni semua dari papanya .

Dia mula memetik tali gitar itu bagi tangannya selesa . Beberapa minit kemudian baru dia mula bernyanyi , lagu korea pilihannya , iaitu Yesterday dari penyanyi bernama Park Boram .

?

Tap ! Tap ! Tap !

Dia terkejut lalu memandang tiga orang pengawas lelaki masuk ke dalam bilik muzik ni . Dia menyangkut earphone dilehernya yang dari tadi berada di kepalanya .

" Wow , tak sangka pulak saya yang awak ni pandai nyanyi . Reti main gitar pulak tu . "

Dia merenung tajam dengn wajah dingin dia lalu mengangkat keningnya . Tangan menyilang di dadanya .

" Oh mesti awak pelikkan ? Nama saya Tengku Razif Affendi . "

" Nama saya pulak Ikmal Naufal . "

" Dan nama saya Faiz Amin . "

Aina hanya mengangguk .

" Awak ni tak reti bercakap je ? " soal Faiz pelik .

Tiba-tiba kepalanya diketuk , Faiz mengadu kesakitan lalu tangan dengan pantas mengusap kepalanya .

" Sakitlah wey ! " marah Faiz , geram .

" Kau tu lah , bonggok , babun ! Dah sah-sah tadi dia bercakap dekat kelas dengan nyanyi . " ujar Ikmal .

Faiz tersengih , " oh ye aku lupa . "

" Korang ni sekelas dengan aku ke ? " soal Aina .

Ketiga-tiga pengawas itu berpaling dan mengangguk kepalanya . Aina hanya membuat ooo sahaja .

" Okay ni pulak bilik muzik . "

Mereka berempat berpaling pada pintu yang dibuka dari luar . Terlihat , dua orang masuk ke dalam .

" Eh Aina ? " ujar kembarnya . Aina hanya tersenyum kecil .

" Apa yang minah ni buat kat sini ? " soal lelaki disebelah kembarnya , siapa lagi kalau bukan KP yang busybody tu .

" Suka hati aku lah , tempat ni bapak kau punya je ? Takkan so diam-diam je , tak payah buat macam kawasan kau . " ujar Aina selamba .

" Eleyyy macamlah sekolah ni dia punya . " ejek Amran .

' Bakal aku punya . ' desis Aina dalam hati .

" Okay chill-chill everyone ! " ujar Razif . Dia berpaling pada Amran , " wey Am , kitorang tak ajak sesiapa pun sebab niat kitorang memang nak datang sini nak berlatih untuk contest tu . Kitorang masuk , dia memang dah ada dekat sini . " terangnya .

" Contest ? Contest for what ? " soal Aina , dia suka pertandingan .

" Contest for solo , duet and band group  between international private highschool . Top three band group siapa yang terpilih , akan dihantar ke China untuk bertanding dekat sana pulak . Kalau sesiapa menang dekat China , orang tu akan dijadikan penyanyi dari syarikat ternama yang bergabung sejak 10 tahun lepas dari Malaysia dan China . " terang Ikmal .

Aina sudah tersenyum , dia mahu mencuba . Tak dapat jadi penyanyi , dia langsung tak kesah sebab setiap pertandingan yang dia masuk hanya suka-suka je .

" Tapi dengar-dengar tahun ni macam ada beberapa sekolah kerajaan yang join contest ni . " sambung Ikmal lagi .

Aina mengangguk faham lalu dia memandang abang kembarnya . Abang kembarnya membalas pandangannya lalu dia turun tersenyum . Dia faham maksud senyuman itu .

" Wanna try ? " soal Aisy .

" Of course and you bro ? "

" I just follow you and i want back China . "

" Me too , i miss grandma . "

" Sorrg sis but i miss my beloved grandma more than you . "

" No way , i miss she more than you . Full stop ! "

Baru Aisy hendak membalas , suara Amran membatalkan niatnya .

" Wait ! Hold on ! Korang ni sebenarnya siapa ? " soalnya .

Aisy memandang adiknya . Dia mahu menceritakan tentang keluarga mereka tapi dia takut kalau adiknya marah kerana menceritakan kekayaan keluarga mereka .

" Don't worry ! Kita bukan dekat sekolah kerajaan , kita dekat sekolah swasta . Sekolah orang kaya . " ujar Aina lalu mengizinkan abangnya bercerita .

Aisy menarik nafas sebelum bercerita , keempat-empat pengawas itu sudah menupukan perhatian manakala adik kembarnya , Aina sedang bermain telefon sambil mendengar lagu di earphone . Mungkin malas mahu mendengar cerita yang dia sudah tahu .

" Okay macam ni . Kitorang ada tiga orang nenek . Sorang mak kepada daddy kitorang panggil opah , sorang mak tiri kepada mommy kitorang panggil tokma dan sorang mak kandung kepada mommy kitorang grandma . Ayah kepada mommy kahwin dua atas sebab cinta , dia pulak kitorang panggil atuk . Suami kepada opah kitorang panggil tokwan . Opah kitorang ni baik and always love us like others our cousin , dia ni darah melayu sejati . Tak ada campur-campur cuma atuk dengan grandma , dua-dua ada campur . Melayu dengan China . So pak long , pak ngah dengan mommy , diorang semua darah mix gitu . Grandma selalu duduk China dan jarang balik Australia dengan Malaysia . Atuk dengan tokma pun ikut grandma . Kat Malaysia ni cuma tinggal , keluarga tiri belah mommy dengan keluarga kandung daddy je . Keluarga kandung mommy semua duduk Australia . " terang Aisy panjang lebar , kemudian dia melepaskan keluh kerana penat bercerita . Keluarganya memang besar , belum lagi cerita pasal saudara-mara dekat Australia tu .

" Ohhh so korang ada kampung dekat Australia jugak lah ? "

" Yup and dengar cerita , nanti uncle , auntie dengan tiga orang anak diorang akan pindah sini . Tiga orang tu triple and sebaya dengan kita semua . "

" Seriously ? Ada perempuan tak ? "

" Mestilah ada , lawa and then triple tu semua rambut warna blonde sebab auntie ada darah Australia . "

Tiba-tiba mereka terdengar ada suara merdu yang sedang bernyanyi

" Ku Tiba Lagi

Bersama Rasa Rindu Datang Bertamu
Di Ruang Hati Kecil Yang Berbicara
Ingatilah Diriku Ini Bersama Kenangan Itu

Walaupun Ku Lihat Bintang Bintang Balik Awan
Gugurnya Ke Bumi Menjadi Impian
Takkan Ku Lepas apa Yang Ku Harapkan

Kernaku Untukmu
Takkan Ku Lena Walau Seketika
Bisikkan Mimpi Pasti Berbicara
Tak Pernah Jemu Menanri Dirimu
Hingga Kau Menjelma

Ku Tiba Lagi
Bersama Rasa Rindu Datang Bertamu

Ku Tiba Lagi
Bersama Rasa Rindu Datang Bertamu
Di Ruang Hati Kecil Yang Berbicara
Ingatilah Diriku Ini Bersama Kenangan Itu

Walaupun Ku Lihat Bintang Bintang Balik Awan
Gugurnya Ke Bumi Menjadi Impian
Takkan Ku Lepas apa Yang Ku Harapkan
Kernaku Untukmu "

' Kenapa suara dia sama dengan budak tu ? Dia ke Rina aku tu ? Dia ke ? Kalau betul dia , kenapa perangai lain sangat . No ! Rina aku bukan macam dia ni . Rina aku manja dengan aku dan sentiasa cakap lemah lembut dengan aku . Dia bukan Rina aku tu . ' omel Amran dalam hati sambil berkerut dahinya .

Aina memandang kelima-lima lelaki dihadapannya lalu dia memandang tepat pada KP WPH ni .

' Kenapalah kau ni bodoh sangat Qhairi ? Aku ni Rina kau , kenapa kau tak cam aku ? Bodohlah kau ni , bengap . ' kutuk Aina dalam hati .

" Apa pandang-pandang ? Macam tak pernag dengar orang nyanyi je . " tengking Aina lalu menjeling .

" Suara awak sedap sangatlah Aina . " puji Razif .

" Haah . " sokong Ikmal dan Faiz serentak .

" Dah rehat so aku nak pergi cafe , bye ! " ujar Aina lalu berlalu pergi dari bilik muzik itu .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience