“Cik Fiona , makanannya saya taruh diluar ya . . .” kata seorang pelayan
Gadis remaja itu segera mengambil nampan berisi makanan dan membawanya ke bilik . Ada salad buah, puding coklat, dan susu putih segar.
“Aku suka dunia ini.” Katanya sambil tersenyum kecil menatap makanannya
Fiona Adelia Eemran , 16 tahun, seorang anti sosial yang selalu mengurung diri di bilik nya. Putus sekolah kerana trauma. Dia tinggal di rumah megah bersama seorang pelayan tua yang setia.
Fiona hidup dengan warisan yang ditinggalkan orangtuanya, tapi dia tau, uang yang ditinggalkan mereka tidak akan bertahan lama, maka dari itu, dia bekerja sampingan sebagai seorang penulis. Semua naskahnya selalu diterima penerbit, banyak berita yang memberitakan ‘penulis hebat misterius’. Ya, Fiona selalu menggunakan nama pena di setiap naskah nya.
“Karya terbaik dari Force Heart.” Fiona menuliskan nama penanya di akhir naskah
Kedua orangtua Fiona meninggal saat dia berusia 10 tahun. Mereka meninggal akibat kemalangan lalu lintas. Kabarnya, mobil kedua orangtuanya berusaha menghindari ambulans yang melaju kencang, akibatnya, mobil kedua orangtuanya masuk ke dalam sungai bebatuan yang deras.
Fiona berada di dalam mobil ketika kemalangan , dia melihat kedua orangtuanya meninggal dalam keadaan mengenaskan di depan matanya sendiri. Fiona berhasil selamat, lalu dia dirawat oleh panti asuhan selama 1 tahun. Fiona memutuskan untuk tinggal di rumahnya sendiri, ditemani oleh sang pelayan. Semenjak hari itu, Fiona jarang atau bahkan tidak pernah keluar bilik .
“Kotor, bau, berantakan, inilah diriku.” Katanya sambil melempar nampan yang kosong ke arah pintu
Si pelayan yang sudah terbiasa dengan sikap Fiona langsung memasuki bilik nya, “Ooh, Cik sudah selesai makan… sini saya bereskan dahulu. Apakah… Cik Fiona sudah mau mandi?”
“Pergi.”
“Ba-baik Cik .”
Pelayan itu segera membereskan sisa makanan lalu pergi. Fiona yang merasa dirinya baik-baik saja berkata, “ bilik ku rapih sekali.”
Share this novel