Padahal, bilik nya bagaikan kapal pecah. Semua barang pasti ada disana. Ember, gayung, garpu, sendok, baju, bantal, buku, berserakan di lantai bilik nya. Pokoknya, bilik nya benar-benar sangat berantakan.
Keadaan Fiona juga sangat tidak baik. Rambut panjangnya yang selalu terurai itu sangat kusut dan kotor, wajahnya penuh dengan sisa makanan, bajunya tidak pernah diganti selama lima tahun, giginya sangat bau dan kotor, begitu pula dengan tubuhnya. Hanya kuku, yang masih terjaga, tapi, potongan kukunya berserakan di mana-mana.
“Aku suka dunia ini.” Itu kata-kata yang menunjukkan bahwa hatinya sedang tenang
Tapi walaupun begitu, Fiona ini anak yang cerdas, dia sudah menguasai semua mata pelajaran sekolah, matematika, sains, bahasa, semuanya sudah dia kuasai. Begitu pula dengan kemampuan analisisnya atau yang biasa disebut IQ. Bisa dibilang dia adalah anak remaja yang ber-IQ tinggi sekali.
“Cik Fiona , ada seseorang yang menemukan keberadaan Cik Fiona .” Kata si pelayan panik
“Apa? Siapa itu?” kata Fiona yang berusaha tenang
“Dia, menyebut-nyebut nama Force Heart, dan berkata bahwa Force Heart tinggal di sini. Bagaimana dia bisa tau Cik ?” kata si pelayan
“Bagaimana, bagaimana bentuknya?” kata Fiona
“Manusia biasa. Dua tangan dan dua kaki.” Kata si pelayan
“Ah, syukurlah. Apa dia mengatakan sesuatu tentang hipotesa?” tanya Fiona
“Ya, ada satu atau dua kata hipotesa yang dia ucapkan.” Jawab si pelayan
“Baiklah kalau begitu.” Kata Fiona
“Apa Cik akan menemuinya?” tanya si pelayan
“Tidak.”
“Baguslah kalau begitu.”
“Tidak salah lagi.”
“Apa?”
Fiona langsung keluar dari bilik nya dan menuju lantai bawah untuk menemui seseorang. Baru kali ini Fiona keluar dari bilik nya, selama lima tahun setelah keluar dari panti asuhan.
Saat menuruni tangga, terlihat lelaki bertubuh tegap sedang membelakangi dirinya. “Sepertinya, dia orang yang suka berolahraga, dilihat dari postur tubuhnya saja sudah seperti itu.” Kata Fiona
lelaki itu berbalik badan, dan melihat Fiona dalam keadaan . . . kotor.
“Hei, apakah, kau Force Heart?” tanyanya sambil memperhatikan penampilan Fiona
“Ya, jauh dari bayanganmu. Penampilanku seperti ini. Lebih baik, kau pergi dan tolong simpan rahsia ni jangan sampai terbongkar.” Kata Fiona lalu berjalan kembali ke bilik
“Tunggu! Tunggu dulu! Jangan pergi. Aku sudah mencari-cari dirimu selama dua tahun! Dan akhirnya aku menemukanmu! Tolong, apapun keadaannya, izinkan aku mengenalimu dengan lebih dekat!” katanya
Fiona menghentikan langkah nya, “Mengenalku lebih jauh? Huh, jangan harap.”. Fiona kembali ke bilik dan meninggalkan lelaki yang sepertinya sebaya dengannya itu.
Share this novel