lelaki itu memasuki bilik Fiona sambil membawa nampan berisi makanan. “Ini makanan … nya. Ya ampun! bilik nya berantakan sekali!” kata lelaki itu
“Suruh siapa kau masuk? Keluar, tinggalkan makanannya di pintu.” Kata Fiona
“Ah, baik.”
Fiona menghabiskan makanannya, “Tidak terlalu buruk, kau pandai memasak ternyata.” Kata Fiona dari dalam bilik
“Aku senang kau memujiku, Force Heart!” kata lelaki itu dari depan pintu bilik Fiona yang tertutup. “Oh ya, kau mau tau namaku?”
“Tidak.” Jawab Fiona
“Kalau begitu akan kuberitahu, namaku Arfan , umurku 16 tahun. Boleh kutahu nama sebenar?” kata lelaki yang bernama Arfan itu
“Tidak.” Jawab Fiona
“Berapa lama pelayanmu pergi?” tanya Arfan
“Tidak tau.” Jawab Fiona
“Kalau begitu, bisakah aku melayanimu selama mungkin?” tanya Arfan
“Terserah.” Jawab Fiona
Hari demi hari, Arfan terus datang ke rumah Fiona untuk membuatkan sarapan, makan siang, dan makan malam. Sampai-sampai Fiona merasa tak tega mempekerjakannya seperti itu.
“Force Heart! Selamat pagi! Seperti biasa aku akan membuatkanmu sarapan!” kata Arfan
“Hei, kamu, berhentilah melayaniku, aku tidak bisa terus-menerus merepotkanmu.” Kata Fiona yang turun dari tangga
“Senang melihatmu keluar dari bilik . Tidak apa-apa, aku akan terus membuatkanmu makanan, Force Heart. Aku pinjam dapurnya lagi seperti biasa ya.” Kata Arfan
“Fiona Adelia Eemran , panggil aku Fiona , 16 tahun, sama sepertimu, Arfan .” Kata Fiona
“Eh?” Arfan menoleh ke belakang dan menatap Fiona . “Kau . . . apakah, itu nama aslimu??”
“Kau mungkin tidak percaya, aku memberitahu namaku dengan mudahnya. Kerana kau adalah orang pertama, yang menerimaku apa adanya. Teman pertama. MY FIRST.” Kata Fiona
“Aku… aku sangat senang mendengarnya!!” kata Arfan yang tersenyum lebar
Mereka berbual l berdua di ruang tengah sambil memakan cemilan.
Share this novel