Hari demi hari, lelaki itu selalu datang ke rumah Fiona tanpa henti, dan tidak segan-segan Fiona menolak untuk bertemu. Hingga suatu hari…

“Pelayan! Kenapa kau tidak membawakan makananku?!” teriak Fiona dari bilik

Pelayan itu tidak menjawab.

“Kemana dia? Apa dia masih tidur? Hei! Pelayan!” Kemudian Fiona memutuskan untuk pergi ke bilik si pelayan

Di sana, dia mendapat sepucuk surat.

“Apa ini? Dia pergi pulang kampung, tanpa seizinku? Lalu bagaimana nasibku sekarang? Aku tidak bisa memasak! Memang sih, pelayan itu sudah enam tahun tidak pernah mengunjungi keluarganya, tapi setidaknya jangan menelantarkanku!” kata Fiona kesal

Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu, “Apakah si pelayan itu kembali?” kata Fiona

Fiona segera membuka pintu, tapi, yang didapatinya adalah . . .

“Kau… lagi?” kata Fiona

“Ah, akhirnya aku bisa bertemu kembali denganmu. Biasanya pelayanmu yang membukakan pintu.” Kata lelaki itu

“Pulanglah, aku tidak ada urusan denganmu.” Kata Fiona

“Tunggu, beri aku kesempatan untuk mengenalmu lebih jauh, aku akan melakukan apa saja untukmu agar aku bisa . . . agar aku bisa menjadi temanmu!” katanya

“Te … man?” kata Fiona

“Ya, teman!”

“Kalau begitu, kau bisa memasak?” tanya Fiona

“Itu sih keahlianku!” jawabnya

“Kalau begitu buatkan aku sarapan.” Kata Fiona lalu kembali ke bilik

“Siap!”

lelaki itu segera pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Sedangkan Fiona berada di bilik sambil menulis naskahnya. Tidak lama kemudian…

“Force Heart! Dimana kamu?!” teriak lelaki itu

“Aku disini! Dasar.” Kata Fiona