Rate

BAB 4

Drama Completed 1009

1 oktober 2014
“niki..,” teriak Rita orang yang awalnya tidak percaya seorang p*k dapat berubah.
“hai.. Gimana kabarnya?” jawabku sambil menutup laptop yang ada di hadapanku.
“baik. kau sendiri?”
“seperti yang kamu lihat sekarang, aku lebih bahagia.” jawabku.
“btw, hbd ya? Tambah tua aja.” ucap Rita sambil cipika-cipiki sama aku.
“makasih ya..” jawabku.
“ada yang mau jadi guru di sini. Boleh kan?”
“siapa? Tentu boleh dong, demi kebaikan anak-anak.”

Rita mengeserkan badannya dan menolehkan kepalanya ke balik badannya. Terlihat Rizman beserta kedua temannya yang lain berdiri di belakang Rita. Secara reflek aku membuangkan muka dan kembali duduk di kursiku, jujur semua anggota badanku lemas, saat melihat wajahnya Rizman lagi. Rita dan kedua temannya Rizman , berkeliling melihat lingkungan sekolah, sedangkan Rizman menghampiriku.

“perkenalkan nama saya Rizman . Saya ingin mengajar di sini.” ucap Rizman yang udah berada di depanku.
“silakan duduk.” jawabku cuek.
“masih marah ya?” tanyanya sambil duduk di kursi.
“maaf, apa tujuanmu ngajar di sini?” tanyaku mengalihkan pembicaraan.
“saya dulu pernah punya salah sama seseorang yang saya sayang, dengan membuatnya riset skripsi saya, dia marah dan ninggalin saya.” ceritanya, “saya sadar, saya salah. Saya mau minta maaf sama dia. Dan saya berusaha mencari dia, tapi semuanya nihil…”

“cukup… Di dunia ini hanya dua tipe cowok yang aku tahu. Kalau tak bodoh pasti pengecut” sahutku yang mulai berkaca-kaca.
“bodoh? Pengecut? Ya memang. Tapi aku tak peduli kamu nganggep aku cowok apaan. Yang aku peduliin cinta kamu.” ucap Rizman sambil bangkit dari duduknya, lalu mengampiriku.
Dihapusnya air mataku yang mulai mengalir, di dekatkannya wajahnya ke wajahku, “aku tahu kamu cinta sama aku kan?” tambahnya dan ingin mencium bibirku tapi aku menolaknya dengan menoleh ke arah samping.
“Rizman , ini sekolahan.” ucapku.
Ditarik wajahnya menjauh dari wajahku. Lalu ke luar dari ruanganku, meninggalkan aku yang masih menangis. Terlihat wajah kekecewaan saat dia menoleh ku seketika.

Banyak pelajaran yang aku ambil dari perjalanan hidupku hingga aku yang dulunya hina berubah menjadi wanita yang lebih baik. Benar kata Rizman dulu, image kita dapat kita ubah asalkan kita mau mengubahnya. Dan soal aku sama Rizman . Tak ada kata kita di antara kita berdua, ya! Kami memutuskan untuk bahagia masing-masing. Rasa yang dulu pernah ada, kami kubur dalam-dalam.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience