'Cekleek'
Pintu kamar Taehyung terbuka dan Shian menutupi mulutnya dengan wajah terkejut karena melihat dua pria saling bercumbu. Terlebih itu adalah mantan suaminya.
Ciuman mereka pun terlepas dan nampak terlihat terkejut keduanya. Jungkook hendak mendorong tubuh Taehyung namun sang dominan menahannya.
'Maaf' ujar Shian menggunakan bahasa isyarat.
Taehyung hanya tersenyum kecil sembari mengangguk. Shian pun kembali menutup pintu kamar Taehyung lalu pergi dari sana. Jungkook membulatkan kedua matanya karena terkejut, memukul pelan dada bidang Taehyung.
"Istrimu melihat kita." Bisik Jungkook dengan wajah panik.
Taehyung menggigit gemas hidung bangir Jungkook membuat nya mengernyitkan hidungnya karena sedikit sakit. Ia mengusap hidungnya yang basah karena air liur Taehyung.
"Kita tidak sedang berselingkuh okay? Aku single." Taehyung tersenyum miring.
Seketika Jungkook menepuk dahinya karena ia lupa. Ia pun mengalungkan kedua tangannya di leher Taehyung lalu mengecupi bibirnya dengan santai.
"Eum--lalu kenapa kalian masih tinggal bersama?" Tanya Jungkook tanpa sadar.
Taehyung tak menjawab, ia justru membungkam mulut Jungkook dengan mulutnya. Melumat bilah bibir Jungkook secara bergantian, menghisap dan melumatnya dengan intens. Taehyung kembali menggerakkan 3 jarinya yang ada di dalam lubang Jungkook.
"Mpphh--nnghh.." Jungkook melenguh tertahan karena ujung jari Taehyung menyentuh titik manisnya.
Gerakan jari Taehyung semakin kasar membuat Jungkook menggeliat kepanasan. Penisnya mengacung dengan tegak dengan lelehan precum di ujung penisnya. Membahasi perut ratanya yang terlihat kembang kempis karena rangsangan pada lubangnya.
Taehyung mengeluarkan jarinya dengan kasar membuat lubang Jungkook seketika kembang kempis kelaparan. Ciuman mereka terlepas, Taehyung mengangkat pinggul Jungkook dan menjajarkan dengan wajahnya.
'Fyuuuh~'
"Aaahh.." Jungkook mendesah lirih saat merasakan tiupan pada permukaan lubangnya.
Kedua mata Taehyung menatap dengan jelas lubang Jungkook yang terbuka kecil dan berkedut liar. Ia menjulurkan lidahnya membiarkan saliva membasahi permukaan lubang Jungkook.
"Eunghh.. lubangku gatal sekali Tae." Jungkook dengan sengaja mengembang kempiskan lubangnya menggoda Taehyung.
Taehyung menyeringai kecil lalu meludahi lubang Jungkook. Ia pun mulai menjilatinya dengan sensual menggelitik permukaan anal Jungkook. Memasukkan ujung lidahnya kedalam lubang tersebut lalu bergerak memutar.
"Hgnnh--annhh--" Jungkook menahan napas nya saat lidah Taehyung mendorong masuk kedalam.
Mata Taehyung menatap dengan seksama ekspresi wajah Jungkook yang terlihat tak berdaya akan ulah lidahnya. Ia mengeluarkan lidahnya lalu mengecap rasa anal Jungkook yang selalu berhasil membuat tubuhnya terasa panas.
"Mmhhh.." Taehyung mulai menghisap lubang Jungkook dengan rakus.
Menggerakkan rahangnya seakan menggigit lubang anal tersebut. Menghisapnya dengan kuat membuat Jungkook mengejan kuat, cincin analnya terbuka mengeluarkan lubricant alami dari analnya.
"Shhh ahh--Taeh.." Jungkook berusaha mengatur napasnya.
Tetesan precum pada penisnya mengenai wajahnya karena posisi tubuh bagian bawahnya berangkat.
"Hmmhh eumhh.." Taehyung terlihat sangat menikmati lubang berkedut Jungkook.
Tangannya meraih penis mungil Jungkook, menggenggamnya dengan erat lalu membuat gerakan memutar seakan menggilan penis Jungkook. Tubuh Jungkook mengejang kecil dengan kepala mendongak nikmat.
"Aahh shh Taehh janhan anghh--" Jungkook berusaha menyingkirkan tangan Taehyung namun dengan cepat ditepis.
Taehyung meras muat penis sekaligus buah zakar Jungkook. Kepala penis Jungkook sudah sangat memerah, precumnya semakin deras. Hisapan Taehyung pada lubang Jungkook semakin ganas, ia memasukkan lidahnya kedalam dan benar-benar dihisap kuat oleh lubang tersebut.
"Yeahh seperti itu Tae ahh.." Jungkook meremas kuat pinggiran bantal yang ia pakai.
Kocokan pada penisnya semakin kasar menghasilkan suara becek. Taehyung menekan perut Jungkook bagian bawah menambah rangsangan pada tubuh Jungkook.
"Angh ahhnnh.. Taehyung aku--" ucapan Jungkook terhenti.
Perutnya begitu keram, lubangnya semakin menghisap lidah Taehyung hingga membuat sang dominan kesulitan menggerakkan lidahnya. Pantatnya bergetar dengan jari kaki yang menekuk, tubuhnya mengejang kecil bersamaan dengan penisnya yang menembakkan sperma kentalnya.
"Aahh ahh.. anghh~" desahan Jungkook terdengar begitu sexy.
Taehyung menarik lidahnya keluar dan membantu penis Jungkook mengeluarkan spermanya. Mengurutnya dengan pelan sembari memainkan ujung penisnya membuat tubuh Jungkook bergetar.
Jungkook mendorong tubuh Taehyung menggunakan kakinya agar tangan sang dominan tak dapat memainkan penisnya.
"Eunghh~" Jungkook masih menikmati euphorianya.
Ia menggigit bibir bawahnya dengan kuat, lubangnya berkedut liar bahkan membuat pantatnya ikut bergerak. Taehyung hanya tersenyum bangga melihat Jungkook terlihat tak berdaya hanya karena lidahnya.
Ia pun mengambil kondom lalu membuka bungkusnya menggunakan giginya. Memasangnya pada batang penisnya yang sudah sangat keras ingin menggempur anal Jungkook.
"Aku yang di atas." Pinta Jungkook sembari duduk di antara kaki Taehyung.
Taehyung bersandar pada headbed dan melihat bokong besar Jungkook. Tangannya tak tahan melihat bongkahan besar yang kenyal dan begitu menggodanya.
'Plak plak plak!'
"Aaaghh Taehyung~" Jungkook merengek manja.
Ia menungging dengan tubuh yang menempel pada kasur. Hanya pantatnya saja yang terangkat menantang dominan di belakangnya. Jungkook membuka belahan pantatnya lalu mengejan kuat membuat lubangnya mengeluarkan air liur sekaligus cairan analnya.
"Shit!" Taehyung mengumpat karena lubang Jungkook terlihat betitu indah.
Bagian dalam anal Jungkook yang berwarna merah merah begitu menggodanya. Pinggiran analnya yang berwarna pink terlihat bergerak kelaparan ingin makan sebuah penis.
"Kau tahu? Hanya penismu yang dapat membuat lubangku penuh." Jungkook melakukan twerking dengan pantat yang bergerak naik turun.
Taehyung mengeraskan rahangnya, ia akui jika Jungkook sangat hebat dalam masalah ranjang. Tak dapat ia pungkiri jika ia menikmati pekerjaan hinanya ini. Oh siapa yang menolak tubuh seindah milik Jungkook lengkap dengan keahliannya memuaskan seorang dominan, lalu--lubang pantat yang lembut dan sempit setiap kali Taehyung menggerakkan penisnya keluar masuk.
Bahkan lubang pantat Seokjin tidak ada apa-apanya dibanding milik Jungkook dengan segala kelebihannya dalam bercinta.
"Ahhh besar sekali." Jungkook mulai memasukkan kepala penis Taehyung.
Ia menegakkan tubuhnya agar penis Taehyung masuk lebih mudah. Ia menghentikan pergerakannya saat kepala penis Taehyung sudah sepenuhnya masuk.
"Fuck!" Taehyung mengumpat saat melihat cincin anal Jungkook terlihat menghisap rakus kepala penisnya.
Bergerak-gerak seperti mulut ikan pembersih kaca. Ia membuka belahan pantat Jungkook semakin lebar, Jungkook menggelung rambut panjangnya dengan berantakan yang menambah kesan panas. Ia menoleh kebelakang dengan gigitan pada bibir bawahnya, tatapannya benar-benar nakal.
"Lubangku atau milik Seokjin?" Tanya Jungkook sembari menurunkan pantatnya dengan kasar.
"ARRGHH fuck!!" Taehyung mendorong kecil pantat Jungkook gar penisnya tak sepenuhnya tertelan.
Ujung penisnya benar-benar terasa ngilu karena hentakan Jungkook. Ia memicing tajam ke arah Jungkook yang justru menjulurkan lidahnya dengan senyuman nakalnya. Setengah penis Taehyung tertanam di dalam lubang Jungkook, pria cantik itu menggoyangkan pantatnya dengan gerakan pinggul yang begitu luwes.
"Aahh Jung--" Taehyung meremas kuat pantat Jungkook karena penisnya terasa geli.
Jungkook tertawa kecil, dia pun mulai menaik turunkan pantatnya dengan perlahan. Melepas pakaian Taehyung yang ia pakai lalu melemparnya ke sembarang arah. Ia menyuruh Taehyung melebarkan kakinya lalu duduk dengan kedua kaki berposisi seperti huruf W.
?
Kedua tangannya bertumpu ke depan lalu ia menggerakkan pinggulnya naik turun dengan penuh tekanan. Yang mana membuat penis Taehyung masuk begitu dalam.
"Anghh ahh aahhh so good Daddyh~" Jungkook menggerakkan pantatnya lebih cepat.
Ia belum menemukan titik manisnya namun rasanya sudah sangat nikmat. Batang penis Taehyung yang berurat bergesekan dengan dinding analnya yang berkedut dan memijat penis Taehyung.
"Akh!" Jungkook terkejut dengan lubang anal yang tiba-tiba menyempit.
Ia tersenyum senang karena berhasil menemukan titik manisnya. Ia kembali mengangkat pantatnya lalu menghentakkan nya dengan kuat beberapa kali, menusuk prostatenya yang berkedut dan terasa panas di dalam sana.
"Fuck! Faster Jung!" Taehyung geram sekali dengan gerakan pinggul Jungkook.
Jungkook pun mempercepat gerakan pantatnya, penis besar Taehyung keluar masuk dengan cepat. Terlihat mengkilap karena cairan anal Jungkook, sangat becek dan terasa panas.
"Ahh Taehh ini nikmat sekali anghh.." Jungkook meremas seprei sebagai pelampiasan.
Ia bergerak semakin cepat, penisnya bergerak naik turun, kedua kaki Taehyung yang terbuka di sisi tubuh Jungkook membuat gerakan pantat Jungkook semakin mudah dan leluasa.
Ia menghentak dengan cepat dan kasar membuat ranjang tua Taehyung berderit nyaring.
"Nyaahh anhh hgnghh Taehh--" Jungkook menekan kuat pantatnya.
Ia menggoyangkan pinggulnya membuat penis Taehyung seakan mengaduk lubang panasnya. Membuat sensasi geli dan gatal semakin menjadi, Jungkook pun kembali bergerak dengan kasar dan tidak beraturan.
'Plop'
Beberapa kali penis Taehyung keluar dari jalurnya. Dengan tergesa Jungkook kembali memasukkan nya lalu kembali memompa penis besar sang dominan.
"Argh brengsek aku tidak tahan!" Taehyung menarik tubuh Jungkook hingga berbaring di atas tubuhnya.
Ia meletakkan kedua tangannya di lipatan kaki Jungkook lalu menahannya. Pinggul Taehyung menghentak naik turun dengan brutal membuat pinggul Jungkook terhentak dengan cepat.
"Aahh do you like it hm??" Taehyung menggeram rendah.
Jungkook mengangguk lemah, ia memiringkan wajahnya menyembunyikan di ceruk leher Taehyung. Lubangnya benar-benar digempur kasar oleh penis Taehyung, penisnya bergerak memantul memukul perutnya sendiri menciptakan suara tamparan kecil.
"Nyaahh anghh ahh Taehh terush ahh--" Jungkook meremas kuat bahu lebar Taehyung.
Kedua telapak kaki Jungkook tiba-tiba keram dengan jari kaki menekuk karena titik nikmatnya dihujam kasar oleh Taehyung. Dadanya membusung tinggi dengan perut yang mulai terasa keram. Taehyung bergerak semakin kasar tak membiarkan Jungkook bernapas dengan normal.
"Fuck fuck fuck!" Taehyung menghentakkan pinggulnya bringas.
Titik manis Jungkook terasa sangat ngilu karena rasa nikmat yang ia rasakan. Penis Taehyung keluar masuk dengan cepat tanpa jeda, lubang Jungkook terasa semakin sempit dan berkedut. Taehyung tahu jika Jungkook hendak klimaks, ia pun bergerak konstan dan memberikan tekanan kuat pada titik manis Jungkook.
"I'm cumming i'm cumming Daddy--nyaaahh!!" Jungkook mendongak dengan mulut terbuka lebar.
Taehyung memiringkan tubuhnya, memeluk tubuh sekaligus kedua kaki Jungkook dengan erat. Ia bergerak brutal membuat Jungkook memekik terkejut.
"Argh brengsek! Anghh lepas annhh--" Jungkook berusaha melepaskan pelukan Taehyung namun tak bisa.
Tubuhnya terkekuk dengan kuat di depan tubuh Taehyung. Pinggul Taehyung bergerak dengan kasar membuat lubang Jungkook terasa perih, tubuh Jungkook bergetar hebat.
"Hiks--fuck Kim Taehyung ngaahh.." Jungkook terisak kecil.
Ia masih tetap berusaha melepaskan tautan tangan sang dominan yang mengunci pergerakan tubuhnya. Kedua kakinya menempel di dadanya, tubuhnya tertekuk dengan kuat. Rasanya sangat nikmat namun ia tak sanggup dengan kenikmatan ini.
"Taehh anghh hiks--mmmhhh!!!" Jungkook menggigit bibir bawahnya dengan kuat.
Tubuhnya bergetar hebat dengan lubang yang semakin berkedut liar. Taehyung masih mengejar kenikmatannya, hingga ia mendengar suara kucuran air. Tentu saja berasal dari penis Jungkook.
"Sebentar lagi hm?!" Taehyung menggigit leher Jungkook.
Ia bergerak kesetanan menggempur anal Jungkook yang sudah sangat bengkak dan memerah. Bahkan Jungkook mengejan berulang kali karena overstimulatenya, penisnya mengalami squirting.
"NGGHHKK!!" Jungkook mengejan kuat dengan perut yang terasa keram.
Lubang Jungkook seakan mendorong penis Taehyung agar keluar. Namun Taehyung tak menghentikan gerakannya hingga cincin anal Jungkook yang terbuka lebar harus bergerak keluar seakan menghisap penis Taehyung.
"I'm cumming Jung--aarghh!!" Taehyung menggeram kuat sembari menekan kuat penisnya.
Kedua mata mereka terpejam kuat karena rasa nikmat yang luar biasa. Peluh membasahi wajah dan tubuh mereka.
"Hiks hiks.." Jungkook menangis lirih masih dengan tubuh yang bergetar kecil.
Taehyung melepaskan pelukannya pada kaki Jungkook, ia memeluk lembut perut Jungkook lalu mengecupi belakang lehernya yang basah.
"Sshh.." Taehyung berbisik pelan.
Ia mengangkat wajahnya lalu menarik kepala Jungkook agar menatapnya. Jungkook hanya menangis lirih karena kenikmatan, hal itu membuat Taehyung tertawa kecil. Taehyung menyatukan dahi mereka dan napas kasar mereka saling bersahutan.
"Kau sangat nikmat. Luar biasa." Bisik Taehyung sembari mengecup bibir bergetar Jungkook.
Tubuh Jungkook terasa lemas, jantungnya berdegup kencang karena perlakuan Taehyung yang begitu lembut.
'Cup cup cup'
Taehyung mengecupi pipi basahnya dengan lembut. Mengusakkan hidung bangirnya pada pipi Jungkook dengan manja, ia terlihat begitu nyaman hingh memejamkan matanya.
"Hentikan hiks.." Jungkook mengalihkan wajahnya.
Taehyung membuka matanya dan melihat kedua mata Jungkook terpejam dengan lelehan air mata. Ia pun mengecup mengusakkan wajahnya di ceruk leher Jungkook yang basah, ia menyukai aroma keringat Jungkook yang wangi.
"Kenapa? Kau tidak suka seorang dominan bersikap lembut kepadamu?" Tanya Taehyung dengan suara seraknya.
Ia memeluk tubuh Jungkook dari belakang, mengelus perutnya dengan santai membuat Jungkook gugup. Sentuhan ini terkesan tidak menggodanya atau sekedar membuatnya terangsang, rasanya seakan--Taehyung hanya ingin bersikap lembut kepadanya.
"Aku suka. Tapi jika kau yang melakukannya--" Jungkook hanya melanjutkan ucapannya dengan gelengan kepala.
Taehyung menarik sudut bibirnya kecil, ia sangat mengerti kemana arah ucapan Jungkook. Namun ia masih ingin bermain dengan kelinci kecil ini.
"Baiklah.. aku akan berhenti." Ucapan Taehyung berbanding terbalik dengan perilakunya.
Ia merubah posisinya berada di atas tubuh Jungkook. Mengelus pipi gembil Jungkook dengan lembut, kedua matanya menatap intens bola mata Jungkook yang terlihat berbinar karena bekas air mata.
"Kau cantik. Sangat cantik Jeon Jungkook." Puji Taehyung tanpa ada kebohongan.
Jantung Jungkook berdegup dengan kencang, ia berharap Taehyung tak mendengarnya.
Taehyung memiringkan wajahnya lalu melumat lembut bibir Jungkook. Mengelus sisi wajah Jungkook dengan jempol besarnya, Jungkook mengernyitkan dahinya saat merasa ciuman Taehyung kali ini berbeda dari sebelumnya.
'Cpk!'
Ia mendorong dada Taehyung hingga ciuamn mereka terlepas dengan kasar. Ia memicingkan matanya ke arah Taehyung yang sedang menaikkan sebelah alisnya.
"Jika kau seperti ini, bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta dengan mu brengsek." Jungkook mengeraskan rahangnya.
Taehyung mendengus geli, ia menggelengkan kepalanya meremehkan ucapan Jungkook.
"Kau tidak tahu apa itu cinta. Tak seindah yang kau pikir bocah." Taehyung menyingkir dari tubuh Jungkook sembari tertawa.
Jungkook terlihat marah, ia pun duduk dan menatap tajam ke arah Taehyung yang berjalan ke arah kursi. Pria tampan itu mematik rokoknya dengan santai.
"Jangan sia-siakan hidupmu dengan jatuh cinta pada pria miskin sepertiku," Taehyung menghisap rokoknya dengan kuat.
Jungkook menukik alisnya tajam tak menyukai ucapan Taehyung. Pria itu menghembuskan asap rokoknya dengan santai sembari menatap datar ke arah Jungkook.
"Ah kecuali jika kau hanya ingin makan penis dariku." Taehyung terkekeh geli sembari merotasi bola matanya muak.
TBC
Share this novel