Bab 6

Romance Series 41739

Ceklek! Brak!

Pintu kamar itu tertutup oleh tubuh kekarnya Bang Mamat. Mereka berdua saling menempelkan kedua tubuhnya. Kedua dada mereka berdua saling bertempelan, pentolan belut hitam bang Mamat menempel ke liang bawah gadis pelayan itu, tangan kanannya bang Mamat menempel di punggungnya gadis pelayan itu.

Slurp!

Mereka berdua saling menempelkan bibir beradu lidah mengadukan saliva saling mengenyot bibir dan saling menghisap lidah ular sambil mendesakkan kedua bawah mereka.

Belut hitamnya bang Mamat yang begitu gemuk itu menempel ke bawah gadis pelayan itu.

Sambil tetap berciuman beradu lidah ular berbisa itu, telapak tangan kanannya Bang Mamat menggerayang ke bawah, mengangkat rok mini ketat gadis itu keatas, jari jemarinya masuk ke dalam segitiga gadis pelayan itu, memainkan jari jemari di liang sempit di bawah sana.

"Ouughh.. Abaang enak abang.. Ouuhh.." Desahan gadis pelayan itu sambil berciuman merasakan liang bawahnya sedang di mainkan jari tengahnya Bang Mamat keluar masuk.

Sambil berciuman beradu lidah ular berbisa itu, tangan kirinya gadis itu mendarat menggerayang memegang pentolan belut hitamnya bang Mamat yang sedang mengeras itu.

Sreet.. Tangan kirinya gadis itu menarik resletting celananya Bang Mamat kearah bawah. Secara otomatis pentolan belut hitam besarnya Bang Mamat pun menonjol keluar dari reseletting celananya itu, telapak tangannya gadis itu langsung masuk ke dalam segitiga ketatnya bang mamat, Ia menggenggam belut hitam kencang besarnya Bang Mamat.

(Terasa sangat keras sekali Batang belut hitam besarnya bang Mamat di genggaman tanganku ini.) Tangan gadis pelayan itu maju mundur di belut hitamnya bang Mamat.

"Shh.. Ouuhh.. Enak sayang kocokan tangan kamu.." Desisan Bang Mamat sambil memainkan jari telunjuk keluar masuk di liang kenikmatan gadis itu.
"Shhh.. Ouuhh Abang, enak banget jari kamu.. Ouuhh terus.." Desis gadis itu merasakan jari bang Mamat terus keluar masuk di liang kenikmatannya sambil mengocok belut hitamnya Bang Mamat dan sambil saling menghisap lidah ular.

"Ouuughh.. Abang.." Suara desahan gadis itu merasakan liang bawahnya terus di maikan jari telunjuknya bang Mamat sambil tetap berciuman saling menhisap lidah ular.

Semntara Bang Mamat, sambil tetap berciuman itu jari tengah sama telunjuknya terus bermain di lubang kenikmatan gadis pelayan itu. Jari telunjuk sama jari tengahnya bang Mamat keluar masuk di liang sempit bawah gadis pelayan itu secara bergantian.

"Shh.. Ouugh.. Abang.." Suara desahan bisikan gadis itu lalu berciuman bibir kembali.

Hampir lumayan lama mereka berdua saling berciuman sambil memainkan bawahnya mereka berdua dengan posisi yang sama.

Tangan kanannya Bang Mamat menarik segitiga gadis pelayan itu kebawah. Terlihat segitiga gadis itu sekarang berada di tengah-tengah pahanya.

Bang Mamat memasukkan kembali jarinya itu di liang bawah sempitnya.

"Ouughh.. Abang.." Desahan bisikan gadis pelayan itu merasakan permainan jarinya Bang Mamat yang terus keluar masuk di liang sempit bawahnya.

Gadis pelayan itu pun, secara perlahan membuka kancing celana sama celana dalamnya bang Mamat.

Pluk!

Celana dalam sama celananya bang Mamat turun kebawah. Secara otomatis, belut hitam panjang besarnya Bang Mamat itu, menempel ke liang sempit gadis pelayan itu. Bang Mamat langsung menarik melepaskan kaos gadis pelayan itu, lalu melepaskan bajunya sendiri. Gadis pelayan itu melepaskan total rok mininya sendiri.

Kini mereka berdua, telanjang full tanpa busana.

Bruk! Bang Mamat membalikkan badan gadis pelayan itu di pintu.

Sreseeeet.. Gadis pelayan itu duduk berjongkok menghadap belut hitam panjang besarnya Bang Mamat. Tangan kanan gadis pelayan itu memegang lalu memaju mundur secara pelan kulit elastis belut hitam besarnya bang Mamat.

"Ouuugh.. Sayang masukin ke mulut kamu, lalu di kulum.." Pinta Bang Mamat.

Gadis pelayan itu menggoyangkan lubang kepala belut hitam panjang besarnya Bang Mamat ke kanan dan ke kiri di bibirnya.

"Shhh.. Aah.." (Saya berdesis merasakan lubang kepala pentolan belut hitam besar saya di gesekkan di bibirnya. Sangat enak sekali rasanya.) Bang Mamat.

Slurp! "Ahh.. Sayang.."

(Gila! enak banget lumatan perputaran lidah ularnya di kepala pentolan bawah saya ini. Membuat saya sedikit kelojotan.) Bang Mamat.

"Shh Ouugh enak sayang jilatan lidah kamu.."

(Mantap banget perputaran lidah ularnya, membuat saya merem melek merasa sangat nikmat.)

Slurp! "Ouuh.. enak sayang kuluman bibirmu.."

Gadis itu mengulum pentolan besarnya Bang Mamat yang begitu keras. Gadis pelayan itu memaju mundurkan mulutnya mengulum menghisap belut hitamnya Bang Mamat.

"Ouuugh.. Sayang.." (Belut hitam saya ini terasa basah, sangat nikmat kuluman mulutnya.)

Kedua telapak tangannya Bang Mamat memegang pelipis kepala gadis pelayan itu. Secara perlahan Bang Mamat memaju mundurkan belut hitam besarnya itu di mulut gadis pelayan itu.

"Shh,, Ouuugh sayang.. Enak sekali kuluman kamu sayang.."

(Mulutnya terasa sangat nikmat mengulum sambil sesekali menjilati belut hitam besar saya ini. Benar-benar sangat nikmat.)

"Terus sayang.. Ouugh.. Enak banget sayang.." Desahan saya sambil memegang pelipis kepala gadis pelayan ini memaju mundurkan belut hitam besar ini di rongga mulutnya.

"Shh.. Ouuughh sayang enak banget.." (Sedotan kuluman mulutnya gadis pelayan ini sangat nikmat sekali mengenyot belut hitam besar saya ini. Gadis pelayan ini terlihat sangat bernafsu menikmati belut hitam besar saya.)

"Gk, Gk, Gk,,"
Bang Mamat terus memaju mundurkan belut hitam besar yang sangat kerasnya itu di rongga mulut gadis pelayan itu.

Bang Mamat sesekali matanya merem melek, terlihat sangat menikmati kuluman kenyotan mulutnya si gadis pelayan itu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience