bab 3 ( kehadiran david )

Romance Series 2374

Nino, kelvin, enjel, tika dan vita terdiam mematung saat mereka baru keluar dari kamar  masing-masing karna hendak sarapan pagi. Mereka semua terkejut melihat kehadiran david dan beberapa anak buahnya yang tengah duduk dimeja makan sambil menikmati secangkir kopi. Sedangkan anak buahnya ada yang berjaga diluar villa sambil memegang senjata api dan beberapa lagi berada didalam villa.

"Galang! Kamu kok bisa disini?"ujar vita setelah terdiam beberapa saat.

"Selamat pagi sayang...apa tidurmu nyenyak semalam?"ujar david dan mengabaikan pertanyaan vita.

Tika mendengus sinis mendengar perkataan david."apa dia datang kesini hanya utuk menanyakan hal tolol sepeti itu..."ujar tika tanpa rasa takut sambil berjalan menuju kulkas dan mengeluarkan susu kotak dari dalam kulkas.

Semuanya menatap kearah tika sambil melongo, saat mendengar perkataan tika.

"Nino...kita kedatangan banyak tamu, sepertinya lo harus masak banyak hari ini..."ujar tika kembali sambil menuangkan susu kotak tersebut kedalam gelas."mau sampai kapan kalian berdiri disitu?"tika menatap keempat temannya yang masih berdiam diri ditempatnya.

Nino segera berdehem lalu berjalan menuju dapur."aku akan buatkan sarapan untuk kalian..."ujar nino.

"Aku bantu ya no..."ujar enjel lalu segera menyusul nino.

"Gue lupa kalo gue mau buat teh..."ujar kelvin lalu segera berjalan menuju dapur menyusul  nino dan enjel.

Vita masih bingung dengan situasi saat ini, karna ketiga temannya pada pergi menuju dapur. Vita hendak menyusul ketiga temannya namun langkahnya terhenti saat mendengar perkataan tika.

"Vita...sebaiknya lo disini aja...temenin pacar lo..."ujar tika sambil tersenyum mengejek vita."gak baik...mengabaikan seorang tamu..."

Vita mengepalkan kedua tangannya dan menatap tika geram."gue..cuma mau bantu mereka masak aja kok...lagian kan di-"

"Gak usah sok sibuk...biasanya lo juga ogah pergi kedapur apa lagi soal masak-memasak...lo kan gak bisa masak..."ejek tika.

Vita melototi tika, sedangkan tika dengan cueknya pergi kedapur menyusul teman-temannya.

"Sayang...sini duduk temani aku..."ujar david sambil menepuk pahanya, menyuruh vita duduk dipangkuannya.

Vita mengeryit saat david menyuruhnya duduk dipangkuaanya, dengan malas vita berjalan menuju david dan duduk dikursi disamping david. Namun dengan mudahnya david mengangkat badan vita dan mendudukannya dipangkuannya.

Vita memekik spontan, dan hendak berdiri namun david menahan dirinya. David memeluk perutnya dengan erat dan menumpukan dagunya dibahu vita.

Vita agak malu dengan 3 orang anak buah yang berdiri dibelakang david, salah satunya adalah 'TEO" orang kepercayaan david sekaligus kaki tangan david.

"Aku merindukanmu..."bisik david ditelingannya.

Vita agak merinding mendengar bisikan david, sungguh vita geli dengan sikap david saat ini.

"Hhmm...david aku ini belum mandi..."ujar vita jujur karna dia memang belum mandi hanya mecuci muka dan gosok gigi saja karna air disini sangat dingin saat pagi hari hal itu membuat vita malas mandi pagi.

"Kamu tetap harum..."ujar david sambil mengendus leher vita.

Vita  menjitak kepala david kesal."jangan cium-cium leherku! Aku geli tahu..."ujar vita kesal.

Ketiga orang yang berdiri dibelakang david tercengang melihat kelakuan vita kepada bos besar mereka.

David tersenyum tipis lalu mendekatkan wajahnya kewajah vita."kamu wanita pertama yang berani menjitak kepalaku, apa kamu tidak takut kehilangan tanganmu..."ancam david.

Vita tertawa mendengar perkataan david, ya ampun ternayat david ini berlebihan sekali. Dirinya hanya menjitak kepalanya saja, kenapa harus kehilangan tangan segala. Lagian dia sudah biasa menjitak kepala kelvin dan nino, palingan mereka hanya menggeram kesal.

"David, itu hal biasa kali...kenapa aku harus kehilangan tanganku? Sedangkan papaku saja jika kesal kepadaku selalu menjitak kepalaku...tapi liat sampai sekarang tangannya masih ada..."kekeh vita yang sama sekali tidak mengerti dengan ancaman david.

"Tanganmu akan hilang karna aku memotongnya sayang..."ujar david sambil mengangkat tangan kanan vita yang berani menjitak kepalanya tadi."mungkin dari sini kesini..."ujar david sambil mengukur dari mana dia harus memotong tangan vita.

Vita melotot tak percaya lalu menarik tangan kanannya."apaan sih! Aku kan memukilmu karna ada alasannya, lagian kamu itu mesum! Karna itu aku beri pelajaran supaya berhenti meyentuhku! Kalo kamu tidak suka dengan perlakuanku,lebih baik kita putus saja...maka aku juga tidak akan bersikap sesukaku kepadamu..." vita memberonta dari pangkuan david agar david melepaskannya.

"Baiklah aku hanya bercanda..."ujar david sambil menghela napas lelah, vita pun berhenti bronta dan menghelan napas lega. Sungguh vita takut akan kehilangan tangannya.

"Sarapan sudah siap..."teriak enjel sambil membawa semangkuk besar nasi goreng yang masih panas.

Enjel meletakan nasi goreng tersebut diatas meja lalu melirik vita yang duduk dipangkuan david sambil menopang dagu diatas meja.

Nino datang dengan membawa sepiring telur mata sapi, kelvin membawa nampan yang berisi jus jeruk dan tika membawa piring dan juga sendok.

Semuanya pun duduk dimeja makan dan meyantap makanan masing-masing. Vita agak kesal dengan sikap david yang tetap memaksanya makan dengan duduk dipangkuan david, bahkan david tidak memperbolehkan dirinya makan sendiri dan dirinya harus rela disuapkan oleh david.  Mereka makan sepiring berdua dan
juga disendok yang sama.

"Galang...kamu kok tahu kalo aku ada disini?"tanya vita saat menerima suapan yang 4 dari david.

"Aku akan tahu dimana pun kamu berada..."jawab david sambil memakan makanannya.

Vita hanya memutar bola matanya malas mendengar perkataan david.

*****

Serelah sarapan semuanya kembali kekamar masing-masing, mereka semua pergi mandi dan bersiap.

Setelah mandi enjel merapikan semua barang miliknya dan pergi mengungsi kekamar kelvin, karna kamar kelvin lebih aman menurutnya. saat enjel membuka pintu kamar kelvin,  enjel terkejut melihat nino, tika dan vita sudah berada dikamar kelvin dengan membawa barang masing2.

"Kalian mau ngungsi kekamar kelvin juga?"tanya enjel.

"Ngapain kalian pergi kekamar gue! Sana balik kekamar masing-masing!"usir kelvin dengan jengkel.

"Lo gak liat, semua anak buah david memegang senjata! Gue cuma takut kalo mereka akan melakukan transaksi narkoba disini!"ujar tika sambil meletakan barangnya dilantai dan duduk ditepi tempat tidur kelvin.

"Kalo kalian mau tidur sini semua, trus gue tidur dimana?"tanya kelvin.

"Lo kan cowok tidur aja disofa!"timpal vita."lagian cuma lo yang bisa kami harapin disini! Gue takut mereka macam-macam kegue..."ujar vita.

Semuanya pun langsung menatap vita dengan pandangan berbeda.

"Yang gue takuti karna lo ada disini juga..."balas kelvin.

Vita mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan perkataan kelvin dan juga tatapan dari teman-temannya.

"Usir aja vita keluar, gue gak mau malam-malam david mendobrak pintu kamar ini hanya untuk menemui vita..."ujar tika tanpa rasa iba sama sekali.

"Apa?"pekik vita terkejut saat mendengar perkataan tika yang dengan teganya mengusir dirinya."kenapa gue yang harus diusir kenapa gak lo aja yang keluar!"balas vita tak terima.

"Karna lo david ada disini! Dan karna itu juga gue gak mau lo ada dikamar ini..."balas tika.

"Tapi gue gu..e.."ujar vita panik saat melihat tatapan temannya yang seakan setuju dengan perkataan tika.

"Vita...gue minta maaf karna harus mengusir lo dari kamar ini...sebelum david yang mengusir kami semua dari kamar ini..."ujar nino kearah vita dengan wajah menyesal, semuanya pun mengangguk setuju dengan perkataan nino.

"Kampret!"maki vita saat keempat temannya dengan tegasnya mendorong badannya keluar dari kamar kelvin.

Bahkan tika melambai sambil tersenyum penuh kemenangan saat akan menutup pintu kamar kelvin.

Vita menghentakan kakinya kesal sambil mengumpat kesal didepan kamar kelvin. Bahkan vita sempat menedang pintu kamar kelvin dengan marah.

"Ajritt! Teman biadab!"maki vita dengan kesal."sialan...semua ini karna mulut ular tika! Hingga mereka setuju mengusir gue!"geram vita kesal.

Vita kembali kekamarnya dengan wajah ditekuk dan cemberut, saat vita memasuki kamarnya vita terkejut melihat david yang tengah duduk bersandar diatas tempat tidurnya sambil memainkan tabletnya.

"Kamu habis dari mana saja..."tanya david tanpa menatap kearah vita.

"Kamu ngapain disini! Inikan kamar aku! Gak sopat masuk kekamar orang lain tanpa izin..."ujar vita yang masih kesal dan tambah kesal lagi dengan kehadiran david dikamarnya.

David meletakan tabletnya disampingnya dan menatap vita dengan mata tajamnya."kamar kamu berarti kamar aku juga..."

"Apa? Perkataan bodoh apa itu! Kita ini bukan suami istri! Jadi mana bisa gitu! Bahkan aku hanya mempermainkan kamu!"ujar vita yang sudah kelewat batas dan menyebabkan amarah david memuncak.

"Mempermainkan aku?"ujar david sambil tersenyum sinis."bagaimana jika aku yang akan bermain-main denganmu..."

David turun dari atas tempat tidur  dan melangkah mendekati vita.

"Main-main? Maksudnyamu apa..."ujar vita agak takut dan berjalan mundur saat david mendekatinya.

David mencengram kedua bahu vita dengan tatapan tajamnya."jika kau bermain-main denganku, maka aku juga akan bermain-main denganmu..."ujar david lalu setelahnya david menarik tengkuk vita dan memcium bibir vita.

David mencium bibir vita dengan rakut dan penuh nafsu, david melumat bibir atas dan bawah vita dengan bergantian.

Vita membatu dengan mata melotot karna ini ciuman pertamanya dan davidlah pelakunya. Bahkan david menciumnya dengan kasar, vita memberonta dan mendorong dada david. Bahkan vita memukuli dada david dengan sekuat tenaganya.

David melepaskan ciumannya dan mengangkat badan vita dengan kedua tangannnya lalu menjatuhkan badan vita diatas tempat tidur.

"Apa yang kau lakukan..."ujar vita dengan mata berkaca-kaca dan badan gemer karena takut, vita berusaha bangkit dan kabur dari atas tempat tidur. Namun david lebih dulu menindih badan vita.

"Tidak david! Aku mohon jangan...hiks..."

Vita mendorong dada david dengan kuat agar david menyingkir dari atas tubuhnya.

"Bukannya kau ingin bermain-main denganku?"tanya david tajam dengan napas memburu.

Vita segera menggeleng dengan air mata berjatuhan."tidak...aku mohon..."isak vita."aku tidak akan mempermainkanmu lagi...aku janji..."ujar vita sambil menggigit bibir bawahnya karna menyesal dengan ucapannya sendiri.

David tersenyum mendengar perkataan vita."Aku tidak pernah mengangap hubungan kita sebuah permainan...apa kau mengerti?"ujar david dengan lembut.

Vita mengangguk dengan lemah, isakannya makin kuat karna dirinya tidak akan bisa lepas dari david.

"Jangan menangis lagi..."david menghapus air mata vita dengan jarinya lalu mengecup kedua mata vita yang terpejam karna usapan jari david.

Cup

Cup

David mengecup kedua mata vita, lalu kedua pipi vita dan berakhir dibibir vita.

Cup

Cup

David melumat bibir vita dengan lembut dan tidak kasar seperti tadi, vita hanya diam tidak memberonta seperti tadi. Vita hendak memaki dan beronta namun dirinya terlalu takut, Takut david akan berbuat lebih kepadanya.

David melepaakan ciumannya dan tersenyum melihat vita yang tidak memberonta seperti tadi.

"Aku menyukaimu yang penurut seperti ini..."ujar david sambil mengelus pipi vita dengan lembut.

Vita hanya menatap david dengan penuh kebencian namun dia tidak bisa berbuat apa-apa. David Tersenyum senang melihat ketidak berdayaan vita saat ini.

*****

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience