bab 4 ( sekamar )

Romance Series 2374

Malam ini vita duduk ditepi kolam dengan wajah masam dan kesal karna ulah david tadi siang.

"Vita lo kenapa kok masam gitu?"tanya enjel saat melihat wajah masam vita sambil jongkok ditepi kolam renang.

Vita menoleh kearah enjel dan agak mendongak menatap enjel yang berdiri disampingnya."gue kesel! Ciuman pertama gue udah dicuri oleh seorang mafia!"gerutu vita.

"Mafia?"tanya enjel bingung dan ikut jongkok disamping vita, dengan kedua tangannya yang masuk kedalam saku sweeternya.

"David itu bagaikan mafia! Yang kejam dan keji! Gue benci!"ujar vita dengan kesal.

"Jadi dia yang mencuri ciuman lo?"tanya enjel.

Vita mengangguk menjawab pertanyaan enjel.

"Ya wajarkan, dia itu pacar lo..."ujar tika yang tiba-tiba menyambung dan berdiri dibelakang enjel dan vita. Tentu saja hal itu membuat vita dan enjel terkejut dan langsung menoleh kearah tika.

"Kampret...bikin kaget aja lo..."ujar vita sambil mengelus dadanya.

"Malam ini lo kan sekamar dengan david, menurut gue lo harus hati-hati...atau gak malam ini bisa menjadi malam pertama buat lo dan david..." sambung tika tanpa mempedulikan reaksi terkejut enjel dan vita.

"Apa?"seru vita tak percaya dengan mulut menganga.

"Tika, gak usah merusak pikiran vita! Gue yakin david gak akan melakukan hal itu..."ujar enjel yang mencoba menenangkan vita.

"Tadi aja dia udah berani mencium lo, dan pasti malam ini akan lebih dari itu...ditambah lo dan dia satu kamar dan satu ranjang..."ujar tika sambil tersenyum tipis."gue yakin, sekali jos lo akan hamil..."sambung tika dengan senyuman liciknya."dan lo akan minta pertanggung jawaban dari david, lalu david dengan senang hati akan menikahi lo..."kekeh tika."

Vita menggeleng membayangkan perkataan tika."gak...gue gak mau nikah sama david..."guman vita sambil menggelengkan keoalanya dengan kuat.

Enjel menggeran saat mengetahui kalo tika tengah mencoba merusak pikiran vita."sebaiknya lo jauh-jauh dari sini! Lo selalu membawa hal negatif..."usir enjel kearah tika.

Tika mendecik kesal kearah enjel."ck, gue cuma mau memperingati vita..."

"Malah kalo ada lo disini masalah gak akan selesai!"geram enjel.

Tika memutar bola matanya jengah lalu setelahnya pergi meninggalkan enjel dan vita.

"Semua yang tika katakan itu gak benar...lo gak usah percaya dengan tika..."ujar enjel sambil mengusap bahu vita.

"Tapi kalo yang dikatakan tika itu benar gimana?"ujar vita dengan cemas.

"Kalo david macam2 sama lo, Lo tinggal teriak aja...nanti gue akan datang menolong lo..."ujar enjel mencoba meyakinkan vita.

Vita mengangguk sambil tersenyum kearah enjel.

******

Vita keluar dari kamar mandi setelah mengganti bajunya dengan  piyamanya. Vita terkejut melihat david yang tengah duduk diatas tempat tidurnya, david menatap vita lalu memberi isyarat dengan tangannya agar vita mendekat dan duduk disampingnya

Vita tidak menuruti perkataan david."aku akan tidur disofa..."ujar vita sambil berjalan kearah sofa panjang yang berada dikamarnya.

David menggeram mendengar perkataan vita."kamu tidur disini bersamaku!"tekan david kearah vita.

"Aku tidak mau satu ranjang sama kamu!"balas vita.

"Jangan menguji kesabaran aku vita..."

"Jangan macam2 david! Atau aku akan teriak!"ujar vita dengan cemas saat melihat david turun dari atas tempat tidur dan berjalan menghampirinya.

David tersenyum tipis mendengar ancaman vita yang tidak berarti apa apa untuk dirinya.

"Coba saja...kita akan liat siapa yang akan datang untuk menolongmu..."ujar david sambil menaikan sebelah alisnya sambil menyeringai keji kearah vita.

"Tentu saja teman2ku akan datang dan memukulimu!"balas vita tak terima.

"Benarkah? Apa mereka berani melawanku?"tanya david.

"Sialan!"maki vita kesal.

Tentu saja teman2nya tidak akan berani melawan david bahkan menatap mata david saja mereka tidak berani. Apa lagi untuk melawan david.

"Kamu memakiku?"tanya david tajam.

Selama ini tidak ada yang berani memaki atau pun meneriakinya seperti ini, itu pun jika mereka masih menyayangi nyawa mereka sendiri.

"Aaa..aku memaki diriku sendiri..."ujar vita agak takut saat melihat wajah david yang mengeras karna marah."david...aku mohon biarkan aku tidur disofa..."ujar vita memelas.

"Kenapa? Apa kau takut berdekatan denganku?"tanya david yang berdiri tepat didepan vita.

Vita berjalan mundur untuk menghindari david namun david akan berjalan maju saat vita berjalan mundur.

"Tidak...aku...aku...hanya tidak biasa tidur dengan orang asing..."ujar vita terbata.

"Orang asing?"david memojokan vita didinding dan mengurung badan vita dengan kedua tangannya yang berada disisi kanan dan kiri vita."aku ini kekasihmu..."

Vita berusaha mendorong dada david agar menyingkir dari badannya."David...aku...aku belum terlalu mengenalmu...jadi...jadi aku masih belum terbiasa dengan hubungan ini..."ujar vita terbata.

David mengelus pipi vita dengan tangan kanannya."karna itu kita harus menghabiskaan malam ini bersama agar kita saling mengenal..."ujar david.

Mata vita membulat sempurna mendengar perkataan david, vita pun kembali teringat dengan perkataan tika.

"Tidak! Aku tidak ingin hamil!"ujar vita histeris.

"Apa? Apa kau memintaku untuk mengenakan kondom?"balas david tak percaya.

"Kondom? Apa Kau ingin meniduriku?"

"Kau yang memintaku untuk menggunakan kondom, apa tidak terlalu cepat untuk kita melakukannya?"ujar david yang salah mengartikan perkataan vita tadi.

"Tidak tidak tidak...bukan itu maksudku! Aku tidak ingin berhubungan badan denganmu! Karna kita belum sah! Kita bahkan belum menikah! Aku hanya ingin melakukannya dengan suamiku kelak!"

"Apa kau sedang melamarku?"

"Apa?" Pekik vita tak percaya.

Vita tidak habis pikir dengan jalan pikir david, kenapa dia selalu salah mengartikan semua perkataan dari dirinya. Apa david sebodoh itu hanya untuk mengartikan perkataanya.

"Kenapa aku yang harus melamarmu! Biasanya pria yang melamar wanita! Bukan sebaliknya!"ujar vita emosi.

"Baiklah aku akan secepatnya menemui orang tuamu..."ujar david sambil tersenyum, entah kenapa wajah marah vita begitu menggemaskan dimata david. Hingga david tidak berhenti untuk menggoda vita.

"Kenapa kau selalu salah mengartikan perkataanku! Sudahlah aku capek berbicara denganmu!"ujar vita kesal

"Sudah puas memakiku? Kau sudah memakiku sebanyak 5 kali...maka kau harus mendapatkan hukuman!"perkataan david membuat vita menganga tak percaya.

David mengangakat badan vita seperti karung beras, vita pun memekik spontan karna terkejut dengan perlakuan david.  David membawa vita ketempat tidur dan melempar badan vita keatas tempat tidur empuk tersebuk.

David merangkak memdekati vita, vita pun beringsut mundur menjauhi david. David menarik kaki vita hingga vita kembali telentang dan david pun menduduki paha vita.

"David...apa yang akan kau lakukan?"ujar vita dengan takut.

"Aku akan memberimu hukuman..."

"Hukuman?"ujar vita dengan suara bergetar.

David menyeringai lalu segera menciumi leher jenjang dan mulus milik vita. Vita berusaha menyingkirkan david namun david malah makin menekankan badannya dengan vita. David membuat beberapa tanda kepemilikan dileher vita, setelah puas david mengangkat wajahnya dan menatap vita yang tengah terisak tanpa suara.

David agak terkejut mendapati reaksi vita, david tidak tahu kalo vita akan menangis hanya karna kejadian seprti ini.

"Apa aku menyakitimu?"tanya david lembut sambil menghapus air mata vita yang berjatuhan.

Vita membuka matanya dan menatap david dengan mata merah dan berair."kau melecehkanku..."ujar vita sambil terisak.

"Aku tidak melecehkanmu..."ujar david sambil mengelus pipi vita dengan pelan.

"Lalu apa yang kau lakukan kepadaku tadi?"ujar vita sambil sesegukan.

"Maaf jika kamu mengangapnya seperti itu..."ujar david mencoba mengalah.

"Ini tidak adil! Kau melecehkanku, tapi apa yang aku dapat hanya kata maaf..."ujar vita dengan kesal.

"Lalu kamu mau apa?"

"Aku ingin membalasnya..."ujar vita sambil menatap mata david.

"Ternaya kamu seorang pendendam juga ya..."ujar david sambil tersenyum.

Vita tidak mempedulikan perkataan david dengan cepat vita mengangkat kepalanya dan melakukan hal yang sama keleher david. Vita menghisap kulit leher david dengan kuat hingga bewarna merah keunguan.

David menutup matanya dan memgepalkan tangannya, david sungguh terangsang dengan apa yang vita lakukan. Namun david mencoba menahan dirinya.

Vita memberi tiga tanda kepemilikan dileher david dan yang terakhir vita memberinya tepat didekat jakun david. Setelah puas dengan apa yang dirinya lakukan kepada david, vita pun tersenyum senang dan penuh kemenangan.

"Apa kau puas?"tanya david saat melihat senyuman vita.

Vita mengangguk tanpa menghilangkan senyumannya.

David menunduk dan dengan cepat menyatukan bibirnya dengan vita, david mencium bibir vita dengan lembut dan lihai. David menghisap bibir bawah dan atas vita secara bergantian, vita memukuli dada david namun itu tak berpengaruh apa-apa kepada david.

Setelah puas menciumi bibir vita dan dirasa vita juga yang sudah kehabisan oksigen. David pun melepaskan ciumannya, dan menatap wajah memerah vita.

Vita menghirup udara dengan rakus sambil menutup matanya dan setelah dirasa cukup, vita pun membuka matanya dan menatap david marah.

"Apa kamu juga ingin membalasnya?"tanya david dengan alis naik sebelah.

Vita mendecik sebal mendengar perkataan david."jika aku membalasnya maka aku akan menggigiti bibirmu hingga berdarah..."

David terkekeh mendengar perkataan vita, baru kali ini david bertemu dengan seorang wanita yang tidak takut dengannya.

Vita mendecik sebal saat melihat david yang menertawakan dirinya."aku mau tidur...jadi menyingkir dari atas tubuhku..."ujar vita sambil mendorong dada david untuk segera menyingkir dari atasnya.

David menuruti perkataan vita dan tidur disamping vita, vita membalikan badannya memunggungi david. David tersenyum lalu segera memeluk vita dari belakang dengan erat dan menciumi rambut vita yang begitu wangi shampoo.

Vita mencoba melepasi tangan david yang melingkar sempurna diperutnya. Namun david malah memeluknya makin erat dan membenamkan wajahnya dileher vita.

"Apa kau tahu jika villa ini berhantu..."ujar david dan hal itu membuat vita berhenti beronta dari pelukan david, vita mencengram kuat tangan david yang melingkar diperutnya itu.

"Jangan bercanda david..."balas vita dengan agak takut, vita itu paling takut dengan hal semacam itu.

David mengangkat wajahnya dan tersenyum saat menyadari perkataanya membuat vita takut."dikamar ini ada seorang wanita yang mengenakan baju putih panjang dan berdiri didekat pintu...dia tengah menatap kearahmu..."bisik david tepat ditelinga vita."sepertinya dia ingin merasuki tubuhmu..."

Posisi vita saat ini memang mengarah kearah pintu, dan tentu saja mata vita langsung menatap kearah pintu yang david maksud. Vita tiba-tiba merinding membayangkan jika saat ini tengah ditatap oleh makhluk gaib.

Vita membalikan badannya menghadap david dan membenamkan wajahnya didada david.

"Kau takut?"tanya david.

Vita menggeleng."tidak..."jawab vita tanpa menatap david.

"Baiklah, aku akan tidur diluar..."ujar david dan mencoba bangkit, namun vita menahannya dan segera melingkarkan tangannya diperut david.

"Jangan tinggalkan aku...aku takut..."ujar vita dengan wajah memohon.

"Bukannya kau tidak biasa tidur dengan orang lain..."ujar david.

"Aku hanya bercanda...malam ini kamu tidur disini saja...."ujar vita sambil menahan pergerakan david."aku janji akan tidur dengan tenang dan tidak akan mengganggumu..."

"Baiklah..."ujar david sambil tersenyum tipis, david kembali merebahkan badannya disamping vita dan memeluk vita dengan erat.

"kita hanya akan tidur...dan aku harap kamu tidak akan macam-macam kepadaku..."ujar vita kearah david dengan wajah seriusnya.

David mengangguk lalu mengecup kening vita lembut."goodnight..."ujar david.

"Night to..."ujar vita dan kembali membenamkan wajahnya didada david.

****

Pagi itu anak buah david semuanya agak heran dan saling bertanya saat melihat tanda kemerah yang tepat berada dijakun david. Ditambah saat david tengah berbicra maka jakunnya naik turun dan lawan bicaranya hanya akan fokus menatap kearah jakun david. David menyadari jika tanda yang  dibuat vita ini sungguh membuat orang lain salah fokus.

"Tuan...tanda itu...apa itu...alergi atau karna hal lain..."tanya teo agak berbisik takut yang lain dengar.

"Aku tidak memiliki alergi apa pun..."balas david sambil sibuk dengan tablet ditangannya.

Teo hanya mengangguk sambil mengulum senyumnya, saat menyadari jika itu tanda pasti yang membuatnya vita. Baru kali ini teo melihat david ditandai oleh seorang wanita.

Vita keluar dari kamarnya dengan agak bubur karna vita baru menyadati bahwa dia berada dikamar yang berhantu dan hanya sendiri.

"Lo kenapa kayak dikejar setan gitu..."tegur tika saat melihat vita yang habis berlari.

Saat ini tika, enjel, nino dan kelvin tengah berada dimeja makan dan tengah menikmati sarapan paginya.

"Dikamar gue ada hantunya..."ujar vita dengan napas tak beraturan.

"Sumpah lo!"ujar kelvin dan enjel bersamaan.

"Eh...villa ini udah beratahun-tahun gue tempati dan gue belum pernah melihat satu pun penampakan disini! Dan lo seenaknya aja mengatai kalo kamar itu berhantu!"ujar nino agak kesal.

"David yang bilang! Bukan gue!"balas vita kesal.

"Emangnya david itu punya indra keenam apa? Sampai bisa melihat hantu segala..."gerutu nino.

"Lo tahu gak, david itu udah sering membunuh orang...jadi wajar aja jika dia melihat hantu korbannya sendiri!"balas kelvin.

"Tahu dari mana lo?"tanya enjel.

"Siapa yang gak kenal david, namanya udah terkenal dikalangan bisnis gelab...dan dia yang paling ditakuti..."ujar kelvin kembali.

"Jadi lo salah satu pembisnis gelap? Kan lo juga tahu banyak tentang david..."balas vita kearah kelvin.

Tika mendecik dan geleng2 kepala melihat teman-temannya meributkan sesuatu hal yang tak penting baginya.

"Ya gak lah! Dodol banget sih lo..."gerutu kelvin.

"Apa kalian sedang membicarakan tentang saya?"

Semuanya pun langsung menoleh kearah belakang kelvin dan mereka pun terkejut melihat david yang sudah berdiri dibelakang kelvin dengan beberapa anak buahnya yang sudah siap dengan senjatanya.

******

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience