Rate

Bab 2

Action Series 4884

RING RING RING
"Rina ohh Rina"
"ye ibu" , "Ni ha ada orang call tak pasti siapa tapi ni macam nombor dari pihak hospital" , "lah yeke jap eh Rina jawap " , "hello?.." , "hello Puan Erina umm... pasal pembedahan ayah Puan tu Puan dah setuju ke?" , " haah...bayaran dia mahal ke Doktor?" , "ye puan kalau puan setuju , Puan kena datang Hospital untuk tanda tangan"
"um bagi saya masa ye Doktor..." , "boleh je Puan" , "terima kasih Puan " .
Erina menamatkan pembicaraan , dia mengeluh panjang , agak serabut fikirannya memikirkan tentang bill pembedahan ayahnya itu . " Hmm aku kena minta tolong Hadi ni" . "Hello hadi..boleh tak aku nak minta tolong " .
"Boleh je...urgent ke?" , "Haah..." , "okay kalau cam tu awak datang office saya sekarang , saya bagi adress" , "ouh um okay" .
Erina memberitahu ibunya bahawa dia ada sedikit urusan diluar , dia mengambil begnya dan kunci kereta lalu pergi ke tempat Tengku Hadi bekerja .
"Betul ke tempat yang aku datang ni?....haihh masuk je lah.." . "Tuan ada orang nak jumpa dengan Tuan " , "okay suruh dia masuk ... " . "Eh hye baby girl..." , Tengku Hadi tersenyum melihat kedatangan Erina . Erina menarik nafas yang agak panjang untuk mulakan pembicaraan dengan Hadi . "Hadi a-aku..." , what is it baby girl?" , "aku terima tawaran kau , Tengku Hadi tersenyum kecil . "Betul ke?" , " ye lagi pun aku perlukan duit untuk bayar bill pembedahan ayah aku" , "baiklah kalau macam tu " . " um saya drive kereta saya sendiri je lah ye..awak ada kereta juga kan?..." . "it's okay baby girl awak boleh tumpang kereta saya..." , " eish mamat ni menyesal pula aku terima tawaran dia haih tapi kesian juga kat ayah aku..." omel hati Erina .

"Jom lah apa tunggu lagi" , kata Tengku Hadi yang sudah berdiri di pintu , "ouh okay" .
Sampai sahaja Erina dan Tengku Hadi di Hospital , Erina pelik mengapa ramai orang yang memerhati dia dengan wajah terkejut , "ada apa dengan muka aku ni nama dorang semua tengok aku " .

"Um Hadi aku tengok ayah aku jap tau " , "okay" .
Erina membuka pintu perlahan-lahan . Ayahnya yang masih memerlukan bantuan oksigen masih tidak sedarkan diri . Sudah berapa lama Erina tidak melawat ayahnya . Erina memegang tangan ayahnya , "ayah Rina datang ni nak melawat ayah...maaf lah lagi pun Rina sibuk...Rina dah sambung belajar kat Uni...hmm nasib lah ada mak long tolong bayarkan...mak di rumah termenung je , makan pun tak....mak kata dia rindu sangat dengan ayah " . Pipi Erina dibasahi dengan air mata , betapa rindunya dia dengan ayah tersayang .

"um Puan Erina dah setuju ke ?" seorang Doktor pakar bedah bernama Alice , tiba-tiba masuk ke dalam . "ouh ha ye" Erina menandatangani borang pembedahan . Semasa pembedahan masih berjalan , Erina tidak berhenti mendoakan ayahnya . Berapa jam kemudian , pembedahan sudah selesai , Doktor Alice keluar dari bilik pembedahan , "Doktor macam mana dengan keadaan ayah saya?" , "semuanya berjalan lancar" . Lega hati Erina mendengarnya .

Erina dan Hadi keluar dari hospital setelah siap berurusan , Erina menghubungi ibunya untuk memberitahu bill pembedahan itu sudah dibayar oleh Hadi , Ibu Erina terhutang budi dengan Hadi kerana kalau bukan Hadi siapa lagi yang mampu menolong mereka .
Erina dan Hadi singgah ke taman untuk berehat , mereka duduk di kerusi sambil menikmati minuman . "Terima kasih sebab tolong aku " , "no problem baby girl" , "ugh can you stop calling me baby girl..." , "why not awak kan dah jadi milik saya " , Erina menjeling Hadi lalu menyilangkan kakinya dan memandang ke arah lain .

"Macam mana ayah awak boleh masuk Hospital?.." , Tanya Tengku Hadi sambil menyirup air , "Hmm sebab kelakuan seseorang" ,
"siapa dia" , "tak pasti.." . "Saya sambung uni itu pun mengharapkan mak long saya yang bayarkan yuran..." , dulu saya kerja part time kat cafe , tapi saya di pecat " , "keluarga saya huru hara" . Keluhan berat dilepaskan oleh Erina , betapa sengsaranya hidup dia dahulu . "Awak ceo kat office tu ke?..." , "haah...kenapa?..." , "patut lah dorang pandang saya dengan muka terkejut...hmmm..mesti dorang kenal awak kan?.." .
"Memang lah saya kan terkenal.." ,
"yeye lah kau " . "Eh baby tak percaya ke? " , "eish kau ni ada orang malu lah sikit..." , "buat apa nak malu , dorang mesti fikir kita ni suami istri " , "ey akh tendang lah juga mamat ni " omel hati Erina . Dia tidak habis menjeling ke arah Tengku Hadi , tetapi sedikit pun Tengku Hadi tidak terasa dengan kelakuan gadis itu .

"Eh comelnya kucing ni " , Erina mengangkat kucing itu lalu meletakkan dipahanya dan mengusap-usap lembut kepala kucing itu . Tengku Hadi tidak suka dengan kucing kerana , dia ada alahan terhadap kucing . Erina memberikan kucing itu kepada Tengku Hadi tetapi Tengku Hadi menolak .
"Nah pegang kucing ni " , "eh tak yah lah" , "alahai kucing je pun , ouhh kau takut kucing ye " , "heheh " , "haa tak de kau kena pegang juga " . Erina meletakkan kucing itu di atas paha Tengku Hadi , Tengku Hadi yang cuba mengelak dari kucing itu tidak dapat membuat apa-apa . Erina tertawa melihat kelakuan lucu Tengku Hadi bersama kucing itu .

sorry kalau ada perkataan yang tertinggal atau typo , hope you enjoy it , luv yahh :3

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience