" Tia .. Tia menjerit ?! " - Rey
Mata Rey membulat . Dia agak terkejut .
Tia terjaga . Dia sedar yang Rey sedang duduk disamping nya . Dia agak terkejut .
" Awak .. dah bangun ? " - Rey
Tia mengangguk .
" Kenapa tak cakap dari awal ? " - Rey
Muka Tia bingung . Tertanya-tanya apa yang sedang berada di dalam benak fikiran Rey .
" Yang awak tu .. " - Rey
" boleh bercakap ? " - Rey
*
Tia mengeluh berat . Perlahan-lahan dia membuka pintu bilik nya , lalu melangkah masuk ke dalam . Dia hanya membaling begnya , dan merebahkan tubuh nya di atas tilam . Perlahan-lahan dia mengingati apa yang baru saja Rey jelaskan pada nya .
/.
" Kenapa saya boleh ada dekat sini ? " - Tia
Dengan selamba , Rey menjawab ringkas .
" Awak pengsan . " - Rey
Tia bingung . Pada mulanya dia agak heran . Tetapi seketika kemudian , dia mula faham . Ini sudah dianggap normal bagi nya , kerana sudah berkali-kali terjadi benda yang sama .
" Saya demam panas kan ? " - Tia
Anak mata Rey mengecil .
" Macam mana awak tahu ? " - Rey
Tia mengukir senyuman , lalu menggelengkan kepala nya ke kiri lalu ke kanan . Perlahan-lahan dia berdiri lalu dicapai beg nya . Dia mengucapkan terima kasih lalu berjalan menuju ke pintu bilik Rey .
" Tunggu . " - Rey
Rey menundukkan kepala nya sedikit .
Tia berhenti . Dia memusingkan badan nya . Dengan melihat raut wajah Rey saja , dia sudah tahu apa yang berada di dalam benak fikirannya . Dia mengangguk perlahan .
" Saya akan cerita .. Nanti , " - Tia
Perlahan-lahan menuju ke tangga lalu turun keluar dari tempat itu . Rey bingung . Tetapi dia tidak sabar untuk menunggu hari esok , untuk berjumpa dengan Tia lagi dan akan bertanya .. soalan yang sama .
/.
Tia menghempas kaki nya di lantai . Dia berjalan menuju ke meja belajar nya . Sambil mengingati kisah silam nya .
arigatou ! :>
Share this novel