" Sh/t ! My dress ! Apa kau buat hah ? Aku beli mahal-mahal tau ! Senang-senang je kau koyakkan . Kau gila ke , Tia ! " - Lia
Lia , merupakan kakak kandung kepada Tia . Sewaktu kecil , mereka sangat rapat seperti isi dengan kuku . Tak dapat dipisahkan . Tetapi setelah Lia mengenal duniawi dan meninggalkan Tia , sikap nya kepada Tia sudah berubah .
" Tia .. Tia tak sengaja . " - Tia
" Alasan ! Kan aku dah kata jangan sentuh dress aku ! Dasar pembawa bala ! " - Lia
Lia berlalu pergi , meninggalkan Tia yang masih lagi berdiri memegangkan dress milik Lia yang sudah koyak . Mata Tia membulat , dia benar-benar tidak sengaja . Darah di tangannya menitis jatuh ke lantai . Tia mengunci tombol pintu bilik pakaian , lalu duduk di penjuru bilik . Dia menghela nafas . Tangannya agak sakit , tetapi dibiarkan begitu saja .
-
" Murid-murid , kita didatangi murid baru hari ni . Kenalkan diri , ya . " - Ms. Rowena
" Selamat pagi , uhm kawan-kawan . Awak semua boleh panggil saya Rey . " - Rey
Ketampanan Rey membuatkan semua gadis di dalam kelas Tia berkilauan , terutama sekali Sophia . Puteri Gadis di sekolah yang sangat di idamkan pelajar lelaki .
" Oh , nampak tempat kosong hanya tinggal satu . Awak boleh duduk di sebelah sana , " - Ms. Rowena
Ms. Rowena menunjukkan jari telunjuk nya tepat pada sebelah meja milik Tia . Tia agak terkejut . Begitu juga dengan seisi kelas .
" Pembawa bala tu , habislah Rey . "
" Habislah Rey ! Pembawa bala tu selalu bernasib malang dan merugikan semua orang . "
" P-pembawa bala ?! "
Itulah yang dikatakan oleh seisi kelas . Tia hanya tertunduk malu kerana digelar dengan nama yang kurang enak didengari nya . Rey berjalan menuju ke meja sebelah Tia . Tia berusaha untuk membuat Rey agar tidak mahu bercakap dengannya , namun usaha nya gagal .
" Hai , saya Rey . Awak pula ? " - Rey
Tia hanya diam . Tak mahu berkata apa-apa .
Didalam benak fikiran Rey , bermacam-macam soalan . Dia bisukah ? Atau tak boleh bercakap ?
Rey mengeluarkan sehelai kertas dan sebatang pen lalu menulis ,
' Awak tak dapat , bercakap ya ? ' - Rey
Dia menghulurkan kertas tersebut pada Tia . Tia agak terkejut . Dia mengambil kertas tersebut dan pura-pura mengangguk . Dia mengukir senyuman palsu . Rey kembali bertanya melalui kertas tersebut ,
' Apa boleh saya panggil awak ? ' - Rey
Tia membalas .
' Tia . '
Rey mengukir senyuman lalu mengangguk .
- KRINGGGGG -
Bunyi loceng berbunyi menandakan sudah masuk waktu rehat . Semua pelajar berlari menuju ke kantin . Tetapi Tia hanya kembali duduk ke tempat duduk nya . Rey mula bingung .
" Awak tak mahu ke kantin ? " - Rey
Tia menggeleng .
" Kenapa ? Awak tak lapar ? " - Rey
Tia menggeleng sekali lagi .
" Ah , saya tahu . Maaf saya lupa , awak tak dapat bercakap . Baiklah , baiklah . Ada apa-apa yang awak mahu pesan ? Biar saya tolong . " - Rey
Mata Tia membulat .
Rey mengenalnya sebagai Tia yang bisu , jadi dia mengambil kertas dan mengeluarkan sebatang pen . Lalu , menghulurkan nya pada Rey .
" Ouh , awak nak minum jus ya ? Baiklah . " - Rey
Tia menghulurkan wang akan tetapi , Rey berlalu pergi sebelum sempat mengambil wang tersebut . Tia agak hairan , dia tak pernah berjumpa dengan orang sebegitu sebelum ini .
-
" Awak nampak Rey , kan Sophia ? Kacak nya ! "
" Ya , sangat kacak . " - Sophia
" Sophia ! Itu dia ! "
" Re- " - Sophia
" Tia ! Ini dia pesanan awak . " - Rey
Rey menghulurkan air tersebut pada Tia . Tia tersenyum kecil akan tetapi tidak ketara . Tia mengangguk sebagai ucapan terima kasih .
Anak mata Sophia mengecil .
" Sejak bila , mereka rapat ? " - Sophia
" Saya tak tahu . Tapi percayalah , Rey pasti akan menjauhi pembawa bala tu sebab dia sangat suka membawa masalah dan merumitkan keadaan . Malah suka menjauh . Creep ! "
Mata Sophia tertumpu pada Rey yang sedang mengukir senyuman sambil melihat Tia .
lol , please imagine while reading AGAHAHHA . well , well thanks for reading . part 2 is coming , be prepared !
well , i'm happy that i can write again . it's a pleasure . have a nice day ! :>
Share this novel
Best nk lagi novel dari min