Tia berjalan menuju ke gate utama . Sebelum sempat keluar dari halaman sekolah , rambut nya ditarik kasar dan diheret masuk ke dalam tandas . Agak sakit , tapi hanya ditahan . Rambut Tia dilepaskan , tetapi dia ditolak kasar menyebabkan badan nya jatuh ke lantai .
" Dasar pembawa bala tak tau malu ! "
Mata Tia membulat . Dia kenal suara ini . Kepala nya didongakkan , susuk badan Sophia sedang berdiri dihadapan nya bersama 2 orang kawan nya . Sophia senyum sinis .
" Kau , tak guna ! " - Sophia
Rambut Tia ditarik sekali lagi . Kali ini rasanya lebih sakit . Bahagian muka Tia dimasukkan ke dalam singki yang dipenuhi dengan air . Tia kesesakkan nafas , tetapi dia tahan saja . Ingin mengeluarkan air mata , tapi tak dapat . Dia tertanya-tanya apa yang membuatkan Sophia marah sekali pada nya .
Selesai perbuatan keji nya , badan Tia dilempar begitu sahaja menyebabkan Tia jatuh sekali lagi ke atas lantai . Sophia dan rakan-rakannya berlalu pergi meninggalkan Tia yang masih duduk tersungkur di penjuru tandas .
-
" Aku nak pergi tandas kejap , nanti apa-apa aku roger . Balik lah dulu . " - Rey
Evan hanya mengangguk .
Evan adalah sepupu kepada Rey . Mereka sangat rapat . Walaupun , ada rahasia tersembunyi dibalik mereka .
Rey berlari menuju ke dalam tandas . Apabila melangkah masuk ke dalam , dia melihat kelibat Tia yang sedang duduk di penjuru tandas . Dia mahu menegur , tetapi takut salah orang .
" Ti .. Tia ? " - Rey
Tia mendongak . Air mata nya dikesat . Rey berlari ke arah nya .
" Apa yang awak buat kat sini ? Awak tak balik lagi ? " - Rey
Tia mengangguk . Rey tersenyum .
" Awak tunggu sekejap ya . Saya nak masuk tandas . " - Rey
Tia mengangguk sekali lagi . Dia berdiri perlahan-lahan lalu berjalan menuju ke pintu keluar . Sesudah melangkah keluar , Tia berasa pening . Lalu jatuh ke atas lantai .
" Tia ? " - Rey
Rey bingung . Sudah balik kah ? Dia mengangkat bahu . Sebelum keluar dari tandas , agak terkejut melihat susuk tubuh Tia yang sedang terbaring di atas lantai . Segera dia mengangkat tubuh milik Tia lalu berlari mencari klinik berdekatan .
*
" Macam mana ? Dia .. oke ? " - Rey
" Dia baik-baik saja . Cuma badan nya agak panas . Jadi , lebih baik bawa dia pulang dan suruh dia berehat . Kalau tak , demam nya akan bertambah teruk . " - Doktor
Rey mengangguk . Lima saat kemudian baru dia perasan . Dia tak pernah tahu di mana rumah Tia berada . Rey mengerutkan dahi nya . Dia meletakkan tangannya di atas dahi Tia . Panas ! Benar kata doktor , demam nya sangat panas .
*
Rey mengetuk pintu rumah nya . Evan membuka pintu . Apabila pintu dibuka , Evan agak terkejut . Rey mendukung seorang perempuan !
Evan tersenyum lalu mengangguk . Mereka berjalan perlahan-lahan menuju ke bilik milik Rey . Tetapi kehadiran nya , sudah di ketahui oleh ibu Evan , Ms. Karen . Dia tersengih .
" Siapa tu ? " - Ms. Karen
Share this novel