Rate

05

Romance Series 561

"Assalamualikum..chaca pulang" teriak chaca ketika membuka pintu rumahnya.

"Sepiii amat" chaca melihat2 keadaan rumahnya yang terlihat tenang.

"Non chaca udah pulang?" Sosok siti-anak bi inah tiba2 menghampiri chaca.

"Eh siti..ia nih" jawab chaca yang sedikit heran setelah melihat siti yang menyambutnya, bukan bi inah seperti biasanya.

"Mamah lagi masak non" jawab siti setelah melihat tatapan penuh tanya chaca kepadanya.

"Kak cerry sama bunda udah pulang?" chaca melirik jam tangan daniel wallington berwarna putih yang menghiasi pergelangan tangan kiri nya.

"Belum non. Ibu belum pulang, klo non cerry dia baru saja berangkat 30menit yang lalu sama den jojo"

Chaca hanya menganggukkan kepalanya dengan halus setelah mendengar penjelasan dari siti.

"Mau makan dulu non?" Tanya siti yang berusaha mengikuti langkah chaca yang berjalan menuju tangga.

"Aku mandi aja dulu. Bi inah kan juga baru masak" m chaca tersenyum dan menepuk halus bahu siti.

"Iya non. Nanti klo mama udahan masaknya, aku manggil non chaca di atas".

Chaca hanya menganggukkan kepalnya secara halus, pertanda setuju dengan ucapan siti.


.....................

Chaca mengusap layar hp nya, melihat sejumlah notifikasi yang menghiasi layar hp nya.

"Apaaan nih?" Tanya chaca pada batin nya setelah melihat banyaknya notifikasi dari group chat -3diva"

Chaca mulai membuka pesan dari group line tersebut.


-3divaa (3)-

Bianca frdc :
Gue buat group yah buat kt b3

Read (2)

Andini mahesa :
Seruuuuuu!!!!

Read (2)

Bianca frdc :
Okeeee
Chaaa..loe udah nyampe belum?

Read (2)

Andini mahesa :
Btw, kok nmanya 3 diva seh?

Read (2)

Bianca frdc :
HAHAHA
Tau tuhhhh, anak2 angkatan kt
Sjak kemaren dia manggil kt 3diva
Yaudahhhh, gue comott aja buat jd group

Read (2)

Andini mahesa :
Hmmmmm

Read (2)

Bianca frdc :
Untung aja kt ngk di namain
truck gandeng HAHAHA

Read (2)

Andini mahesa :
Ngk papa biar romantesss

Read (2)

Bianca frdc :
Klo sama kak digta, dani, rendy
Itu baru romantiss

Read (2)

Andini mahesa :
Ngareppp beuddd loe hmmm

Read (2)

Bianca frdc :
Etttdahhhhh!!!
Siapa sihh yg ngk ngarep sama 3most wanted itu!!!

Read (2)

Andini mahesa :
Iya sihhhh
Ngarp nya juga gratiss gini
Tapi ngarep nya sama kak dani dan rendy aja

Read (2)

Bianca frdc :
Lllahhh kok?
Kak digta juga ganteeng kaleee'

Read (2)

Andini Mahesa :
Kegantengan kak digta mah
Ngk di ragukan lagi
Paling ganteng malahhh

Read (2)

Bianca frdc :
Llahhhh!!! Terus???

Read (2)

Andini mahesa :
Mauu di terkam loe
Sama kak bella

Read (2)

Bianca frdc :
Yyyaa ellahhhh
Ituu mahhh kak bella nya aja
Yang ngaku2 jadi pacar kak digta HAHA
Kak digta ajaaa maless deket2
ma kak bella

Read (2)

Andini mahesa :
Padahal kak bella cantik.
Body nya juga parah abisss

Read (2)

Bianca frdc :
Yyyeeee!!!!
Bukan jadi jaminan
Buat kenyamanan kaleee

Read (2)

Andini mahesa :
Iyaaaaa bu guruuuuu

Read (2)

Clarisha AH :
Berisikkkkk bennerrr

Read (2)

Bianca frdc :
HAHAHA
Nongolll juga loe..

Read (2)

Clarisha AH :
Baru nyampee gue zzzttt

Read (2)

Andini mahesa :
Udahh girlss..
Sampai ketemu besok

Read (2)

Chaca mengulas senyum di bibir tipisnya setelah melihat group chat di line nya.

Chaca melirik jam dinding yang bertengger pada dinding yang berwarna biru soft di dalam kamarnya.

"Udah 18.45" gumam chaca seraya ingin bangkit dari kasur queen size nya, namun urung di lakukan karena hp nya kembali berbunyi.

"Ini group 3diva berisik bennerr" chaca mengusap layar hp nya dengan malas.

Digta pradanaA :
Besok gue mau ngambil jaket gue.

Mata chaca membulat seketika setelah membaca line yang masuk.

Clarisha AH :
Iya kak.
Tadi gue nyariin buat balikin tapi kata org2
Loe udah balik dluan sama kak rendy & dani.
Betewe dapet ID line gue dari mana kak?

Digta pradanaA :
ID line loe?
Oke, loe juga boleh add back line gue sbg balasan.

Read

Digta pradanaA :
Kenapa ngk di bales?
Kuota loe habis?

Clarisha AH :
Ngk nyambung soalnya hmmm

Digta pradanaA :
Besok jam 06.30 gue ngambil jaketnya
Di rumah loe...

Clarisha AH :
Ngk usah ngambil ke rmh gue kak..
Besok gue bawaain ke sekolah.

Read

"Hahhhh?!! Di read doang"

Tokk..tokk..tokkk
"Non chaca, makanan nya udah siap" tangan  siti mengetuk pintu kamar chaca dengan pelan.

"Iya siti. Bentar, aku mandi dulu yah" teriak chaca sambil berjalan menuju toilet yang ada disudut kamarnya.

"Iya non" jawab siti dari balik pintu.


....................

"Selamat pagi sayang" vanessa menyambut langkah digta dengan senyum hangat.

"Pagi mam..papi sama bang fendy mana?" Tanya digta setelah melihat kursi yang biasa di huni oleh fendy dan dirgantara tak berpenghuni.

"Papi kamu ke singapore semalam, bang fendy ngk pulang dari rumah sakit, dia kan masih dokter residen jadi agak susah waktunya" jelas vanessa sambil meletakkan piring di depan digta.

"Oh" digta hanya ber oh ria mendengar penjelasan vanessa.

"Pagi every body" sapa keyla dengan suara cempreng nya.

"Pagi sayang" vanessa menarik kursi untuk keyla.

"Mam, mau nasi goreng dong, pinta keyla setelah merebahkan pantatnya di atas kursi"

Vanessa mengulas senyum dan menyendok nasi goreng ke dalam piring.

"Thank you mam"

"Akhir2 ini kamu kok telat pulang dek?" digta bergerak mengambil gelas yang berisikan jus buah naga.

"Lagi hobby nongkrong di gramedia tuh adek kamu" vanessa menjawab sambil memincingkan matanya ke keyla.

"Ngapain?" Dugta menatap keyla dengan bingun.

"Nyari2 novel kak".

"Novel kamu ajaa klo mau di timbang semua bisa beli emas tuh" ledek digta pada keyla.
Seraya menunjuk sebuah lemari berukuran sedang yang terbuat dari kaca krystal dan kayu bayam yang penuh berisikan novel milik keyla yang berada tepat di samping tv.

"Bener tuh kata kakak kamu. Yang ada di lemari dalam kamar kamu juga mau diapain nak?" Vanessa menggeleng sesaat melihat senyum keyla.

"Mam.. keke ini masih kelas VII SMP, wajar lah keke suka baca. Biar nambah2 ilmu gituuu"

"Ngellesss aja kamu!!! Bilang aja mau sekalian maen di mall" digta menyenggol lengan keke yang duduk tepat di samping kanan nya"

"Yeeee.. biarin!!! Masi mending aku ngoleksi novel. Dari pada kak didit hobby nya balapan, keluyuran ngk jelas" balas keyla tak mau kalah.

Digta yang mendengar penuturan adiknya hanya memutar kedua bola matanya dengan jengah.

"Sudah..sudahh..ini tuh meja makan sayang. Bukan meja untuk ngobrol. Buruan habisin makanan kamu keke" Vanessa menatap digta dan keyla secara bergantian.

"Mamm.. aku jalan dulu yah" pamit digta sambil melirik hp nya"

"Ngk sarapan kamu nak?" Tanya vanessa setelah melihat piring digta bersih tak tersentuh.

"Udah ni" digta mengangkat gelas yang berisikan jus buah naga tadi.

"Bentar.. keke belum selesai kak makan nya" dengan terburu2 keyla berusaha menghabiskan nasi gorengnya.

"Ngk! Pagi ini kamu ngk usah nebeng. Minta supir aja buat nganter" tolak digta sambil memakai jaket boomber berwarna biru gelap nya.

"Llahhhh. Kok?" Rengek keyla pada kakaknya.

"Udah bosen boncengin kamu. Kakak punya boncengan baru" digta menepuk halus puncak kepala keyla.

Keyla hanya terdiam dan menggembungkan kedua pipi nya karena kesal dengan penolakan kakak nya.

"Kamu punya pacar dit?" Tanya vanessa heran setelah mendengar jawaban yang digta berikan untuk pertanyaan keyla.

"Udah telat nih mam, jalan dulu yah" digta berjalan dengan cepat meninggalkan vanessa dan keyla.

Vanessa hanya menggeleng2kan kepalanya dengan halus setelah melihat digta bereaksi menghindari pertanyaannya.
Sebuah senyuman terukir di wajah vanessa setelah melihat punggung digta mulai menjauh dari bayang matanya.


..................

"Permisi non. Ada temennya di depan"  inah menghampiri chaca  dengan ragu setelah melihat chaca masi sibuk mengunyah roti dalam mulutnya.

"Siapa bi?"  chaca mengelap bekas remahan roti yang masih menempel di bibirnya.

"Ngk tau non. Bi inah baru liat soalnya" sesaat inah menggeleng lalu menuangkan susu ke dalam gelas kosong yang berada di depan chaca.

Chaca terdiam dalam bingung. Tangan nya sibuk meraih gelas yang berisikan susu itu.

"Temen nya ganteng non" inah menatap chaca demgan senyum yang mengembang di wajah nya.

"Uhukkk..uhukkk" chaca terbatuk mendengar ucapan inah.

"Ngk papa non?"  Inah langsung memberi tissu pada chaca.

Chaca meraih tissu tersebut dan membersihkan sisa2 susu yang menempel pada bibir dan pipinya akibat susunya yang sedikit tertumpah karena terbatuk tadi.

Setelah memastikan pipi dan bibirnya bersih dari sisa susu yang menempel, chaca bangkit dari posisi duduknya dan berjalan menuju teras depan rumahnya.

Sesampainya chaca di depan rumah nya, dia cukup terkejut melihat sosok digta yang duduk di atas motor sport hitamnya di dalam pekarangan rumahnya.

"Kak digta? Ngapain loe?"  Chaca berjalan menghampiri digta yang masih betah duduk di atas motornya.

"Ngk bilang selamat pagi dulu?" Ledek digta

"Selamat pagi" jawab chaca cepat

Digta terdiam dan tersenyum melihat tingkah spontan chaca.

Chaca masih menatap heran pada digta.

"Ngapain kak, pagi2 kesini?"

"Bukan nya udah gue bilang kemaren klo gue mau dateng?" Jawab digta enteng sambil menaikkan alisnya sebelah kiri.

"Oh iyaaa jaketnya. Lupa gue kak"
Digta hanya menggeleng2kan kepalanya dengan kasar.

"Loe tunggu bentar yah kak" pinta chaca yang berlari kecil dan masuk ke dalam rumahnya"

Digta memainkan hp nya sambil menunggu kedatangan chaca.
Sesekali matanya melirik melihat keadaan sekitar rumah chaca yang nampak sepi dan tenang.
Bayangan matanya hanya menangkap taman yang terlihat rapi dan di penuhi dengan berbagai jenis tanaman bunga.

"Sepiii benner" ujar digta setelah melihat kedatangan chaca

"Kak cerry lagi ke bandung tadi subuh ma temen2nya. Bunda udah ke rumah sakit tadi pagi2 sekali" Digta hanya menganggukkan kepalanya.

"Bokap nya kok ngk di sebutin sih" ujar digta pada batin nya.

"Nihhhh jaket loe kak. Makasih" m chaca mengulurkan jaket kulit berwarna hitam pada digta.

"Bau banget!!!" digta  mengendus2 jaket kulit miliknya.

"Yeeeeee!!!! Itu udah gue cuciin yah. Kmaren lebih parah. Bau asep rokok nya nampoll"

"Hahaha" digta tertawa singkat melihat wajah chaca yang kesal.

Chaca hanya memutar kedua bola matanya dengan jengah.
"Ganteng banget. Please jangan senyum di depan gueeee" ujar chaca pada batin nya setelah melihat digta tertawa.

"Udah?" Digta menatap chaca yang mematung melihat nya tertawa.

"Apaaann?" Tanya chaca bingung

"Muji kegantengan gue" jawab digta enteng

"Kok tau?" Bisik chaca pada batin nya

"Yahh. Tau lahhhh" digta menatap chaca dengan bangga.

"Jangan2 dia bisa baca isi hati orang lagi" ujar chaca dalam batin nya.

"Hahahahaha" kali ini digta tertawa dengan renyah melihat ekspresi kebingungan chaca.

"Uda ahhhh!!" Hardik chaca yang sadar dengan tatapan kemenangan pada mata digta.

"Ya udah buruan klo gitu" titah digta pada chaca.

Chaca menatap digta dengan heran, jidat nya mengerut sesaat.

"Loe mau telat?" Chaca menggeleng dengan halus.

"Klo gitu cepettt!!!"

"Mau barengan?" Chaca menatap digta dengan ragu.

"Ngk mau nebeng kayak kmaren?" Sergah digta.

"Emang boleh?"

"Balasan buat ongkos laundry jaket gue" jawab digta enteng.

"Yessss!!! Brarti ngk perlu naek angkot dong gue" senyum manis mulai menghiasi wajah chaca.

Digta hanya membuang nafasnya dengan kasar.
"Hmmmfffttt"

"Bentar yah kak, gue ngambil tas dulu sekalian pamit ma bi inah?" chaca mulai meninggalkan digta yang masih menatapnya dengan ekspresi datar.

Digta perlahan menyalakan mesin motor nya, dan memutar posisi motornya.

Bremmmm...bremmm
Suara knalpot motor digta mulai terdengar.

"Yukkkk" chaca menepuk halus pundak digta.

Dan setelah memastikan chaca sudah siap dalam posisi duduknya, digta memutar sedikit tubuhnya hingga berbalik menatap chaca.

"Nihhhh" digta menyodorkan jaket kulit yang chaca kembalikan tadi.

"Mau di cuciin lagi?" Tanya chaca heran.

"Daleman loe mau jadi tontonan?" Hardik digta setelah melihat ukuran rok chaca yang terlihat agak pendek dan sedikit mengekspose paha putih nya yang mulus.

"Omaigattttt!!! Loe ngintip?!" Teriak chaca pada digta

Digta mengelus telinganya dengan cepat setelah mendapatkan teriakan dari chaca.

"Sakit kuping gueee!!!"Jawab digta sedikit kesal.
"Klo mau teriak, ntar setelah gue make helm" digta langsung memakai helm fullface hitam miliknya.

Chaca menarik nafas dengan kasar
"Hmffffttt"

"Udah pake aja. Rok loe kependekan" digta membalikkan kembali tubuhnya dan bersiap2 melajukan motornya.

"Baik juga. Gue kira mau mesum pagi2" ujar chaca pada batin nya.

Sebelum benar2 melajukan motornya, digta membuka kaca pada helm fullface miliknya dan melirik chaca melalui kaca spion motornya.

"Siapa yang mesum? Gue udah baik gini"

"Whattttt? Apa jangan2 dia bener2 bisa baca pikiran gue" ujar chaca dalam batinnya dan menatap digta dengan tatapan heran lewat kaca spion, tempat mereka beradu pandang.

Digta hanya tersenyum tipis dibalik helm fullfacenya, dan tentu saja senyum nya tak bisa terlihat karena digta sudah menutup kaca pada helm fullface nya.

Dan Perlahan digta mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.
Sepanjang perjalanan tak ada pembicaraan, hanya hembusan angin dan suara bisingan kendaraan yang menjadi pemecah keheningan diantara mereka berdua.


....................


Vote dan komen yahhhh

.

.

.
Terimakasih sudah membaca tulisan saya yang mungkin kurang berkenan, dan berantakan

.
. .
Next.....???????

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience