Dalam keheningan kamar dominan nuansa musik, Azka duduk bersandar ditempat tidur memangku sebuah buku catatan berukuran medium dengan balutan sampul berwarna biru muda yang ditempelin berbagai macam stiker yang memiliki cerita tersendiri. Ditatapnya tiap stiker dibuku itu dengan pandangan menerawang menembus kenangan masa lalu.

   Stiker yang sangat menarik bagi Azka pada sampul buku itu adalah stiker berbentuk headset. Pertemuan pertama dirinya dengan perempuan khusus dikarenakan headset itu. Lalu, stiker berbentuk buku, kemudian stiker berbentuk es krim dan terakhir adalah stiker berbentuk love berwarna merah pekat. Ia masih ingat dengan jelas bagaimana tiap stiker itu ditempel disampul depan buku itu dan apa alasannya.

   Azka bukanlah lelaki yang mudah mencintai sesuatu. Bukan pula mudah melirik wanita lain bila hatinya tidak tergerak untuk melirik. Nadya, bagaimana bisa aku melupakanmu? Kau sendiri telah masuk ke dalam kehidupanku terlalu jauh, tapi kau sendiri yang keluar tanpa permisi, katanya dalam hati. Yah, Azka adalah lelaki rapuh karna seorang perempuan. Diusapnya sampul buku itu dengan perasaan yang berkecambuk. Huh, selamat Nadya, kau telah berhasil memporak-porandakan hati dingin ku ini. Selamat, berkat kau juga pandanganku berubah. Berkatmu juga aku tau arti hujan bagimu, katanya lagi dalam hatinya. Ujung matanya mengeluarkan air bening. Disekanya air itu dengan ibu jarinya dan membuka buku itu.

   Foto dengan dua orang terpampang dihalaman pertama buku itu. Azka dan Nadya, foto mereka berdua dengan ekspresi datar yang terpampang dihalaman pertama. Ini yang kusuka darimu Nad, selalu bisa membuat berbagai kejutan tiap lembaran kisah kita. Kian ia membuka lembaran yang bercelotehan tinta hitam itu kian ia jatuh kembali pada masa lalu yang sulit dia tinggalkan. Bukan mudah melupakan orang yang sangat dicintai, sangat berharga, terlebih lagi orang itu telah memporak-porandakan hati dingin seorang Azka Wania.

   Aku akan menceritakan bagaimana kisah kami berdua dahulu. Bagaimana aku bisa sangat mencintainya. Bagaimana aku bisa terkurung dalam lingkaran masa lalu.