Chapter 12 : Road

Romance Series 976

Pintu rumah agam itu dibuka.

"Noona, how's work?" Woobin menyapa ceria dari ruang tamu.Bunyi televisyen yang menayangkan rancangan komedi terkenal kedengaran.

" Woobin -ah, let's just kill that damn Jungmo!" Sujin mengadu lalu duduk di sebelah Woobin di sofa

"haha, why? that Eunwoo get on your nerve again?"

Sujin kembali mengeluh " kau tahu, he trash treat me i'm starting to consider my value as human.That boy is insanely scary.How the fish someone macam tu nak join group kita?"

Woobin senyum penuh makna " Noona, i don't think he will suit well with us too."

Sujin menganguk setuju " right Woobin -ah! Arghhhh, let's talk with Jungmo! Kita yakinkan mamat tu supaya tak teruskan idea gila dia ni."

Woobin mengurut bahu Sujin "Sure but first Noona, awak kena makan dulu.Kejap,saya ambilkan pie apple yang saya baru masak."

Lelaki itu bergerak masuk ke dalam dapur.

Mata Sujin bersinar " Woobin-ah! You the best!"

Woobin ketawa " i know, i know.By the ways Noona, we might have a new worker here later"

Sujin yang baru hendak mengubah rancangan televisyen berhenti "new worker? Jungmo didn't tell me anything."

Woobin membawa pinggan yang berisi pie apple dari dapur dan menyuakannya kearah Sujin "sebab....Hyung don't even know about this..yet?"

"oh my...." Sujin mengambil sekeping pie " Seo Woobin,did you just cast a worker by your own?"

Woobin make a wicked face " i don't know,maybe?"

"hahaha.I approve! i love to see Jungmo jadi speechless.Hire je sesapa yang kau nak.Jungmo yang bayar gaji,bukan aku.Serve his right sebab paksa aku pergi recruit Eunwoo tu."

Woobin with the same expression " Noona,mungkin bukan Jungmo Hyung yang paling menakutkan, it's you."

"hmm?" Sujin yang focus mengubah rancangan televisyen kini berdehem

Woobin senyum."Nothing Noona, want a energetic hug, you seem tired?"

Woobin melapangkan tangannya

"want!!" Sujin beralih dan memeluk Woobin " to the best dongsaeng in this entire world, i work hard to make you famous, i promise!"

Woobin masih tersenyum " we gonna work hard together Noona, it's a group effort."

Serentak itu, sekali lagi pintu rumah agam itu dibuka.

" Here! kau cari Seo Woobin? Hello! Woobin Oppa someo...." ayat Saeron terhenti apabila melihat adegan Woobin dan Sujin yang sedang berpelukan di atas sofa.

Muka gadis remaja itu berubah merah.Dia segera tunduk separuh badan " I'm so sorry! saya patut ketuk dulu! Sorry! I going out now! Bye!"

Dia beralih dan kelihatan menolak seseorang di belakangnya dan berjalan keluar dari pintu masuk.

Sujin dan Woobin melepaskan pelukan mereka.

"dia...dah kenapa?" Sujin akhirnya membuka mulut.

"entah..oh..i think she misundertood our hug. tak boleh salahkan dia,she new here." Woobin membalas sebelum bangun " who's behind her?"

Sujin mengangkat bahu " there someone behind her?"

Woobin mengangguk lalu berjalan kearah pintu masuk dan memulas tembok pintu.

Di luar,kelibat Saeron yang kelihatan seperti sedang bergaduh dengan seorang remaja lelaki kelihatan.

Woobin melihat remaja lelaki itu sebelum tersenyum " Jaehyun, you here."

Muka Saeron kelihatan terkejut " Woobin Oppa, you really know him?"

Jeong Jaehyun mengangkat tangannya "hey..."

Matanya kemudian melirik ke belakang Woobin.

Oh my god.

It that scam woman.

Sujin, in the other hand also cursing.

Fuck.

It that crackhead kid.
...............................................

-SOMEWHERE IN SEOUL-

" kick him! kick him until he can't walk"

Sekumpulan pelajar sekolah,yang masih memakai uniform kini ghairah menyepak seorang remaja lelaki yang sudah terbaring di atas tanah,menutup mukanya dengan tangan

"hey Jimin, apa rasanya jadi kaki kipas pengetua? Did he give you money hahaha" salah seorang dari kumpulan pelajar itu bersuara.

Kang Minhee tidak bersuara.Dia masih kaku,cuba menahan kesakitan yang dirasanya.

"ah, this is boring." suara garau kini bergema di belakang mereka.

Kelibat another student,also wearing school uniform now walking toward them " hey Jimin did the money worth it? did the blood taste good?"

" i said..."Jimin cuba bersuara walaupun dengan gigi yang dipenuhi darah " aku tak cakap apa pun dekat dia."

Pang!

Remaja lelaki itu menyepak muka Jimin" and i said, tell the truth. But you choose to lie instead."

"Khih,khih!" Jimin batuk,sedikit darah tersembur keluar " stop"

"haha, stop?" Daehyun ketawa mengejek.Dia kembali menendang badan Minhee " fuck you! Fuck your whole family! I kill your here so tak ada dah kau bawa mulut tak guna kau tu pergi merata tempat."

"khih!Khih!" Jimin mengelap darahnya di mulut " then kill me ! if tu boleh buat kau puas hati, do it! I'm sick of you bastard too!"

Daehyun ketawa kuat "okey, kau yang mintak.Don't blame me for this!" Dia mengambil pisau dari rakannya dan menghala kearah Jimin.

"and Cut!" suara lelaki dewasa kedengaran.

Jimin, atau Kang Minhee menghembus nafas lega.Dia meludah darah palsu yang diletakkan di mulutnya.

" bruh,you okey?" Daehyun aka Choi Soobin menghulurkan tangan " aku pukul kau kuat sangat ke?"

Minhee mengeleng kepala " not at all hyung, your acting improve a lot"

Soobin mengaru kepala dengan riak malu " hehe, you too.Oh, did you read the news, we finally gonna have our second comeback."

Riak wajah Minhee berubah " second...comeback? we did?"

Soobin mengangguk " yes, kan manager nim beritahu tadi before kita start shooting.Hyung thought you know already.Sebab tu kan kau nampak happy je time shooting tadi."

Muka Minhee pucat. "but... i didn't get the news"

Wajah Soobin turut berubah. Senyumannya hilang. " you're serious? dalam chat group baru tu, manager -nim post the news."

Suara Soobin sedikit tinggi,dia kelihatan resah.

Minhee senyum paksa, dia bangun dan menepuk bahu Soobin. " Hyung. i think saya kena pergi toilet. Let the road manager know about this okey or he gonna get mad looking for me."

Soobin mengangguk .Dia masih focus melihat screen telefonnya.App kakao talk dibuka,nama group chat yang baru ditubuhkan oleh manager mereka and his eyes went straight to participant section.

Mukanya berkerut.

Minhee yang bergerak pantas dari situ kini bersembunyi di balik dinding bangunan.Dia membuka app kakao talk namun tiada group baru atau berita mengenai comeback.

Remaja lelaki berusia 15 tahun itu mengeluh, tubuhnya yang tinggi disandarkan kearah dinding.

He knew about how unfairly he been treated but this..how could they do this to him.

Seperti tahu keresahan yang sedang melanda hatinya, telefon bimbit di tangan berdering.

Nama manager mereka kelihatan.

"he..hello.." suara Minhee sedikit berketar.

" After the shooting, went straight to the CEO office. He want to meet you.Don't let Soobin or other member know about this." sebaik sahaja memberi arahan dalam nada dingin, panggilan itu ditamatkan.

Tiada sedikit pun rasa bersalah dalam nada manager mereka,or even the thought of asking him if he okey or if the shooting were sucessful.

Minhee mada a sad smile. He really wanted to become a idol, he been a trainee since he were 12 years old.

Just, the road were a lonely one.

And he just one of the thousand stone on the road, waiting to be forgotten in a split moment.

Minnie, you gonna be loved soon, don't cry(。ŏ﹏ŏ)

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience