Rate

4

Fanfiction Series 463

Taehyung membalikkan badannya ke arahku, saat ia sudah berada di depan mobilnya.

"Cepat naik!" titah Taehyung sangat terdengar memaksa.

Aku membelalakkan mataku tak percaya dengan apa yang aku dengar barusan. Bukankah Taehyung itu terkenal dengan keramahannya kepada orang lain? Aneh sekali anak ini.

"I-iya," jawabku takut. Lalu berjalan dengan langkah lebih cepat ke arahnya, karena perbedaan jarak di antara kami cukup jauh.

Lalu, Taehyung masuk ke dalam mobilnya, begitu pula denganku. Aku pun duduk dengan canggung. Tak berani mengeluarkan sepatah kata pun untuk mencairkan suasana. Mau bagaimana lagi? Jika aku bertanya kepadanya, mungkin ia akan mengabaikanku, mengingat caranya memerintahku untuk masuk ke mobilnya tadi, sangat ketus.

Mulai saat ini, aku akan mencoret namanya dari list biasku. Padahal tadinya, ia berada di peringkat nomor tiga setelah Jimin dan Yoongi.

"Hei!"

Suara berat khasnya membuatku ingin melayang saat mendengarnya. Tapi kali ini, sepertinya tidak. Ia memanggilku dengan nada seperti membentak.

"Apa kau takut padaku?" tanyanya. Memang anak ini sangat aneh. Tiba-tiba saja ia berbicara dengan nada yang lembut.

"Hahaha, kau lucu. Maafkan aku soal tadi. Aku hanya bercanda," lanjutnya sambil terkekeh besar.

Kali ini, rahangku benar-benar seperti terlepas saat mendengarnya mengatakan, "Hanya bercanda." Apa anak itu sudah tidak waras?

Aku hanya terdiam, tidak berniat menjawab pertanyaannya.

"Kenapa kau diam? Kau benar-benar takut padaku?" tanya Taehyung lagi. Aku pun menoleh ke arahnya yang sedang fokus menyetir.

"Tidak. Aku tidak takut," jawabku singkat.

"Kau pasti takut tadi. Dan sekarang kau merasa kesa kepadaku. Benar 'kan?" jelasnya dengan nada seperti anak-anak yang memiliki suara berat. Aneh memang.

Aku menatapnya sebentar lalu beralih lagi ke arah jalan di depanku. Aku masih merasa kesal dengannya.

Di sepanjang perjalanan, ia hanya mengoceh tidak jelas dan aku hanya diam tidak menanggapinya sedikit pun. Aku hanya sibuk memainkan smartphoneku untuk mencari jadwal fanmeet yang di adakan dua minggu dari sekarang. Sedangkan comebacknya, akan di gelar empat hari lagi.

Tiba-tiba kami berhenti. Pasti sudah sampai. Aku pun mengangkat kepalaku untuk melihat ke depan.

Astaga.

Kenapa kami bisa berada di antrean WcD¹ drive thru²?

"Kau mau beli makanan?" tanyaku heran. Yang kutahu, dia sudah makan saat di kantor Bighit tadi.

"Aku mau membelikan makanan adikku. Kau belum makan 'kan? Sekalian saja kau beli di sini," jelas Taehyung sambil menawarkan ku membeli makanan di sini.

Tapi aku tidak terlalu berminat dengan makanan seperti ini.

Tapi, mau bagaimana lagi? Aku sekarang memang sedang lapar.

"Ne," jawabku canggung. Ia mengangguk, lalu kembali menatap ke depan.

Sebentar lagi giliran kami untuk memesan, aku melihatnya mengambil sesuatu dari laci dashboard mobilnya. Sesuatu yang berwarna hitam yang langsung ia kenakan di wajah dan kepalanya.

Masker dan topi.

Tentu saja ia harus memakai perlengkapan seperti itu, secara dia 'kan artis internasional.

"Kau mau apa?" tanya Taehyung kepadaku.

"Apa saja yang bisa dimakan," jawabku seadanya. Lalu, aku mendengarnya terkekeh kecil.

"Selamat datang di WcD. Mau pesan apa?" tanya pelayan wanita itu sangat ramah. Aku iri kepadanya yang tidak gugup saat bertemu orang baru.

"Dua beef burger, satu chicken burger, dua ice coffe latte, dan satu macchiato," pesan Taehyung dengan cepat. Seperti sudah terbiasa memesan makanan di sini.

"Ada lagi?" tanya wanita itu. Taehyung menggeleng.

Tak lama kemudian, pesanan sudah siap. Taehyung membayarnya dan langsung pergi dari sini.

•°•°•°•

#Author's POV

"Apa kau yakin akan masuk ke sana?" tanya Sunny tidak yakin kepada Taehyung yang ingin masuk ke dalam mall itu yang penuh dengan orang di dalamnya. Mall itu dipenuhi wanita yang sedang berkumpul, seperti sedang menunggu suatu acara penting.

Sekarang, mereka berdua sedang duduk di mobil yang tengah terparkir di depan mall itu.

"Tapi, nanti malam adikku berulang tahun. Tidak mungkin aku tidak memberikannya kado," jawab Taehyung terlihat murung. Sepertinya Taehyung sangat menyayangi adiknya.

Sunny terlihat berpikir sejenak. Mencari ide.

"Biar aku saja yang membelikannya, kau tunggu di sini," tawar Sunny ingin membantu Taehyung. Taehyung mengernyitkan dahinya. Lalu menghela napas panjang.

"Ya sudah, tidak merepotkanmu 'kan?" tanya Taehyung dengan perasaan tidak enak. Sunny menggeleng sambil tersenyum menandakan ia tidak merasa keberatan.

"Apa yang ingin kau beli?"

"Ini." Taehyung memperlihatkan sebuah gambar dari smartphonenya. Sebuah gelang perak bermotif bunga.

"Di mana aku bisa mendapatkannya?" tanya Sunny.

Taehyung ingin menjelaskan tempatnya, tapi tempat itu sangat susah untuk di jelaskan.

"Biar aku saja yang membelinya. Tempat itu cukup sulit dijelaskan," ujar Taehyung. Ia bingung sekarang.

"Tidak mungkin kau akan masuk ke sana. Di sana banyak sekali orang. Kau pasti mudah dikenali," sanggah Sunny. Ia takut jika Taehyung nantinya akan diserbu oleh para wanita yang berada di sana.

"Kita berdua saja yang ke sana."

Sunny tidak mengerti dengan rencana Taehyung yang baru saja ia ucapkan.

"Kau harus berada di dekatku. Atau kita harus berlagak seperti pasangan yang sedang kencan. Bagaimana?" tanya Taehyung memastikan.

"Kau gila ya?!" seru Sunny dengan tidak santai. "Yang ada, aku bisa diamuk fans mu nantinya."

"Percayalah padaku. Saat kita melewati mereka, mereka akan mengenaliku. Tapi setelah itu, mereka berpikir, bagaimana bisa Taehyung sang idol bisa bersama perempuan biasa di mall seperti ini," jelas Taehyung.

Entah kenapa, di antara kalimat itu ada yang membuat hati Sunny merasa sakit. Terasa seperti hatinya sedang teriris.

"Terserah," jawab Sunny singkat.

Mereka pun keluar dari mobil dengan hati-hati. Tak lupa, Taehyung mengenakan masker dan topinya. Sedangkan Sunny, ia memakai makser hitam karena Taehyung yang menyuruhnya.

Mereka berjalan menuju keramaian itu. Mereka harus menerobosnya untuk bisa masuk ke dalam mall itu.

"Sini, lebih dekat denganku," ucap Taehyung. Sunny yang mendengarnya, tiba-tiba saja merinding. Karena Taehyung mengatakannya dengan suara yang sangat rendah.

Taehyung menarik Sunny untuk lebih dekat dengannya, lalu merangkul Sunny. Sedangkan tangan kedua tangan Sunny yang sedang menganggur, Taehyung menyuruh Sunny untuk memeluk pinggangnya.

Seperti itu gaya mereka untuk bisa sampai di pintu. Walau jantung Sunny untuk saat ini tidak bisa bekerja dengan baik.

"Hei, bukankah itu Taehyung?"

"Tidak mungkin Taehyung pergi di saat sebentar lagi akan comeback apalagi bersama dengan wanita seperti itu."

"Mungkin kau salah lihat."

"Iya, mana mungkin itu Taehyung!"

Seperti itulah bisikan-bisikan yang bisa terdengar di telinga mereka.

Walaupun seperti itu, akhirnya mereka bisa sampai ke depan pintu itu.

Sunny pun melepaskan pelukannya, begitu juga dengan Taehyung yang melepaskan rangkulannya.

Hahah, berharap apa kau Sunny! Jangan gila!, batin Sunny geram kepada dirinya sendiri.

Tapi, Sunny tiba-tiba terkesiap oleh sikap Taehyung yang menggenggam tangan mungil Sunny.

"Sebentar saja, sampai di tempat itu," bisik Taehyung tepat di telinga Sunny, yang membuat Sunny geli karena dapat merasakan deru napas Taehyung yang tidak stabil.

Mereka pun berjalan seperti pasangan yang sedang menikmati waktu. Terkadang mereka bercanda gurau agar terlihat lebih alami.

•°•°•°•

"Haah!!!" dengus Sunny sambil menghempaskan dirinya ke kasur empuknya dengan keras.

"Lelah sekali," lanjutnya.

Karena merasa lapar, Sunny langsung mengambil makanan di dalam plastik bertuliskan WcD yang di belikan Taehyung tadi.

"Untung ia tidak membelikan yang daging," ucap Sunny saat melihat makanan itu. Lalu ia beralih ke minuman.

"Aah!! Latte!" seru Sunny kegirangan saat melihat minuman tercintanya di depan mata.

Ia pun memakan makanan itu dengan lahap, dan juga meminum minuman itu. Tak lupa ia meminum obat yang sudah menjadi temannya sejak kacil.

Ting!

Bunyi smartphone Sunny yang menandakan ada pesan masuk. Sunny mengambil smartphonenya dan mendapatkan sebuah nomor tak dikenal.

"Apa kau suka latte nya?" ucap Sunny membaca pesan itu.

"Siapa ini?" gumam Sunny sambil membalas pesan itu.

Ting!

Sebuah pesan masuk lagi, Sunny langsung membacanya. Matanya terbelalak saat membaca pesan itu.

"Astaga! Tidak mungkin seorang Kim Taehyung mengirimiku pesan!!" teriak Sunny tak percaya dengan apa yang ia baca.

Tiba-tiba Sunny teringat saat Taehyung meminta nomor ponselnya.

Flashback beberapa menit yang lalu.

Saat Sunny ingin pamit dan berterimakasih kepada Taehyung yang sudah mengantarnya sampai di depan apartemen Gangnam, Taehyung meminta nomor ponsel Sunny.

"Apa boleh aku meminta nomor ponselmu?" pinta Taehyung.

Sunny mengernyitkan dahinya. "Untuk apa?" tanya Sunny.

"Ah, bukan itu. Maksudku, untuk apa seorang idol meminta nomor ponsel seorang perempuan biasa sepertiku?" lanjut Sunny.

"Rasa terima kasihku. Apa kau tidak mau memiliki nomor ponsel biasmu sendiri? Ya, walau mungkin aku bukan ultimate biasmu," kekeh Taehyung.

Sunny terlihat berpikir. Bagaimana Taehyung bisa tahu kalau ia adalah ARMY?

"Tidak, aku bukan fansmu," sanggah Sunny yang ingin menutupi bahwa dirinya ARMY untuk menjaga imagenya. Ia melipat kedua tangannya dan ia letakkan di dadanya.

"Aku punya bukti," kekeh Taehyung lagi. "Aku tahu kau adalah ARMY. Dan ultimate biasmu adalah Jimin," lanjut Taehyung.

Sunny terdiam sebentar, berusaha mencerna perkataan Taehyung.

"Astaga! Bagaimana kau bisa tahu!" seru Sunny dengan nada tinggi.

"Ah, tolong jangan beritahukan hal ini padanya. Akan kuturuti apa maumu! Sungguh," sahut Sunny yang takut rahasia kecil-kecilannya ini terbongkar.

"Apa mauku ya? Berikan nomor ponselmu," kata Taehyung sambil memberikan ekspresi yang memuakkan.

Flashback off

"Astaga! Bagaimana aku bisa lupa? Dasar alien! Lihat saja, aku akan membalasmu!"

Sunny pun lanjut membalas pesan dari sang Alien yang baru saja ia maki.

Chat.

Sunny :
• Aku suka.
• Bagaimana kau bisa tahu kalau aku suka latte?

Taehyung :
• Tentu saja aku tahu.
• Apa kau mau tahu alasannya?

Sunny :
• Tentu saja.
• Cepat beritahu aku!

Taehyung :
• Kapan-kapan saja.
• Sudah dulu ya! Aku di panggil PD-nim.

"Aish! Anak ini!" gerutu Sunny yang kesal dengan Taehyung.

Tbc...

¹ (WcD) : Sebenernya ini Mc D**al*s yang aku plesetkan. Bayangin aja sendiri.

² (Drive thru) : Sebuah bisnis yang melayani pelanggan yang menunggu di kendaraannya. Pesanan diterima, dan barang atau layanan disajikan menggunakan jendela atau mikropon, sementara pelanggan tetap menunggu di kendaraannya. 

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience