bab 12

Drama Series 3046

Dua hari kemudian setelah cuti sekolah dua hari, mio pun kembali ke sekolahnya dia yang berjalan keluar pintu rumahnya sambil memegang tali bagnya dia pun berjalan kaki menuju ke sekolahnya yang jaraknya beberapa jarak harus berjalan kaki sampai di kelasnya. Mio berjalan sendirian dengan suasana pagi yang dingin sejuk dan awan kebiruan.
Sesampai mio di kelasnya melihat para perlajar lagi bising bersembang bersama rakan lainnya disitu. Mio pun menuju ke tempat duduknya lalu pergi ke tempat duduk rakan-rakannya iyaitu Nanako dan miyu di situ lagi bersembang berdua mereka pun bertiga bersembang.

“Dengan rambutnya yang panjang halus, harum wanginya....ujar kai yang bercerita sosok wanita yang dia ketemui di semberang jalan saat dia lag berjalan-jalan.

teman-temannya di situ duduk mendengarkan senior mereka bercerita, kai yang bercerita sambil duduk atas mejanya dan cikgu pun datang mengejutkan nya lekas kai turun dari meja dan duduk kerusinya dan para perlajar lain duduk ke tempat masing-masing ada yang berlanggar saat ingin ke kerusi mereka kerna gelabah cikgu ginta yang suka menengking sampai panas telinga mereka di buatnya.

“Selamat pagi semua. ujar cikgu ginta dengan nada tegasnya.

“Selamat pagi cikgu ginta. ujar para perlajar di situ.

Mereka pun mulai berlajar.
Cikgu ginta berdiri menerangkan ke perlajarnya, lalu dia pun menyuruh mereka menjawab soalan di papan tulis itu.

para perlajar kebingungan lalu hase mengangkat tangannya di atas.

cikgu ginta pun menekan dahinya.

“Itulah kamu hase sibuk ja dengan buku komik mu itu. ujar cikgu ginta.

“Hahaha...... suara gelak dari yang lain.

Hase pun tersenyum di situ.

seterusnya masa rehat mio membawa pinggang makanannya ke meja tempat duduk mereka bertiga.

Hase dan lee yang tengah berjalan ke arah kamar ternampak momoka yang baru keluar bilik store entah apa yang di buatnya dan senyap-senyap keluar dari kamar itu lalu membuang plastik putih ke tong sampah sambil tersenyum-senyum pada kawan-kawannya dua orang. Hase dan lee pun menyorok di dinding lalu momoka berjalan sambil berbicara di situ terdengar pembualan mereka yang menjalankan muslihat meletakkan lipas di store di mana mio selalu di tugaskan membersihkan peralatan sukan mereka di store untuk sentiasa rapi kemas. saat momoka berjalan pergi Hase pun dia pun sudah tahu yang momoka lah yang saja mengenakan mio dalam beberapa hari ini di kelas.

Hase yang lagi store dia pun mencari di mana lipas tersebut di letaknya.

“Akhhh........Suara tariakkan dari lee yang berbunyi seperti gadis ketakutan dengan lentik nada suaranya ketakutan.

“Dah jumpa pun. Ujar hase.

lalu hase pun mengutip satu-satu lipas dan dimasukkan ke dalam plastik kecil.

“Eeww....gelinya. ujar lee.

kin chan pun berada di depan pintu masuk store.

“Korang buat apa di bilik store ni?? ujar kin chan sebagai pengawas.

“Ehh....tak adalah, kita orang nak cari barang sebenarnya tercicir masa kita main bola itu hari. ujar lee.

“Iya ke? ujar kin chan yang menaikan keningnya di dahi.

“Saya pergi dulu. ujar hase yang terus limpas keluar dari store itu.

Dia pun berjalan sambil senyum-senyum, lee pun mengejarnya.lalu kin chan pun masuk ke bilik store tu dan melihat kalau ada apa-apa.

Sesampai di dalam kelas Hase pun diam-diam memasukkan semua lipas ke bagnya momoka dan teman lainnya yang bersubahat sama dengannya.

“Hahahah....suara hase yang bergelak.

Hase pun keluar dari bilik kelas mereka dan lee menekan cermin matanya di atas sambil bergaya sudah berjaya dalam misi mencari siapa yang kenakan mio chan.

mereka pun ke kantin lalu makan burger yang di beli di kantin menjual pelbagai makanan enak di situ.

“Dring,dring, dring........ bunyi lonceng berputar yang di tarik kin chan.

Semua perlajar pun berpulangan balik ke kelas masing-masing.
Hase sempat lagi menegup air minumannya sebelum masuk ke kelasnya.

setelah masuk masa berlajar cikgu shizuka masuk dan mulai mengajar dan momoka membuka bagnya lalu keluar banyak lipas di dalam bagnya dia pun terkejut.

“Akhhhhh....suara tariakan momoka di situ.

temannya juga sama bag mereka juga ada lipasnya.

kemudiannya masa pulang kelas Hase berjalan bersama lee di situ sambil berborak sama.

Mio pun sampai di rumahnya lalu melepaskan kasut putihnya lalu meletakkan ke rak kasut.
mio pun melepaskan bagnya dan menaruh di sofa tempat duduk dia pun keletihan baru habis dari kelasnya.

beberapa hari kemudiaan ayahnya mio iyaitu kujou mengalami tekanan emosi amarah yang tak dapat di kawalnya lagi bila berdepan masalah yang ada di kedai cafenya. Mio pun membawa ayahnya ke tempat di mana orang-orang biasa seperti ayahnya menjalani pemulihan mengendali emosi dengan betul. Kujou pun duduk dengan orang-orang yang sama juga dengannya di situ, terasa terasing di disitu perasaannya bila lagi berlajar bersama yang lain cara mengawal baran di hati mereka. Cikgu tukang penasihat memberi beberapa tip untuk meringan kan beban fikiran yang jadi pemicu utama kenapa baran sukar di kendali oleh seseorang. Mendengar itu kujou yang lagi duduk mendengar itu dengan kusyuk dan raut wajahnya serius mendengarkan penasihat itu berhujah.

Sebulan kemudian setelah menerima rawatan di pusat rawatan pemulihan emosi. Ayahnya mio masih sama dan semakin teruk dan mio pun tetap beri semangat ke ayahnya. lalu mengajak ayahnya keluar jalan-jalan lepas dari perkerjaan dan masalah yang lainnya di mana hanya mereka berdua di taman itu dan orang ramai yang berkunjung di taman itu bersiar-siar dengan family mereka dan kanak-kanak yang berjalan-jalan tertawa lepas. Mio baring di bahu ayahnya di pegang tangannya di lengan. Mio mengetahui yang ayahnya mempunyai tekanan di otaknya dan ketumbuhan di kepalanya yang membuat kan ayahnya sering mengalami kesakitan di kepalanya yang membuat dia semakin tertekan dan beremosi. bilang doktor ke mio yang membawa ayahnya ke pusat rawatan.

“Semasa kecil ayah selalu main sendiri dan buat kerja sendiri mak ayah, ayah pulak sibuk dengan hal kerja dan tak ada masa buat ayah.Sampai lah di hari ayah kehilangan mereka berdua dan tinggal dengan nenek namun di situ juga nenek juga jenis yang selalu menyalahi ayah. Tapi yang untungnya parenst ayah meninggalkan wasiat harta ke ayah iyaitu Cafe dan rumah untuk ayah bila dewasa nanti, di situlah ayah mampu menyara kehidupan ayah sehari-hari. ujar kujou yang bercerita masa lalunya.

“Ayah dah menjalani hidup yang berat selama ini seorang diri tak payah risau mio kan ada di sisi ayah selagi hidup. ujar mio.

kujou pun menyapu rambut anaknya yang baring di bahunya di situ.

Mereka pun berjalan kaki sampai menikmati aiskrim yang di jual taman hijau itu. menikmati moment berdua bersama.

Mio pun mengajak ayah menonton wayang bersama di pawagam melihat cerita family love yang penuh dengan penghayatan isi ceritanya.
sambil memakan popcorm di situ.

Ternampak oleh classmate nya mio di situ dengan ayahnya.

“Mio chan" ujar classmatenya lelaki dengan rakannya.

“Hi Nagawa. ujar mio.

“Kamu dengan ayahmu. ujar classmatenya sambil melihat ayahnya mio.

“Iya ini ayahku kenalkan ayah teman kelasku. ujar mio.

“Salam kenalan. ujar kujou sambil bersalam.

“Saya selamat hujung minggu ya,saya
pergi dulu bye. ujar Nagawa yang berlalu pergi.

Mio pun membalas melambai dan keluar dengan ayahnya.

Mio pun mengajak ayahnya makan di sebuah restoran. mio melihat buku menu itu dia pun memesan makanan.

“juice oren dan pasta chicken. ujar mio.

“Sama juga seperti dia. ujar kujou sambil menyerahkan buku menu itu.

“Baiklah. ujar pelayan lelaki itu.

“Ayah sangat senang hari ini bebas dari tekanan di kepala ayah. ujar kujou.

“aku lega mendengarnya ayah, nanti kita akan sama-sama merawat sakit ayah ye. ujar mio.

“Terima kasih anak ayah. ujar kujou sambil memegang tangan anaknya di meja.

pelayan itu pun tiba dengan mengangkat pesanan di kedua tangannya mengangkat pinggan makanan, lalu meletakkan di meja makan mereka.

“Selamat menjamu selera. ujar pelayan lelaki itu sambil senyum.

“terima kasih. ujar mio.

“terima kasih. ujar kujou.

mio pun mengambil sudu garpu dan memakan mee pastanya yang bersos warna putih.
menghirup mee pasta nya dengan perlahan-lahan masuk ke mulutnya dengan penuh berselera sekali.
Ayahnya pun memakan mee pasta dengan cepat di hirupnya dia merasa senang hati dapat makan dengan anak gadisnya seorang meski hanya anak angkatnya.

Selepas makan malam itu, mio yang lagi di kamarnya menulis di buku diarynya moment indah mereka berdua dengan ayah nya sambil mengenangkan kenangan indah di pikirannya, mio yang duduk di bangku dengan memegang pen dan menulis di buku diarynya di situ.

Mio pun menutup bukunya lalu baring ke tilamnya dan menarik selimutnya baring tidurnya dengan lena.
Ayahnya pula memakan ubat yang di anjurkan oleh doktor untuk memakannya setiap hari kena ia akan membantu melegakan tekanan di kepalanya. selesai minum ubatnya kujou pun baring tidurnya dia yang sudah berusia 48 tahun dan pernah bercerai kerna masalah kewangan yang tak menentu isterinya pun memilih meninggalkannya selepas itu kujou terlibat dengan geng kongsi gelap dimana masa mudanya dia sering berfoya-foya untuk melegakan tekanan nya dan akhirnya dia di kelilingi hutang yang tertiba hadir tampa dia tahu kerna ketidak kecekapannya mengatur kewangan hartanya dan orang lain mengambil kesempatan itu dan akhirnya dia terpaksa membayar hutang syarikat yang bukan dia yang berhutang dan terpaksa menjual syarikatnya kena muklis dan hanya cafenya yang tinggal dia pun mengusahakan itu dengan kawan-kawan gengsternya yang beberapa orang yang baik dan tak mengambil kesempatan ke dia.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience