Story IV

Family Series 454

Hari dimana boyonganpun telah berlalu dan kini aku memilih untuk melanjutkan sekolah tingkat sma di madrasah aliyah negeri di kota ku, tanpa harus merantau ke kota tetangga.

Kehidupan baru pun mulai muncul, ketika aku sudah jauh dari kata kasih sayang secara langsung dari orang tua pun. Ketika aku harus menerima sebuah kenyataan, ketika aku tersadar bahwa ekspetasiku yang tak selalu sejalan dengan realita membuatku tersadar bahwa inilah hidup yang sebenarnya. Keras diatas lembut, dan lembut yang ingin mengeras.

Kulihat samping kanan dan kiri dipenuhi seorang anak kecil bercanda mulai berinteraksi dengan orangtua nya, ketika seluruh harapan impian bahkan cita cita sempat luntur karena surut nya sebuah semangat yang tak lagi membara.

Kini sesosok anak kecil yang kau tau dulu masih imut lucu dan lugu dengan polosnya memanggil kata “ Ayah “ tak lagi malu malu, anak kecil yang disaat bangun tidurnya kau manja manja dengan segelas the hangat buatanmu dengan film kesukaanya, anak kecil yang selalu kau gendong kemana kemana dipangkuanmu. Kini tlah tumbuh beranjak menjadi dewasaa

Diam diam raga nya mulai hancur diterpa rindu yang tak kunjung temu, diam diam mental nya mulai runtuh ketika melihat kemesraan antara ayah dan anak dimana mana, diam diam air mata bercucuran di sela sela hembusan angin tengah malam yang mulai mengingatkan sebuah kisah klasik masa lampau.

MEI 2019
telah berapa bulan mei pun yang tlah kulewati sembari menunggu datangnya hadirmu. Kini tepat MEI 2019 pun. Tepat dihari wisuda ku yang kedua kalinya tanpa hadirnya engkau. Tetapi perlu kau ketahui yah.. disaat wisuda ke dua ku tepat 12 tahun wajib belajarku, disaat saat terakhir nya aku memakai seragam sekolah, disitulah hadir seorang lelaki pilihanku, yang setahun yang lalu menyatakan cinta nya padaku. Juga telah menemaniku, menjaga ku, mengisi hari hari kosongku. Dia sangaaaat baaaik sekali yaah… dia juga telah rela meredakan ego nya demi tetap menjagaku, melawan amarah nya juga mengalah demi tetap membersamaiku.

Tepat saat terakhirnya wisuda ku di jenjang sekolah, dia datang membawa pigora khas dengan fotoku dan juga senyum manis nya yang hadir saat itu, seketika suasana menjadi haru biru. Seketika perasaanku yang tadinya ingin menangis seketika mejadi tertawa dan sangat senang sekali. Dia seseorang lelaki yang sangaat baik, Humoris, dan juga sering membuatku tertawa terbahak-bahak apabila ada hal konyol yang ada padanya.

Bukan maksud dia menggantikan posisimu yah, tetapi dia adalah lelaki terhebat setelahmu. Dia yang menggantikanmu menghadiri acara wisudaku kala itu, dia yang selalu menjaga putri kecilmu dia yang selalu merendahkan ego untuk selalu melihat putrid kecilmu bahagia dan tertawa. Seketika itu putrid kecilmu ini bahagia setelah sekian lama di moment wisuda nya tidak ada hadirnya sosok lelaki yang mengucapkan selamat padanya. dia juga yang selalu menguatkanku untuk selalu menantimu pulang dengan sejuta kerinduan yang mendalam, juga mampu menenangkanku disaat aku tak selalu ramah dengan keadaan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience