Suara angin kala itu, sangat mrngingatkanku kepada seseorang yang sangat berharga dalam hidupku, ia sangat lembut setiap tutur kata yang selalu terucap dalam hatinya, perbuatanya, juga selalu mereda dalam egonya. Yang selalu mengenalkanku dengan alam. Yang selalu menghiburku, menggendongku dibelakang punggungnya sebrai berkata “ Buruung Teerbaaang “ Begitu persis pinta nya saat itu. Yang selalu menjadi nomor satu di saat aku terbaring lemah kala itu

Sampai tiba disuatu masa, masa yang sangat berat yang terjadi dalam hidupku. Ketika suatu masa di dimana aku harus berpisah denganmu kala itu, ketika kau putuskan untuk menyekolahkanku yang mengharuskan aku harus berpisah denganmu. Kau mengantarkanku sampai gerbang penjara suci itu, sembari mendapat aba-aba pengarahan dari pengurus pondok kala itu. Kala itu yang ada dibenakku akan sangat jauh darimu, yang tadinya aku bangun tidur selalu kau hidangkan the manis sembari menonton film anak-anak kesukaanku di depan TV , Nantinya bangun tidur aku akan mengurus diri sendiri dengan segala peraturan yang ada.