2 tahun yang lalu.
New York.
Saat itu Alice bersama rombongan teman-teman ya sedang berjalan di lorong sekolah, dia terus tersenyum saat temannya menggoda ya, soal pendekatan ya dengan Marcell.
Dia terus tersenyum sampai tak sadar teryata mereka sudah berada di parkiran.
"Hey bukannya itu Marcell, kenapa dia bisa sama Kety" kata salah satu teman Alice, Alice sontak langsung menoleh ke arah pandang yang di tunjuk temannya.
"Astaga iya itu Marcell, Alice kenapa Marcell Berciuman dengan Kety?" mendengar itu hati Alice terasa sakit.
Alice berjalan dengan cepat ke arah Marcell yang saat ini sedang asik berciuman dengan kakak kelasnya. "ASTAGA! Apa kalian tidak bisa melanjutkan ya di lain tempat!" ketus Alice muak.
Setelah Alice mengatakan itu, Alice pun langsung berlari dari hadapan Marcell dan juga kakak kelasnya yang paling Alice benci.
Sontak Marcell langsung mendorong tubuh Kety menjauh saat melihat ada Alice di depannya, wajah Marcell langsung pucat saat melihat wajah Alice yang terlihat sangat marah. Dengan cepat Marcell langsung berlari mengejar Alice yang sedang berlari di lorong sekolah.
"Alice!!" panggil Marcell yang sudah berhasil menangkap tubuh Alice.
"Alice... Kau sudah pulang?" tanya Marcell gugup.
Alice melirik ke arah kakak kelasnya, dia memandang tak suka wajah Kety saat ini, Alice kembali melirik ke arah Marcell.
"Kau berselingkuh?" tanya Alice dengan tatapan dinginnya.
"Tid_"
"Tidak! Hah! Kau berengsek Marcell" ketus Alice yang langsung menampar pipi Marcell.
Marcell sontak langsung memengang pipinya, dia memandang Alice penuh rasa penyesalan, namun sebaliknya Alice malah memandang ya penuh rasa kebencian.
"Alice Sory.." ukap Marcell, memengang kedua tangan Alice.
"LEPASKAN! " bentak Alice, Marcell langsung melepaskan genggaman ya.
"Aku muak! Sama kamu! Mulai sekarang kita putus!" putus Alice yang langsung membuat Marcell menjadi terdiam.
"GAK! GAK MAU! " bentak Marcell tak Mau kalah. "Aku gak mau putus Alice" bujuk Marcell memengang bahu Alice.
"Aku gak mau putus, aku sayang sama kamu" isak Marcell dia langsung memeluk Alice dengan erat, keduanya sama-sama terisak saat itu, sama-sama saling tak ingin melepaskan.
Namun lain hal ya dengan Alice, Alice sudah telanjur kecewa dengan Marcell yang telah mencium kakak kelasnya di depan mata kepala Alice sendiri, Alice merasa Alice harus tetap melepaskan Marcell, Alice melepas paksa pelukannya.
Alice memandang ke arah Marcell dengan tatapan penuh rasa kecewa. "Aku mau kita tetap putus!" ucap Alice penuh sesak di dadanya.
"Gak... Lice" tolak Marcell.
"Aku sudah telanjur kecewa sama kamu" isak Alice di depan wajah Marcell.
"Dia sendiri Lice yang sudah mencium AKU! bukan ya Aku!" tandas Marcell murka. Dia sungguh tak mau melepaskan Alice.
"Aku gak_"
"Kamu harus percaya Lice, aku sayang sama kamu" ungkap Marcell memengang wajah Alice, dan menatap ya tajam.
"Ayo kita Berek..." lirih Alice, Marcell langsung memandang Alice dengan mata yang sudah membesar.
"Aku pergi" putus Alice meninggalkan Marcell sendiri di lorong.
"ALICE!!!" teriak Marcell, namun Alice tak mau melihatnya Alice sudah telanjur kecewa dengan sikap Marcell sendiri.
2 tahun dari sekarang.
Australia.
"Jagan pergi lagi... Ku mohon aku sayang sama kamu" ucap Marcell sambil memeluk pinggang Alice.
Alice tersenyum melihat tingkah manja Marcell, Alice sangat suka kalo Marcell itu manja dengan dirinya, Alice mengelus kepala Marcell dengan sayang dia berpikir, selama dia setahun sekolah di sini, hati Alice sering sekali menjadi hampa dia hampa dan juga diselimuti dengan rasa penuh kerinduan dia sangat merindukan Marcell, begitu pula dengan Marcell dia juga sangat merindukan Alice.
"Jagan pergi lagi..." ucap Marcell memohon.
"Dan Jangan menghilang lagi..." tambah Marcell dia langsung mengeratkan pelukannya saat mengingat masa lalu mereka yang sangat buruk.
"Dan jagan berselingkuh lagi" balas Alice, Marcell langsung melirik ke arah Alice dia tersenyum dan tak lama Marcell mangagguk.
"I love you" ukap Marcell tersenyum.
"I love you too monkey" ejek Alice, mereka berdua langsung tertawa.
"Kiss me" pita Marcell, Alice langsung menatap datar ke arah Marcell.
"Beb... Kiss me" bujuk Marcell lagi, merasa tak ada rasa respon dengan tak sabar Marcell langsung menarik tubuh Alice untuk duduk di pangkuannya, detik itu juga Marcell langsung mencium bibir Alice yang super seksi itu.
"Mphmmm..." desah Alice, Marcell langsung melepaskan ciumannya saat mereka sudah kehabisan napas.
"Aku rindu ini sayang" ucap Marcell memengang bibir Alice dengan jari jempolnya.
Alice langsung kesal dengan Marcell dia langsung mencubit perut Marcell saat, Marcell ingin kembali menciumnya. " Jangan coba-coba kau mesum di sini Cell" tagur Alice. Marcell hanya ketawa melihat Wajah Alice yang sudah memerah.
"Sudah bel masuk, aku mau balik ke kelas" ucap Alice, Mencoba untuk turun dari pangkuan Marcell.
"Kau mencoba kabur dari ku sayang?" tanya Marcell Alice langsung mengangguk sambil terkekeh kecil.
Melihat itu Marcell juga langsung ikut tertawa dia langsung mengejar Alice, sampai akhirnya Alice pun tertangkap juga olehnya.
"sini kau...." ucap Marcell yang langsung mengkap tubuh Alice.
"Astaga Marcell, isss kau ini" kesal Alice saat Marcell merangkulnya dan membawanya ke dalam kelas.
Di kejauhan sosok wanita cantik, langsung menatap iri ke arah gadis yang baru saja berjalan dengan cowok, yang ingin dia dapatkan, ya gadis itu sangat dendam saat Alice tadi telah mencium Marcell di depan mata kepala ya sendiri.
"Aku membanci mu, Alice" Guma gadis itu, yang Langsung pergi dari dari sana dan berjalan menuju kelasnya.
_____________
Share this novel