Aku berdiri tanpa mengeluarkan suara seperti binatang buas. Ngomong-ngomong, p*nisku juga berdiri.
Di depanku ada seorang maid sedang merapikan tempat tidur dengan pantatnya yang bergerak.
Huh, siapa nama gadis ini?
Aku memiliki beberapa maid pribadi yang membersihkan kamarku, aku tidak bisa mencocokkan namanya dengan wajahnya. Aku menutup mataku dan mencoba mengingatnya, lalu aku mencium aroma bunga di ruangan itu.
Aku ingat! Maid ini adalah gadis yang selalu menempatkan bunga di dalam ruangan.
Ada beberapa maid yang bertugas membersihkan kamarku, dan masing-masing memiliki cara mereka sendiri membersihkan kamar. Mungkin dia suka bunga jadi dia selalu meletakkan bunga setelah membersihkan ruangan. Ada bunga-bunga indah dengan kelopak bunga yang hidup di vas bunga di sudut ruangan. Aku tidak tahu nama bunga itu.
Setelah mengingat keunikannya, aku jadi ingat namanya.
Namanya adalah Minith. Seingatku, dia adalah orang biasa yang tinggal di kota kastil seorang maid yang pulang pergi dari rumah orangtuanya untuk bekerja di sinih.
Orang-orang dari kalangan biasa yang dipekerjakan di kastil kebanyakan adalah wanita. Pekerjaan utama mereka di belakang layar seperti bersih-bersih dan memasak. Itu adalah jenis pekerjaan yang dapat dilakukan siapa saja, sehingga siapa pun dapat diterima selama mereka dapat melakukan pekerjaan dengan baik.
Secara alami, yang cantik adalah prioritas. Serupa dengan masalah kehilangan keperjakaanku, jumlah pelayan cantik yang dipekerjakan akan meningkat mengingat bahwa mereka mungkin digunakan untuk pendidikan seks.
Minith juga salah satu maid yang menjalani proses itu. Bicaranya sangat tepat sekarang, tapi belum lama ini dia diomeli kepala pelayan. Umurnya seharusnya sekitar enam belas tahun.
Dan, penampilannya juga terlihat sekitar usia itu. Tidak ada umur standar pekerja di dunia ini, sehingga anak-anak pun bisa bekerja.
Perlahan aku menatap punggungnya tanpa berkata apa-apa. Bahkan dengan posturnya yang membungkuk, aku bisa melihat bahwa dia sedikit lebih tinggi dariku. Ada perbedaan tinggi sekitar 10 cm.
Rambutnya yang berwarna sedikit cokelat tua didukung oleh jepit rambut, dan itu terlihat seperti digulung di belakang kepalanya. Dia mungkin mengikatnya agar tidak mengganggunya saat dia bekerja, tapi tengkuknya terbuka, jadi itu cukup memikat.
"Tuan muda?"
Minith memperhatikan bahwa aku sedang memandanginya dan dia berbalik. Dia menatapku dengan rasa ingin tahu dengan mata hitamnya.
"Aku hanya ingin melihatmu mengenakan seragam sebentar. Bisakah kau berdiri tegak dan melihat ke sini?"
"Saya mengerti."
Tanpa ragu, Minith berbalik ke arahku dengan postur tubuhnya yang tegak. Aku pura-pura memeriksa seragamnya dan kemudian menggerakkan mataku ke arah dadanya.
Sayangnya, dada Minith lebih kecil dari Eve yang empat tahun lebih muda darinya. Itu mungkin karena perbedaan ras. Meski begitu, itu rata-rata untuk usianya, jadi itu baik-baik saja.
Sementara aku melihat wajahnya, dia memberiku sedikit senyum.
Manis sekali! Itu adalah senyum yang membuatku merasakan kehangatan yang tulus.
"Berbaliklah dan biarkan aku melihat punggungmu."
"Baik."
Minith membalikkan tubuhnya dengan punggung menghadap ke arahku. Punggungnya benar-benar tak terlindungi. Ah, aku tidak tahan. P*nisku sudah berdiri tegak. Aku merasa sangat ereksi seolah sudah pulih dari ejakulasi empat kali tadi malam.
"Minith."
"…! Ya..?"
Aku dengan lembut memeluknya tanpa memberikan kekuatan apa pun. Seperti yang aku bayangkan, dia memang sedikit lebih tinggi dariku.
"Tu-Tuan Muda !?'
Bingung, Minith hanya berdiri tegak tanpa berbalik. Aku bisa merasakan lengannya sedikit gemetar, tapi tidak ada perasaan bahwa dia ingin melarikan diri.
Aku terus memeluknya tanpa mengatakan apa-apa. Bau wanitanya menggelitik hidungku, dan itu merangsang hasrat dalam diriku. Mendorong wajahku di punggungnya, aku menarik napas dalam-dalam dan mencium aroma tubuhnya.
"Um, Tuan Muda?"
Dia bertanya dengan nada bingung, tapi aku mengabaikannya. Tetap diam, aku meningkatkan kekuatan di lengan yang memeluknya.
"Nnn …"
"Benar-benar tidak ada perlawanan. Mungkin itu perbedaan antara budak paksa seperti Eve dan orang yang dipekerjakan untuk selalu siap melayani anggota keluarga Marquis.
Aku melepaskan lenganku di punggungnya dan meletakkannya di pundaknya, lalu aku membalikkannya. Berhadapan dengan Minith, aku memeluknya sekali lagi.
Perbedaan tinggi badan kami tidak terlalu jauh. Pada jarak yang sangat dekat, aku bahkan bisa dengan mudah menciumnya, Minith menunjukkan ekspresi bingung.
"Kamu tidak mau? Aku ingin memelukmu, Minith."
Tiba-tiba, aku mendengar Minith terengah-engah. Dengan menggerakkan pinggangku, aku menarik tubuhnya lebih dekat ke arahku.
"Tuan muda. Ada banyak wanita lain yang lebih cantik dariku di kastil. Seorang gadis yang sangat biasa seperti saya tidak layak menerima kebaikan Tuan Muda. Hanya dengan mengingat nama saya saja sudah merupakan suatu kehormatan bagi saya."
Dari nada suaranya, aku bisa merasakan dia mengatakan perasaannya yang sebenarnya. Dia senang aku mengingat namanya, tapi dia merasa bahwa gadis biasa seperti dirinya tidak layak menerima perasaanku.
Itu bagus bahwa dia rendah hati. Ini semakin membuatku ingin menjadikannya milik-ku.
Sekarang, bagaimana aku harus membujuknya. Akan membosankan jika mengatakan "Jalang sialan ! Kau hanya orang biasa tapi melawan seorang bangsawan ?! Tutup mulutmu dan buka kaki-mu lebar-lebar!". Itu akan lebih cepat, tapi...
Kali ini aku mau s*ks intim dengan kita berdua saling menikmati. Aku sudah menikmati memaksa seseorang yang tidak bisa menolak tadi malam.
Sangat merangsang untuk memaksa seseorang yang menolak, tetapi Minith mungkin tidak akan melakukannya bahkan jika aku memperkosanya.
Singkatnya, cara terbaik adalah membujuknya, dan kemudian kami akan melakukan hubungan s*ks yang penuh gairah.
"Orang biasa yang sangat biasa, ya."
"ya."
Jadi itu masalahnya. Dia mungkin memenuhi syarat sebagai wanita cantik di kota, tetapi ada begitu banyak maid yang lebih cantik daripada dia di kastil ini. Aku juga mengenal beberapa maid yang lebih cantik darinya, jadi itu tidak selalu salah. Dengan kata lain, Minith adalah seorang maid yang tidak memiliki karakter yang khas.
"Itu tidak benar."
Untungnya, aku punya sesuatu yang bisa aku gunakan untuk membujuknya. Yang tersisa hanyalah berbicara dengan lembut tanpa merasa malu.
"Di kastil, kamu adalah satu-satunya yang menambahkan bunga di ruangan ini."
Aku melihat ke arah vas bunga. Di sana ada bunga merah yang diatur Minith, mekar penuh kemuliaan seolah-olah menampilkan dirinya sendiri.
Sebelum dia bisa bicara, aku melanjutkan kata-kataku.
"Kamu bukan hanya salah satu dari banyak maid. Kamu seorang wanita penting, dan tak tergantikan yang selalu melayaniku dengan cara terbaik, dan bahkan menambahkan warna ke ruangan ini. Minith."
"Tuan muda…….! Saya tidak pantas mendapatkan pujian seperti itu …….!"
Aku menunjukkan kepadanya senyuman, menempelkan tubuhnya lebih dekat kepadaku, dan kemudian memperpendek jarak kami sehingga aku bisa merasakan napasnya. Seharusnya bukan hanya imajinasiku bahwa pipinya memerah.
"Biarkan aku mengatakannya sekali lagi. Minith, aku menginginkanmu. Tidak apa-apa kan?"
"Ya…"
Dengan lembut aku mencium bibir Minith saat dia menatapku dengan ekspresi terpesona. Suara ciuman bergema di dalam ruangan, membuat suasana terasa panas.
Ketika aku memeluknya untuk memberinya ciuman yang dalam, dan yang mengejutkanya lagi, dia juga membalas pelukanku.
Atasannya telah memperhatikan usaha seorang pelayan kelas rendah seperti dia dan bahkan memujinya. Tidak ada seorang pun yang tidak akan merasa tersentuh, terlepas dari jenis kelamin mereka.
Berada di kedudukan yang lebih tinggi darinya adalah keuntungan, sama seperti bagaimana pemilik restoran cepat saji populer dengan gadis SMA pekerja paruh waktu.
Selain itu, senyuman dari pria tampan sepertiku yang bisa membuat bahkan para bangsawan lainnya merasa iri. Itu lebih dari cukup untuk membuat seorang gadis muda berumur enam belas tahun yang tidak bersalah menjadi jatuh cinta.
Aku sangat berterima kasih kepada ibu-ku di dunia ini karena melahirkanku dengan wajah tampan.
NOVEL INI DI UPDATE SETIAP HARI DI WEB: dakunovel ATAU KALIAN BISA SALIN LINKNYA DAN TEMPEL DI GOOGLE :
Share this novel