Chapter 06-Menikmati santapan Budak Elf (Part 2)

Fantasy Series 49638

Aku memindahkan Eve ke tengah tempat tidur dan memerintahkannya untuk berbaring menghadap ke atas.

Kali ini, dia menuruti perkataanku dengan tenang tanpa perlu bagiku untuk melepaskan kekuatan sihir untuk menakutinya. Kekuatan lambang budak sungguh luar biasa.

"Tolong biarkan aku pergi, tolong, biarkan aku pergi, tolong biarkan aku … pergi ….."

Matanya yang bengkak menatapku memohon, tapi aku mengabaikannya dan aku tetap membuka pakaiannya.

Gaun babydollnya kuat dengan kain yang tidak transparan. Gaunnya sangat bagus sehingga aku berpikir untuk memberi hadiah pada pelayan yang memilih gaun ini.

Mengabaikan jeritan lembutnya, aku meletakkan tanganku di pita yang diikat di depan gaunnya.

"Aaahh, tolong biarkan aku pergi! Tolong biarkan aku pergi!"

Suara Eve semakin keras, dan seiring dengan itu, Bagian bawahku juga menjadi lebih keras. Aku melemparkan pita yang sudahku lepas ke pinggir tempat tidur. Kehilangan kain yang menutupi area dadanya, dua gunung Eve yang tidak sebanding dengan usianya terlihat. Di atas payudaranya yang putih pucat menonjol, terlihat putingnya yang agak merah muda. Payudaranya yang tetap di tempatnya tanpa terkulai terlalu banyak ke samping membuatku tanpa sadar membayangkan rasa manis.

"Aaaaahh …"

Mengikuti keinginanku, aku membenamkan wajahku di payudaranya. Dari kelembutan yang membulat ke wajahku, tubuhnya lebih hangat daripada yang kuharapkan dari kulit putihnya.

Aku tidak bisa memikirkan apa pun. aku bahkan membayangkan bahwa darah di kepalaku semuanya telah pergi ke daerah bawahku yang tegak. Aku ingin membuat benda yang hangat dan lembut ini menjadi milikku.

Aku menjilat kehangatannya dengan lidahku, dan kemudian mencicipinya di dalam mulutku.

"Tidaaak !! biarkan aku pergi! Tolong biarkan aku pergi!"

Putingnya bergetar bersamaan dengan teriakannya seolah-olah itu menyuruhku untuk menghisapnya. Aku meraih payudaranya yang ditutupi dengan air liurku dengan telapak tangaku, dan membenamkan diriku dengan mengisap putingnya.

Aku mengisap puting kanannya, lalu kiri, sebelum dengan keras menghisap puting kanannya lagi. Tidak akan ada susu yang keluar, tetapi aku tidak bisa berhenti.

Jeritannya setiap kali aku menghisap putingnya dengan keras dan perasaan dari bibirku memberi rasa terbaik.

meskipun tanpa keluar air susu, ini tetap nikmat.

"Ibu, tolong aku! ini menyakitkan!!"

Ketika aku terangsang, aku terus menghisap putingnya tanpa peduli meskipun mereka akan lepas. Aku tidak mau diganggu oleh Eve yang dengan berisik berteriak bahwa itu menyakitkan.

Aku dengan ringan menggigit putingnya, mengisapnya, dan kemudian menariknya bersama wajahku. Jeritan tajam Eve setiap kali aku melakukannya juga menyenangkan. Aku senang suaranya sangat indah.

Aku tidak tahu sudah berapa lama aku mengisap payudaranya. Jeritannya perlahan melunak, dan pada saat aku sedikit mendapatkan kembali ketenanganku, Dengan enggan aku melepaskan payudaranya.

"Eve, payudaramu terasa enak."

Dia tidak menjawab.

Ketika aku melihat payudaranya, area di sekitar putingnya bengkak merah. Mungkin aku terlalu banyak menyedotnya …

Mungkin karena dia telah memiringkan tubuhnya ke samping, bagian atas gaunnya terlepas. Aku masih mengenakan pakaian tidurku, jadi aku melepas pakaianku untuk mencocokkan dengan dia dan aku telanjang bulat sekarang.

Meskipun terlambat, itu agak memalukan untuk mengungkapkan penisku yang sepenuhnya siap beraksi di depan seorang gadis muda.

Aku mendekatkan tubuhku untuk berbaring di atas tubuhnya. Perut kami sejajar, dada ditekan, dan dahi saling menyentuh. Perasaan kulit kita yang langsung bersentuhan satu sama lain secara mengejutkan terasa sangat menyenangkan. Di atas segalanya, perasaan payudara Eve yang menekan ke dadaku adalah yang terbaik.

"Aaah, Tidak…."

Aku dengan ringan menempelkan bibirku dengan bibirnya, dan berpisah dengan ciuman. Aku menggigit bibirnya untuk merasakannya lagi dan lagi.

"Bibirmu terasa begitu lembut dan nikmat."

Dia menaruh kekuatan di bibirnya, tapi aku masih bisa merasakan kelembutannya. Itu salah satu yang aku tidak pernah bayangkan dari ciuman yang kuat tadi. Kali ini, aku ingin merasakannya perlahan.

"Sampai kapan kau akan tutup mulut? apakah kamu mau merasakan sakit itu lagi? "

Pada jarak yang sangat dekat, aku melihat mata Eve yang berlinangan air mata. Pada jarak yang sangat dekat aku bisa mendengarnya bernapas, aku melanjutkan.

"Biarkan aku memberi tahumu, aku masih bersikap lembut kepadamu sampai sekarang. Apa kau mengerti apa yang kukatakan?"

Ekspresi Eve adalah ekspresi yang tidak mempercayai semuanya. Tetapi mungkin karena dia takut berbicara, dia tetap diam.

"Sepertinya kamu tidak mengerti … Apakah kamu lupa tentang ibumu? Jika kamu terus bertindak tidak seperti ini, aku bisa membiarkan-mu mengalami hal yang sama seperti ibumu. Cobalah untuk mengingatnya."

Aku mengendalikan kekuatan sihirku dan kemudian mengaktifkan sihir. Sihir itu akan membuat target mengingat sebagian ingatan mereka.

Ini dapat menyebabkan seseorang mengingat dengan jelas ingatan yang ingin mereka lupakan dan bahkan ingatan yang secara tidak sadar mereka lupakan.

Ingatan Eve pulih setelah mendengar kata "Ibu" dan membuatnya mengingat semua ingatannya tentang hal itu.

"Ah….Ahh…..Ah …. aah …. I, Buuu …. Ibu ….!"

Air mata sekali lagi menetes dari matanya.

"Ibu…..! berhenti! Bu! Jangan sakiti ibuku !!! "

Aku segera mengaktifkan sihir yang memiliki efek penenang pada Eve, yang tiba-tiba mengamuk. Sekarang dia akan dapat dengan tenang mengingat sosok ibunya yang menyedihkan.

"Aaah ….. Aaaahhh …."

Secara alami, ibu Eve bukanlah tipe budak yang bisa dijual sebagai perawan. Menurut Doran, karena ibunya masih muda, dia diperkosa dengan kejam oleh para pemburu budak dan saat dia sampai di pasar budak, dia hampir gila. Selanjutnya, tindakan itu dilakukan padanya di depan elf lainnya. Sudah berulang kali Eve melihat sosok ibunya diperkosa oleh laki-laki.

"Aku tidak keberatan mengusirmu. Dan kemudian kamu mungkin akan menemui nasib yang sama seperti ibumu. Huh, ibu dan anak perempuan yang mengalami nasib yang sama mungkin tidak terlalu buruk juga."

Tentu saja, tidak mungkin aku akan benar-benar meninggalkan Eve setelah membelinya dengan mahal. Yah, dia tidak akan memiliki cara untuk mengetahui hal itu.

Mungkin dia membayangkan sosoknya sendiri menggantikan ibunya, tangannya yang sudah putih berubah semakin pucat dari cengkeramannya yang erat saat dia menatapku.

"Tidak…..! Tidaak! Aku tidak mau! Tidak!!! Jangan buang aku! Aku tidak ingin menjadi seperti ibu !!"

"Lalu, kamu sudah tau kan? apa yang harus kamu lakukan mulai sekarang…"

 Aku memandangi Eve sambil dengan sengaja menunjukkan senyuman. Dia menutup matanya sekali, dan kemudian berkata ketika dia membukanya:

"Aku, aku tidak akan … ..menentang Tuan. Tolong, tolong, kumohon jangan buang aku …… "

"bagus. kalau begitu buktikan di sini."

Perlahan, aku mendekati wajahnya lagi, untuk menguji tekadnya. Bahunya bergetar sesaat, tapi mungkin karena dia menahanya, dia tidak melakukanya lagi.

"Nnn ….."

Aku dengan ringan mematuk bibirnya, dan kemudian aku melepaskannya sebelum mencicipinya lagi. Ciuman itu untuk menikmati kelembutan bibirnya.

Pada saat yang sama ketika aku menciumnya untuk ketiga kalinya, aku meletakkan tanganku di kepalanya dan memberi isyarat untuk membawanya ke tingkat selanjutnya.

Aku menggerakkan lidahku untuk menjilat bibirnya yang tertutup dan merasa bahwa dia tidak lagi mengerahkan kekuatan di dalamnya.

Ketika aku mencoba mendorong lidahku lebih dalam ke bibirnya, secara mengejutkan aku bisa masuk tanpa kesulitan.

"Aaa …. nmuu"

Aku menggerakkan lidahku untuk bersatu dengan lidahnya, tetapi aku bisa mengatakan bahwa dia dengan cepat menghindariku.

Ketika aku mengerahkan kekuatan ke tanganku yang ada di kepalanya dan mendekatkannya, seolah merasakan permintaanku, lidahnya sudah berhenti menghindar lagi.

Setelah puas menikmati lidahnya, Aku meninggalkan mulutnya.

"Anak pintar. Aku akan baik dan lembut kepada gadis yang nurut.."

Kataku sambil membelai pipinya.

Penting untuk memuji dia karena memperhatikan niatku.

Sekali lagi aku menciumnya, tidak dengan paksa, tetapi perlahan dan dengan perlahan untuk merasakannya.

mau lanjut?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience