Tanda Tangan Di Atas Tubuh Istri chapter #3

Mature Content Series 239

☆ OUTFIT SLAVE

Kami sering melakukan sex tematik, aktifitas sex yang mengikuti fantasi bersama pasangan. Kami berbagi peran dalam sex tematik itu. Tidak jarang Steven memanggilku pelacur, karena saat itu aku berperan menjadi pelacur.

Aku pakai stocking nylon yang mengkilap, yang membuat kakiku indah dan berkilau.
Aku pakai BH yang tidak pantas disebut BH. Karena memang hanya mampu menutupi puting payudaraku.

Aku pakai celana dalam yang juga tidak pantas disebut celana dalam. Karena memang tidak ada yang bisa ditutupi ,kecuali menutup clitorisku saja.

Lebih ekstreme dari G-String, celana ini hanya karet berenda, dengan bola bola kecil seukuran kelereng,yang dihubungkan oleh karet, dari clitoris sampai anus. Bola bola ini membuat vaginaku geli saat berjalan. Bola bola ini akan menggesek clitorisku terus saat aku bergerak.

Kemudian dari laci aku ambil sebuah kalung perak yang pas dileherku, seperti kalung anjing. Disitu tertulis ' HAIDA Si PELACUR ' .

Aku sekali lagi berdiri di depan cermin,melihat penampilanku. Sepatu high heels yang pas dengan stockingku,menambah anggun penampilanku. Aku kagumi sebentar kecantikanku.

Setelah yakin dengan penampilanku, aku berjalan keluar menuju ruang keluarga.
Ternyata semua sudah disiapkan Steven. Di tembok sudah terpasang alat untu mengikat.

Aku sering di ikat di situ membentuk huruf X. Tangan ku diikat terpisah keatas, kakiku juga diikat mengakang. Kemudian dua pangkal pahaku juga diikat menempel ke tembok.

Praktis aku tidak bisa menggerak tubuhku, hanya berdiri mengakang dan tangan terikat ke kanan dan ke kiri. Perasaanku mengatakan itu untuk aku. Aku akan diikat disitu oleh suamiku.

" Tuhan .... cantik sekali kamu . "

Steven melihat dengan kagum penampilanku. Dia memandang tubuhku dari atas sampai kebawah. Dia tidak menyangka, aku akan memenuhi semua permintaan nya.

Aku tahu, dia akan menjadikan diriku hidangan untuk teman bisnisnya. Aku tidak ingin mempermalukan dirinya.

" Kamu sudah siap sayang ?. Maafkan aku ... "

Tanpa menunggu aku menjawab, Steven sudah menyeret aku ke tembok yang aku lihat tadi.
Aku tidak salah duga, aku sudah siap.

Steven mengikat kedua tanganku, seperti di salib. Dia tidak mencium bibirku,padahal sempat muka kami berdekatan. Dia hanya mencubit puting payudaraku,yang mebuat aku menggelinjang dan mendesah.

Ketika mengikat kakiku, terpampang vaginaku di depan wajahnya. Aku berharap dia mencium dan menjilat clitorisku. Tapi ternyata Steven tidak lakukan itu. Dia ternyata langsung menusukkan jarinya ke vaginaku.

" wow vaginamu sudah basah sayang, kamu juga menginginkan ini kan. Istriku nakal sekali "

Steven menggerakkan jarinya di vaginaku. Terasa geli dan nikmat.

" Oooohhhhhhhh, ... aaaaaaahhhhhhh ..... sssshhhhh terus suamiku. Ssssshhh lakukan padaku ... aaaaah aaaah aku tidak tahan .... lakukan lebih dulu sebelum mereka datang ... aaaaaaahhh"

Tiba tiba Steven menarik keluar jarinya. Aku yang merasa ingin orgasme , menjadi gila.

Orgasme menjadi tertunda, aku ingin segera dituntaskan orgasme itu, tapi Steven menolak.

Aku goyang goyangkan pinggulku, berharap dengan menggoyangkan pinggul Steven tertarik. Tapi Steven menangkap pinggulku, dan mengikatnya.
Kemudian kedua pahaku diikat juga. Aku benar benar horny tapi tidak bisa bergerak.

" Kamu sangat horny ya sayang ? .... kamu ingin fucking ?"

" Ooh oooooh iya Steven. Vaginaku sudah berdenyut sejak tadi .. masukkan penis mu sayang, apa kamu tidak ingin fucking istrimu ?."

" Hahahahaha ... hari ini kamu cantik sekali Haida. Kamu lihat, penis ku sudah tegang juga, tapi sebentar lagi mereka datang. Tidak ada waktu Haida. Nanti setelah mereka pulang, kita lanjutkan."

Steven mengambil mangkuk berisi minyak,disitu ada bola bola sebesar telur ayam yang saling terhubung dengan tali. Ada lima bola di situ, semua berlumur minyak.

Steven memasukkan satu per satu bola itu ke anusku. Bola yang pertama reflek anusku masih memberi perlawanan. Tapi bola kedua sampai bola kelima dengan mudah masuk ke anusku.

Perut ku mulas rasanya seperti akan buang air besar,
ketika kelima bola tadi sudah berada di dalam anusku. Kemudian Steven mengambil ohmibod, yaitu dildo vibrator yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Dia menyalakan melalui handphone.

" Ok Haida ... vibrator ini akan aku nyalakan setiap dua menit sekali, vibrator ini hanya bergetar selama 10 detik. Jadi kamu tidak bisa orgasme, kamu akan tersiksa karena tidak bisa orgasme. Nikmati saja Haida ku sayang."

Steven meninggalkan aku sendiri terikat di ruang keluarga. Sedang vaginaku dijejali vibrator dildo bergerigi yang bisa bergetar.

Perutku juga semakin mulas, karena anusku berisi bola bola. Aku benar benar frustasi, ingin segera orgasme.

Aku tidak tahu ,Steven kemana dan sampai kapan menuntaskan permainan ini.Setiap dua menit, vibrator itu bergetar keras,tetapi ketika aku berusaha meraih orgasmeku,tiba tiba vibrator itu berhenti.

☆ WAKTU EKSEKUSI

Benar benar membuat aku frustasi dengan keadaanku saat ini. Getaran gairah ini sangat menyiksa karena tanpa pelampiasan, ditambah getaran vibrator yang seperti mengejek gairahku. Aku berharap tamu Steven segera datang dan masuk untuk menyetubuhi diriku

Ditengah rasa frustasiku dan dalam keadaan terikat di dinding. Terdengar dari depan ramai orang masuk ke ruang tamu. Terdengar suara Steven di situ.

Aku merasa lega. Sebentar lagi akan kuraih orgasmeku.

" Selamat datang Bos di rumahku. Selamat menikmati istirahat disini. Anggap saja rumah sendiri, jangan sungkan."
Terdengar suara Steven.

" Bagaimana Steven dengan istrimu. Apakah bisa saya anggap istri sendiri ? "

Kalimat itu ditimpali dengan gelak tawa para pria, tapi tidak aku dengar tawa Steven.

" Ok Bos Jhosua, kamar anda di sini. Ini kamar yang paling besar di rumah ini. Sedang Damiun dan Ricardo disana. Maaf kami hanya punya tiga kamar tamu. Jadi Bos Jhosua satu kamar dan kalian berempat berbagi kamar. "

" Ini kamar Jermain dan Andre. Sekali lagi maaf kalian harus berbagi kamar"

" Tidak masalah Steven. Kamar dan rumah ini cukup bagus dan nyaman. Tenang saja, sepertinya kami betah disini. Apalagi ada istrimu yang cantik hahahahahaha "

" Ngomong ngomong .... kita sudah sepakat Steven. Aku harap kamu menepati janjimu. Dimana istrimu ? "

" Sabar Bos Jhosua. Aku sudah persiapkan. Akan ada pertunjukan di awal acara. Ini traillernya dulu sebagai pembukaan. "

Terdengar suara Steven untuk meyakinkan lawan bicaranya. Aku tidak tahu kesepakatan apa yang mereka buat, tetapi pastinya kesepakatan tentang diriku.

"Untuk apa handphone itu Steven. Kamu akan menunjukkan video yang lain. Sudahlah Steven, kami percaya istrimu cantik."

" Bukan Boss. Ini soundnya. Nyata."

Selesai Steven bicara,tiba tiba vibrator di dalam vaginaku bergetar hebat dan lama.

" Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh ..... ooooooooooohhhhh."

Aku berteriak dan melenguh sekencang kencangnya.
Tiba tiba vibrator itu bergetar keras sekali, membuat pahaku bergetar.
Kesempatan itu, aku gunakan untuk melepaskan orgasme yang ingin aku dapat dari tadi.

"Oooooooooohhhhh ... aaaaaaaaaaaah "

Vibrator itu tidak berhenti bergetar. Sekarang vibrator berubah mode di dalam vaginaku. Seperti melompat lompat. Bergetar memukul ujung ujung syaraf sensitifku. Aku orgasme lagi ketiga kalinya.

" Aaaaaaaahhhhhh .... uuuuuuuuuuhhhhhhh.... oooooooooooohhhhhhhh ..... ooooooooooohhhh"

Badan ku bergetar. Shaking orgasme yang aku alami terasa hebat karena lebih dari satu jam aku hanya disiksa oleh vibrator ini tanpa bisa orgasme.

" Hai ... suara siapa itu Steven ??? .... Istrimu ?"

" Coba aku pegang handphonenya "

" Silahkan Bos Jhosua "

Mode vibrator di dalam vaginaku berubah. Diawal bergetar sangat hebat, membuat kepala dan tubuhku meliuk.

Tapi setelah itu hanya berdenyut. Tapi berubah lagi menjadi melompat lompat.
Saat bergetar hebat, orgasme ku datang.

" Ooooooooooooooooooooooohhhhhhhhhhhh "

Setelah itu berdenyut denyut. Ini yang membuat nikmat.

Denyutan tadi seperti memijat vaginaku.
Kemudian tiba tiba.bergetar dengan keras dan lama sekali.

" aaaaaaaaarrrrrrrgggghhhhhhhhh ........ ooooooooooooohhhh .... aku cuminggg .... oooooooohhhhh "

" Hahahahahahahaha .... kerja bagus Steven. Aku sudah tidak sabar untuk melihat istrimu."

" Sabar Bos Jhosua ..... dia ada diruangan itu, ruang keluarga. Para pria yang masuk ke situ harus telanjang. Tidak boleh memakai kain selembarpun."

" Ok Steven ... aku ikuti permainanmu,tapi handphone aku yang pegang. Aku penasaran dengan istrimu hahahaha."

" Ok Bos"

Terdengar pintu terbuka. Enam orang pria masuk ke dalam ruanganku. Mataku sayu memandang kehadiran mereka.

Aku terpukau melihat penis lima orang yang belum aku kenal ini. Rata rata penisnya besar dan panjang.

Mereka sudah ereksi ketika mendengar lenguhanku karena orgasme tadi. Diantara lima orang ini, satu orang yang penisnya paling panjang. Sekitar 40 centimeter. Pasti ini yang tadi dipanggil Bos Jhosua.

Mereka tersenyum menyeringai melihat kondisiku. Dalam keadaan terikat,dan wajah lesu karena orgasme.

" Haida Lee. Kamu sekarang aku serahkan pada Tuanmu yang baru. Kamu harus menuruti semua perintah Tuanmu. Kamu pelacur mereka."

Oh, Steven membawaku ke tema slave dan submissive. Tema sex yang sering kami lakukan berdua.

Semoga tidak berkembang ke arah bondage yang sadis. Aku takut kalau mereka melukai tubuhku. Aku ikuti permainan Steven, dia ingin aku menjadi seorang wanita submissive, submissive wife.

" Iya Master. Aku akan patuhi semua perintah Master. Master boleh memakai semua lubang ditubuhku."

"Master dapat menumpahkan semua sperma Tuan di semua lubang di tubuhku."

"Master dapat memakai lubang tubuhku sebagai closet Master."

Mata para pria di ruangan ini terbelalak, mereka takjub dengan apa yang aku omongkan. Termasuk Steven. Mereka seakan tidak percaya.

Tapi Steven segera menguasai keadaan, aku yakin dia khawatir dan cemburu dengan apa yang aku omongkan.

" Ok Haida sang pelacur. Aku perkenalkan Tuanmu yang kamu harus kenal. Ini Bos Jhosua . Bos Jhosua yang akan memegang kendali atas tubuhmu."

"Ini Damiun,ini Ricardo,ini Jermain dan ini Andre."

" Mereka Tuan mu sekarang. Mereka yang memegang kendali orgasmemu."

"Dan Tuan Tuan .... ini istriku namanya ada pada kalung anjing yang dia pakai."

Akhirnya aku tahu nama nama mereka. Penis yang panjang dan bengkok itu namanya Andre. Wajahnya tampan, aku suka dengan penampilannya. Selain wajahnya ganteng, badannya bersih dan kekar.

Bos Jhosua mendekati aku. Memegang kalung nama dileherku.

" Jadi namamu Haida si Pelacur. Ok Haida, kita lanjutkan permainanya, tadi kami hanya mendengar suaramu. Sekarang kita lanjutkan permainan tadi."

Bos Jhosua membuka handphone suamiku. Dia mainlan jarinya disana. Vibrator itu meloncat kencang di dalam vaginaku. Aku tersentak mendapat serangan mendadak seperti itu.

Bos Jhosua tidak menghentikan mode vibrator itu. Tubuhku semakin meliuk liuk karena getaran vibrator. Orgasmeku semakin mendekat.

" Oooooooooooooohhhhh Master. Aku mau orgasme. Aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh."

Tapi mode vibrator itu tidak dirubah oleh Bos Jhosua. Dia membiarkan mode itu bertahan. Tubuhku melonjak lonjak karena getaran vibrator itu. Tidak lama kemudian aku merasakam gelombang orgasme lagi.

" Tuan Jhosuaaaa .... aku orgasme lagi .... oooooooooooooooooooohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"

Suara lenguhanku sudah seperti kalkun disembelih. Ini bukan acting. Dari vaginaku memancar cairan kencang sekali. Cairan rahimku terkuras saat orgasme ini.

" Wow ... wow ... squirts. Kamu rupanya suka di jadikan boneka permainan. Ternyata kamu suka orgasme ."

Jari Bos Jhosua bermain lagi di permukaan handphone. Kali ini memakai mode standard, tetapi ini cukup bisa untuk membuat tubuhku meliuk liuk.

Tiba tiba vibrator berubah mode lagi. Bergetar keras dan melompat lompat.

" aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh ..... Masssteerrrr .. cukup Masterrrrrr ..... cukup ... aku tidak tahan.... aaaaaaaaaaaahhhhhhhh ... oooooooooooohhhhhh aku mau orgasme lagi .... ooooooooooooooooooooohhhh"

Tubuhku sudah tidak mampu lagi menahan efect orgasme kali ini. Tubuhku mengejang berbarengan cairan rahimku memancar keluar.

Beberapa menit tubuh tersentak, efek dari orgasme tadi. Setelah itu melorot turun. Ikatan di tanganku dan di pangkal pahaku yang menahan tubuhku tidak jatuh.

" Ok Steven. Aku puas dengan layananmu. Aku setuju dengan proyek yang kamu ajukan."

"Besok aku tanda tangani kontrak itu. Sekarang istrimu menjadi boneka sex kami. Selama kami disini kamu tidak boleh menyentuh Haida apalagi berbicara dengan Haida."

"Dia pelacur kami, kalau kamu melanggar, kontrak kita batal. Kamu mengerti ?"

" Ok Bos ... Aku mengerti. Aku akan menyediakan makan malam untuk Anda dan teman teman."

"Tapi satu permintaan saya Bos, tolong rekam istriku dengan kamera ini, biar saya juga dapat menikmati."

" Oh ok. Rupanya kamu suka melihat istrimu di fucking orang lain. Aku paham."

Setelah Steven menyerahkan kamera dalam keadaan menyala, dia pamit untuk pergi.

Bos Jhosua sambil merekamku, dia berbicara ke arah anak buahnya.

" Ok teman teman. Sesi pertama, kita satu per satu fuck Haida. Baru setelah itu kita penetrasi bersama."

* Jhosua beserta teman-temannya sangat antusias setelah melihat kecantikan wajah Haida serta bentuk tubuh Haida. Sangat diluar ekspetasi mereka,membuat mereka berlima sangat bernafsu untuk menikmati tubuh Haida.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience