Us | 7

Fanfiction - KPOP Series 4667

|HAEWON POV|

Aku menemukan diriku sedang terbaring di atas ranjang rumah sakit. Di sisi ranjangku ada wonwoo yang menggunakan baju rumah sakit berwarna biru sedang tertidur.

Arhhhh. Rupa-rupanya aku pingsan selepas mendengar khabar wonwoo.

Melihatnya seperti ini benar-benar membuat ku ingin memarahinya.

Begitu sulitkah untuk dirinya memberitahu keadaaan sebenar ?

Apa yang kau sedang pikirkan JeonWonwoo?
Aku cuba untuk bangun dari ranjang perlahan-lahan tetapi wonwoo sangat sensitif akan pergerakan sehingga membuatkan dirinnya terbangun.

"kau sudah bangun. istirahatlah. Kau kelelahan.” Disaat ini dia masih peduli akan ku.

Aku terdiam melihat Wonwoo yang masih bisa berbuat seperti biasa walaupun sedang menahan kesakitan.

“Jangan memandangku terlalu lama. Apa aku terlalu tampan?”

Dia mencubit pipi kiriku sambil tersenyum melirih ke arah ku.

“mengapa tidak memberitahu kami tentang penyakitmu?” aku mulai berbicara. Tanpa basa-basi kerana aku ingin tahu apa yang sedang berada dalam pikiran minngyu.

“kau sudah tahu dari ibu.”

“aku ingin tahu darimu. Mengapa merahsiakan semua ini? Kau tahu perkara rahasia tidak harus ada dalam hubungan kita” aku mengapai tangan kanannya. Berusaha untuk tidak terus nangis. “Aku punya barah otak tahap tiga. Tahap yang ga bisa bertahan dan peluang untuk terus hidup itu sangat nipis. Aku ingin terus bersamamu sampai napas terakhirku. Lihatlah apa yang berlaku jika aku memberitahu kalian. Kalian akan huru-hara dan ku pikir kalian tidak akan menerima.” Matanya berkaca dan ku pikir dia bisa saja menangis bila-bila masa.

Aku memeluk wonwoo.

Aku tahu aku tidak harus menangis didepannya. Tetapi aku belum siap kehilangan anak ini.

“kata doktor apa?” tanya ku.

“Aku cuma bertahan dalam beberapa bulan. Sel tubuhku menjadi kurang aktif dan sukar untukku meneruskan aktivitas seharian. Jadi aku memutuskan untuk berhenti kuliah dan mendapatkan rawatan buat masa ini.”

“kau benar ingin berhenti kuliah? Kau tahu, bukan mudah untuk kau sampai disini.”

“aku harus berhenti menghadap buku dan belajar. Kata doktor, pada mulanya aku hanya kurang sel putih dalam tubuh akhirnya tumour menyerang sel di kepalaku. Dan hal itu kerana aku terlalu fokus untuk belajar sehingga mengabaikan kesihatanku. Ini salah ku sendiri dan aku harus menanggungnya.”

“setidaknya kau harus bertahan dan ku percaya kau bisa.” Sekali lagi aku memeluk tubuh wonwoo yang semakin kecil disebabkan ubat-ubat yang dimasukkan kedalam tubuhnya.

Wonwoo harus bertahan dan aku harus membantunya.

================00=======================

Kata doktor aku bisa keluar selepas 2 hari di rumah sakit yang membosankan. Dua hari sudah membuatku gila apalagi wonwoo yang harus dirawat disini.

Sebelum pulang aku meminta JongIn untuk menunggu ku sebentar kerana aku ingin melihat keadaan Wonwoo.

Kamarnya terlihat kosong. Di atas meja penuhkan buku lagu dan aku melihat gitar di sisi katilnya.

Lelaki itu sedang tidur dengan polos. Aku tak berniat untuk membangunkan jadi aku memutuskan hanya mencium keningnya dan mengusap rambutnya yang semakin nipis lalu pergi.

===========================================================================
Next Chapter ;

hi! jangan lupa budayakan comment dan follow sebelum membaca!

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience