kembali ke keluarga kandung

Fantasy Series 345

Bab 3

Di tengah jeritan kesakitan Jemmy, Vina justeru tersenyum sinis. Dia menanyakan kepada Jemmy, "sakit?! Dulu kau mematahkan pergelangan tanganku. Aku jauh lagi sakit dari ini."

Jemmy terkejut, lalu berteriak dengan marah. "kau gila? Sejak bila aku pernah mematahkan tanganmu?"
Sebelum dia ingin mematahkan kaki Vina, dia telah pun diserang sebelum sempat bertindak.
Vina tidak menjelaskan apa-apa. Saat ini dia dipenuhi perasaan kebencian yang mendalam.

Di kehidupan yang lalu, Jemmy mematahkan pergelangan tangannya. Impaknya, beberapa tahun dihabiskannya untuk belajar ilmu kedoktoran menjadi sia-sia. Hal ini membuatkan kepercayaan dirinya hancur. Akhirnya, dia kehilangan kekuatan untuk melindungi diri sendiri dan sering disakiti dengan cara yang begitu kejam hingga kehilangan nyawanya!

Jadi, daripada melepaskan jemmy. Vina malahan menguatkan lagi cengkeraman tangannya.
Tanpa pengetahuan Vina, seseorang dari dalam bangunan sebelah sedang asyik menyaksikan semua ini sambil menggoyangkan gelas di tangan.

Orang itu adalah Paul Mores, putra ketiga keluarga Mores.

Setelah menyaksikan kejadian menegangkan itu, Paul pun mengalihkan perhatiannya kepada seseorang yang sedang duduk di sofa kulit dan berseru, "Tuan Ryan, lihatlah ini. Seorang gadis di lantai bawah ternyata hebat juga, boleh melawan sepuluh orang sendiriannya!"

Mendengar itu, lelaki di sofa itu pun melangkah mendekati kaca jendela. Di malam yang gelap dan di bawah lampu, bayangan seorang lelaki perlahan muncul di jendela kaca.
Dia bertubuh tinggi, dengan aura yang berwibawa. Memakai tuxedo yang dijahit khas sangat sesuai dengan saiz badannya. Setiap gerak-geriknya memancarkan aura yang mengancam dan mengerikan yang membuat orang disekitar takut.

Jika orang lain melihatnya, mereka pasti menunduk ketakutan dan dengan hormat memanggilnya "Tuan Ryan".
Dia Ryan Wayne White, pemegang kekuasaan keluarga White di ibu kota. Lelaki yang sangat berkuasa dan menjadi orang kaya nombor satu di negara.
Dia terkenal kejam, bengis dan misteri.

Orang-orang yang melihatnya pasti akan mengelak dan menjauh. Jika tidak, siapa yang dapat menjamin keselamatan mereka.

Tidak ada yang menyangka bahawa seorang lelaki berpengaruh besar sepertinya akan muncul di kota kecil seperti ini, kota Linxia.

Setelah mengamati situasi di bawah, Ryan berkata dengan suara dingin, "apa yang menariknya?"

"Sangat menarik!!" balas Paul sambil menggoyang gelas ditangannya. "dari maklumat terbaru yang aku dapat, gadis itu adalah anak perempuan kandung keluarga Robert yang hilang. Ini seperti di dalam drama.

" Keluarga Robert?" mata hitam Ryan seperti bercahaya.

Paul menaikkan keningnya dan berkata,"kalau benda itu benar-benar ada di keluarga Robert, kita harus mencari cara untuk memeriksanya."

Ryan tersenyum sinis. Anak matanya yang hitam pekat tajam menatap ke arah Vina di bawah. Dia membuka bibirnya yang nipis dan berkata, "aku suka mata itu."

"kamu tertarik padanya?" usik Paul. Namun, setelah itu dia mendengar Ryan menambah dua kata lagi dengan nada tak acuh.

"ingin kucungkil"

Paul terkedu dan bergumam. "kau memang patut dapat gelaran raja neraka."

Di bawah.
Wajah Jemmy berkerut kesakitan kerana tangannya masih dicekam erat. Sambil menahan rasa sakit dia berteriak pada anak buah Rachiel. "kenapa kamu semua cuma diam? Cepat pegang dia! Kalau tidak, abang Rach pasti tidak akan melepaskan kamu!"

Para anak buah itu segera bersiap untuk menangkap Vina. Namun, tiba-tiba beberapa buah kereta menerangi mereka. Kereta-kereta mewah berharga ribuan segera mendekat. Nombor plat yang unik dan mewah itu sangat mudah dikenali. Itu adalah kereta milik keluarga Robert, keluarga paling terkemuka di Kota Linxia.

Para anak buah itu saling memandang, lalu secara alami mundur beberapa langkah. Mereka tidak berani mengusik keluarga Robert.

Jemmy yang jelas tidak tahu menahu apa yang sedang terjadi. Mulutnya masih terus mengucapkan kata-kata cacian dan makian.

Vina menghitung waktu secara mundur dengan suara perlahan. "tiga, dua, satu."

Begitu selesai mengira, suara tangisan seseorang tiba-tiba terdengar di tengah angin malam yang dingin. Sesaat kemudian, tubuh Vina dipeluk erat.

"anakku, oh anakku, akhirnya Ibu menemukanmu..."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience