Di Kediaman Tengku Eidlan "Tengku, saya bawa sarapan," kata Azad, butler setia keluarga Tengku Eidlan, sambil memasuki ruang kerja Tengku Eidlan dengan dulang di tangannya. Namun, sesuatu yang pelik menarik perhatiannya. Biasanya, Eidlan akan duduk di meja seperti selalu, tetapi kali ini dia berdiri di tepi tingkap, memandang keluar ke arah pintu masuk rumahnya. Azad meletakkan dulang di atas meja, membetulkan susunannya dengan kemas sebelum berpaling untuk melihat jika ada perkara lain yang diperlukan oleh Eidlan. Namun, dari ekspresi lelaki itu, nampaknya dia langsung tidak menyedari kehadirannya. "Tengku," Azad memanggil lagi. "Selamat pagi, Azad," akhirnya Eidlan bersuara, mengalihkan pandangannya dari ...