Rate

2

Fanfiction Series 771

#HaeraPov

Sudah 7 tahun aku menjalani kehidupan dengan anakku. Hari ini adalah hari lahirnya 2 september. Minwoo genap tujuh tahun. Aku dan Naeri merencanakan kejutan kecil untuknya.

Minwoo masih disekolahnya dia pulang jam 10 nanti. Selama 7 tahun aku sangat menikmati tingkat pertumbuhan dan perkembangan Minwoo. Entah kenapa semua apa yang dia sukai selalu menyangkut pria dimasa laluku. Anak itu sangatlah menyukai ironman, apapun yang Minwoo sukai pasti menyangkut pria itu.

Memang tak terelakan jika darah pria itu mengalir ditubuh anakku. Semuanya sama seperti hidung, mata, bibir dan tatapannya itu sama dengan pria itu.

'fokuslah Haera.'

Sekarang ini aku bersama Naeri ada di toko kue, sehari sebelumnya aku sudah memesan kue berhias karakter ironman.

"Pesanan kue ulangtahun ironman. Apa sudah jadi." Kubiarkan Naeri yang bertanya pada pegawai toko ini.

"Sudah nona. Tunggu sebentar." Pegawai itu mengambil pesananku.

"Ini nona." Naeri segera membawa box yang berisi kue itu. Sedangkan aku sudah berdiri dikasir untuk membayarnya.

Setelah keluar dari toko kue, kami berdua segera ke mall untuk membeli beberapa hiasan dan hadiah untuk Minwoo.

"Naeri sebentar yoongi oppa nelfon." Aku meminta Naeri menungguku di cafe mall ini.

"Halo oppa..."

"..."

"Iya jadi , aku bersama Naeri."

"..."

"Baiklah, aku titip Minwoo oppa."

Setelah memutuskan sambungan telfon, aku segera menyusul Naeri. Tapi sebelum itu aku ke toilet lebih dulu.

"Kenapa kau lama sekali." Baru saja duduk sudah diprotes duluan.

"Maaf, aku dari toilet tadi." Naeri menatapku kesal.

"Disini kan ada toilet juga kenapa harus dilain tempat."

"Iya maaf." Naeri tidak suka menunggu lama tapi jika dia yang yang sering terlambat saat pertemuan kami pasti banyak alasannya.

"Bagaimana dengan Minwoo?" Naeri memanggil pelayan untuk memesan minuman.

"Dia sudah bersama Yoongi oppa."

"Dua cooffe latte." Aku dan dia sama-sama pecinta kopi apalagi cooffe late. Pelayan itu pergi setelah Naeri memesan.

"Ohh, ku kira kau akan menitipkannya pada Jimin." Aku menggeleng.

"Jimin, dia ada meeting hari ini."

Aku beritahu saja Yoongi dan Jimin, mereka itu adalah sahabat dari laki-laki yang sudah menyakitiku. Masih ada lagi kekasih hatinya Naeri yaitu Taehyung.

Aku mengenal mereka karna aku berhubungan dengan pria itu. Dan sejak saat itu kami menjadi dekat satu sama lain.

Kalau untuk Taehyung dia sudah seperti kakakku sendiri, karna dia adalah tetangga dan menjadi temanku sejak aku kecil. #cukupkan

Mereka bertiga sangatlah menyayangi Minwoo. Biarpun kak Yoongi dan Jimin sudah mempunyai rumah tangga sendiri dan mempunyai anak masing-masing. Untuk Taehyung dia tahun depan akan menikah.

Sedangkan aku? Aku sudah sangat bahagia dengan adanya Minwoo bersamaku.

#PovEnd

*

*

*

#ApartemenYoongi

#YoongiPov

Hari ini aku pergi menjemput anakku dan Minwoo disekolahnya. Mereka berdua satu sekolah, usia Minwoo dan anakku selisih 2 bulan saja. Minwoo sudah kuanggap seperti anakku sendiri.

Sekarang ini berjalan kearah sekolah anakku, kulihat para orangtua menunggu anak-anaknya keluar dari kelasnya. Aku menunggu di dekat gerbang sekolah.

"Ayah... " Kudengar suara anakku memanggilku, tapi dimana Minwoo?

"Sayang dimana Minwoo?" Ku tanyai Hyemi.

"Ayah, Minwoo bertengkar dengan Jaehun." Setelah mendengar penjelasan Hyemi, aku segera menggandengnya dan menuju kelas. Disana aku melihat Minwoo hampir memukul Jaehun, segera ku cegah tangan kecilnya.

"Minwoo jangan." Kulihat wajah Minwoo yang sudah merah karna ingin menangis.

"Paman, Jaehun mengataiku tak punya Ayah." Mendengarnya berkata seperti itu membuatku pilu, kenapa anak seperti Minwoo harus mengalami hal ini.

Aku segera menasehati Jaehun. Memberitahunya agar tak mengulangi kesalahannya seperti tadi. Setelahnya aku menggendong Minwoo yang sudah menangis, dia menyembunyikan wajahnya dipundakku dan menggandeng Hyemi menuju mobil.

Aku menyuruh Hyemi duduk dikursi belakang dan memasangkan seatbelt, kemudian aku mendudukan Minwoo dikursi depan setelah kupasang seatbelt.

Ku lajukan mobil menuju apartemen. Disampingku Minwoo masih sesegukan.

"Minwoo kenapa masih menangis?"

"Paman, apa Minwoo benar tak punya Ayah? " Apa yang harus ku katakan.

Aku bingung harus mengatakan apa padanya. Minwoo masih menunggu jawaban dariku.

"Nanti saja ya sayang. Paman masih menyetir." Hanya itu yang bisa ku katakan untuk mengalihkan pertanyaanya, semoga saja dia lupa apa yang dia tanyakan padaku tadi. Dan aku harus memberitahu Haera nanti tentang masalah disekolah tadi dan pertanyaan Minwoo padaku.

Aku dan anak-anak sudah sampai di apartemen. Hari ini juga adalah hari ulang tahun Minwoo, jadi Haera menitipkannya padaku. Kami masuk kedalam apartemen, saat masuk aku melihat Raemi istriku sedang duduk diruang tv.

"Eoh, kalian sudah pulang." Raemi menghampiri kami setelah mendengar suara panggilan dari Hyemi.

"Halo sayang." Dia juga menghampiri Minwoo.

"Yoon." Aku tau apa yang dia ingin tau saat Raemi menemukan wajah sembab Minwoo.

"Nanti saja ku ceritakan." Istriku mengangguk mengerti, dia menyuruh anak-anak segera mengganti pakaiannya.

Dia datang menghampiriku.

"Apa terjadi lagi?"

"Aku mendapati Minwoo hampir memukul temannya, untung saja aku cepat menahannya. Temannya mengejeknya. " Aku mendudukkan diri di sofa dan Raemi duduk disampingku.

"Sudah kesekian kalinya aku mendengar ini dari Jimin dan Taehyung. Mereka pernah mengatakan kalau Minwoo juga pernah mendorong temannya karna masalah itu juga." Aku bercerita pada Raemi tentang masalah Minwoo.

Istriku langsung menitihkan airmata. Sebenernya kami semua tau apa yang telah dialami Minwoo saat disekolah.

"Yoon Aku merasa ini sudah keterlaluan." Jawabnya.

"Aku tau ini sudah keterlaluan, tapi kau tau sendirikan Minwoo sifatnya sama seperti Jungkook." Dia menghela nafas dengan kasar.

"Tapi ini juga tidak baik untuk masa pertumbuhan Minwoo, yah."

"Nanti aku akan menceritakan semuanya pada Haera. Aku juga tak ingin Minwoo terus menerus menyembunyikan hal ini."

Raemi berdiri dari duduknya dan berjalan ke kamar Hyemi untuk menyuruh mereka bedua untuk makan siang.

Minwoo di sekolahnya sering bertengkar karna masalah ini. Hyemi juga sering bercerita tentang ini, tapi Minwoo selalu mengatakan padaku dan pamannya yang lain untuk tidak memberitahu ibunya. Seperti tadi, dia hanya akan menangis dihadapanku. Minwoo sangat dekat denganku, segala sesuatu pasti dia ceritakan padaku. Anak itu tau jika pamannya yang lain tak bisa menjaga rahasia, dia yang mengatakannya padaku.

Minwoo juga selalu menjaga Hyemi disekolah. Jika ada teman yang menggangu Hyemi, pasti Minwoo langsung bertindak. Mereka berdua seperti kakak beradik. Sifat Minwoo sama seperti Jungkook. Aku mengambil ponselku yang tergeletak di meja.

"Halo... "

"Kau jadi mempersiapkan kejutannya? Kau bersama Naeri? "

"..."

"Minwoo sudah diapartemenku. Dia sedang makan siang bersama Hyemi"

"..."

Setelah memutuskan sambungan dan meletakkan ponselku di meja. Aku menyusul ke meja makan. Kami makan siang bersama, Hyemi dan Minwoo sangat menikmati makan siangnya.

Selama makan tadi aku masih memikirkan pertanyaan Minwoo saat di mobil. Aku dan Jimin tau keberadaan Jungkook yang sekarang ini di Jepang. Kami pernah berpapasan di restoran hotel, saat aku dan Jimin mengikuti pertemuan masalah pekerjaan di hotel itu. Kami berdua melihat Jungkook dan seorang wanita jalan bersama.

#flashback

Aku dan Jimin sekarang ini di Jepang. Kami berdua kesini karena urusan pekerjaan. Pertemuan dengan client Jepang yang akan bekerja sama dengan perusahaan Jimin. Saat pertemuan di restoran hotel ini selesai, kami berdua bergegas kembali ke penginapan. Disaat itu juga aku melihat Jungkook.

"Jim, bukankah itu Jungkook." Ucapku saat melihat Jungkook berjalan keluar dari lift hotel.

"Mana?" Tanya Jimin.

"Disana, baru saja keluar dari lift ujung sana." Jimin mengikuti arah pandangku.

"Tapi siapa wanita disamping Jungkook?" Aku memukul kepala Jimin pelan. Kenapa juga dia bertanya padaku, sedangkan kami berdua juga sama-sama tidak tahu.

"Aish, kenapa malah memukulku."

"Kau kalau bertanya harus dipikir dulu." Ucapku kesal, sahabatku yang satu ini memang kadang-kadang seperti Taehyung sama-sama otak alien.

Jimin hanya menyengir membuatku kesal. Kami berdua kembali memperhatikan Jungkook, sepertinya dia melihat kami berdua. Nyatanya dia berjalan menghampiri kami.

"Jimin hyung, Yoongi hyung." Panggilnya.

"Sudah lama tak bertemu Jungkook." Yang bertanya itu bukan aku tapi Jimin. Aku hanya diam saja tak mangatakan apapun.

"Iya hyung, bagaimana kabar kalian hyung. " Jungkook bertanya pada kami berdua.

"Baik, siapa dia? Tanya Jimin.

Kulihat Jungkook seperti kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan Jimin.

"T-tunanganku hyung." Jelas terlihat wajah wanita disamping itu memandang kami bingung.

"Hyung kenalkan dia Keiko." Wanita itu mengulurkan tangan pada Jimin, lalu padaku.

"Jim aku tunggu diparkiran saja." Aku tak menerima jabatan tangan wanita itu dan meninggalkan mereka bertiga.

Dan aku tak tau lagi apa yang mereka bicarakan.

#flashbackoff

Jam sudah menujukkan pukul 4 sore. Aku sudah mengabari yang lain untuk segera pergi ke apartemen Haera. Sedangkan disini, Hyemi dan Minwoo masih bermain bersama diruang mainan.

"Sayang kita harus bersiap-siap." Ucapku pada Raemi.

"Apa semuanya sudah mereka siapkan?" Aku menganggukan kepala sebagai jawaban.

"Baiklah, aku menemui mereka berdua dulu." Raemi beranjak ke ruangan bermain Hyemi.

#skip

Semuanya sudah siap untuk pergi.

"Ayah, kita jadi memberi kejutan untuk Minwoo." Gadis kecilku berbisik disebelahku.

"Jadi sayang, ayo cepat panggil Minwoo." Hyemi berteriak memanggil Minwoo.

"Yak, kenapa berteriak sih." Ucap kesal Minwoo yang berada tidak jauh dibelakang kami.

"Aishh, cepat kau itu lama seperti siput." Nah, kenapa kubilang mereka berdua seperti adik kakak.

Karna seperti inilah mereka selalu ribut dengan hal-hal kecil, tapi Minwoo selalu mengalah jika Hyemi mulai mengeluarkan suara kecil, itu tandanya dia terlalu keras berbicara dengan Hyemi. Aku dapat melihat sifat Jungkook ada pada diri Minwoo. Tapi Jika mengingat Jungkook membuatku ingin marah karna sudah membuat Haera sakit.

Kami sudah berada dalam mobil, Taehyung sudah mengirimi pesan padaku jika semua sudah siap. Segera ku tancap gas kesana.

#skip

Sekarang sudah sampai diparkiran apartemen. Kami berempat memasuki lift untuk sampai ke apartemen Haera. Saat sampai didepan pintu, aku segera menekan tombol password dan masuk kedalam disambut dengan ruangan gelap dan sunyi.

"Paman, kenapa gelap sekali?" Minwoo berjalan mundur hingga menabrakku.

Hyemi dan Raemi diam menahan tawa, saat tau Minwoo takut dan berjalan mundur karna menabrakku.

DoorDoor

Seketika lampu ruang tengah menyala, menapilkan Jimin yang memegang kue, Taehyung yang berpakain ironman.

Semuanya menyanyika lagu selamat ulang tahun untuk Minwoo.

Mereka larut dengan pesta ulangtahun Minwoo. Haera memasak banyak makan malam ini, mereka makan bersama-sama.

Hari ini adalah hari spesial untuk Minwoo.

Tbc.

Haha gimana sama part yang ini. Untuk si Jk blum aku munculin karna memang belum saatnya. Tapi dia muncul dikit pas flashbacknya si Yoongi tok. Disini para Samchoen-nya Minwoo sayang bgt sam dia. Nanti aku bakal nurunin partnya si Jung-ha (JungkookHaera) saat mereka masih pacaran dan saat si Jk gak ngakui anaknya. Ditunggu aja ya.

Jangan lupa tinggalkan vomment. ???

By Vee

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience