| • P R O L O G • |

Action Series 8735

"BAM!"

"BAM!"

"GOOD JOB!" sang lelaki berusia 40-an itu menepuk tangan dengan kuat selepas menyaksikan latihan tembak penembak yang dipersembahkan oleh cucu-cucunya itu.    

Mark melutut di sebelah salah seorang cucunya yang berambut blonde.   Dia mengucup pipi si kecil dan mengambil pistol daripada si kecil itu. 

"Christina, you did such a great job!  Just like your older brother!" Christina hanya tersenyum. 

"Am I look like you, grandpa?" Mark hanya ketawa. 

"You are!   You still need a lot of practise, dear.   You just have it better for your targer.  Okay?  Go play with your brothers!" Christina Dawson yang berusia 12 tahun itu hanya mengangguk sebelum dia berlari keluar dari bilik latihan itu.  

"PETER!  Catch!" Peter terus lompat dengan tinggi untuk menangkap frisbee yang dilemparkan oleh abangnya, Zach.  

Tapi, malangnya, frisbee itu tidak sampai ke tangan Zach malah secara tidak sengaja, frisbee kuning mengenai tepat pada dahi Harvard.  

"Auch!" Harvard terus terundur ke belakang.    Bola takraw yang ditendangnya sebentar tadi terus hilang dari pandangannya. 

"Opps!   Sorry brother!" Harvard terus memaki hamun mereka berdua dari jauh tapi akhirnya, mereka ketawa juga.   Sememangnya, sebegitu cara mereka semua bergurau. 

"Brothers!  What are you doing?  I want to play too!" Christina terus berlari ke arah mereka. 

Peter terus melutut ke tanah dan Christina lari ke dalam pelukannya.  Peter terus berdiri tegak.   Dia mengucup dahi adiknya itu.  

"No. You don't.  Unless, if you want to have a bruise like Harvard.   He just got hit at his forehead.   Hurt isn't?" Christina memandang Harvard yang sedang duduk itu.  

"Yeah.   I think so." tiba-tiba... 

"Hello.   Harvard?  What's wrong with you?" abang sulung mereka, Tyler, berlari ke arah adiknya yang sedang mengusap dahinya itu.  

Tyler memanggungkan kepala adiknya itu.   "I'm fine, Ty..." Tyler masih lagi menilik dahi adiknya.   Lebam!

"No it's not!  Look your forehead!   It's has bruise!   Luckily, it's not that worse,"Harvard mengangguk. 

Tyler Dawson, 23 tahun, abang sulung mereka.   Zachrich Dawson, 16 tahun, abang kedua mereka.   Harvard Dawson, 14 tahun,  abang ketiga dan akhir sekalu, Christina Dawson.  Mereka ialah Dawson's Family.   Merekalah pewaris Dawson's Family jikalau datuk mereka tiada suatu hari nanti.  

Tyler merupakan abang yang paling prihatin bagi mereka.  Meskipun wajahnya kelihatan garang tapi hatinya mudah lembut apabila bersama adiknya.   Terutama sekali Christina. 

"TINA, come to me," Christina berjalan ke arah Tyler.  Dia turut meninggalkan patung Barbie dan Ken di atas permaidani.  

Tyler mengangkat adiknya agar duduk di atasnya.    Tyler mengambil kotak kecil berwarna hitam di sebelahnya.    "Brother Ty, what's that?" Tyler tersenyum.   Dia membuka kotak itu dihadapan Christina.  

"It's a necklace.  Isn't it beautiful?" si kecil itu mengangguk.  

"Is it for me?" Tyler menggeleng.   Christina terus turun dari riba Tyler dan duduk di bawah.  Dia melari-larikan jarinya di atas lantai.   Tyler turun ke bawah bagi memujuk adiknya yang manja itu.  Dia memeluk adiknya dari tepi.  

"It's not for you.  But, it's for my girlfriend.  Who is the most beautiful ever.   She was beside me rightnow..." Christina terus tersenyum semula.   "I think you can guess it." si kecil itu mengangguk lagi. 

Tyler mengangkat tubuh kecil adiknya agar duduk di atas ribanya.   Tyler terus pakaikan rantai berlian itu pada leher adiknya.    Christina memeluk abangnya.    Tyler mengucup adiknya itu.  

"I love you, brother!"

"I don't love you.  But, I very love you..."

"TINA!  Get your butts at here!   We are going to be late for the mission!" lamunan Christina terus terhenti sebaik saja dia menangkap suara Harvard yang memanggilnya dari luar.   

"I'm coming!" Christina terus pakaikan rantai itu pada lehernya semula.    Dalam hati, dia berbicara,

"I miss you, brother Ty.   Rest in peace..." sambil memandang gambar abangnya di hadapannya. 

[NOOR ADNIN, 2020]
[23/08/20]

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience