Rate

satu

Romance Completed 608

Matahari baru bangun dari tidurnya. Menghampiri gadis yang sedang tertidur pulas dikasur yang empuk dan nyaman.

Namanya Reinata Harsyi Winarti, biasanya dipanggil Reina. Seorang gadis yang manis dengan rambut sebahu dan tubuh mungilnya. Senyumnya begitu menawan hingga tak ada yang bisa berpaling darinya, namun dibalik senyuman itu banyak kepahitan dalam hidupnya.

***

Hari ini adalah hari pertama Reina masuk sekolah setelah ia pindah dari rumahnya seminggu yang lalu. Reina lupa kalo sekarang  telah memasuki  Sekolah Menengah Atas, Kebiasaanya bangun siang menjadi hal yang paling di takuti saat hari pertama masuk sekolah. Pikirnya masih libur hingga terbiasa bangun terlambat.

Terdengar hentakan suara kaki yang menghampiri kamarnya.

"Krek," suara pintu terbuka.

"Reina bangun Rein!!! Kamu gak inget hari ini hari pertama kamu sekolah?" sambil mengusap kaki berniat membangunkan. Semua gordeng kamar pun dibuka, sinar matahari yang mulai menyelinap masuk membuat gadis itu sedikit merengek.

"Emm," sedikit perlahan membuka mata.

"Bangun yu! Ini udah siang."

Mendengar suara itu Reina langsung sontak terbangun."Ah iya, jam berapa sih sekarang?" Sambil perlahan membuka matanya dan melihat jam dinding. "Hah? Jam 7, astagfirulloh! gimana nih aku terlambat malah belum siap-siap lagi." ucapnya sambil menepuk jidatnya.

"Udah yu cepet, bukannya dari kemarin disiapin kamu mah, yaudah nanti dibantuin" ujar wanita itu dengan menenangkannya. "Udah ah, cepet mandi dulu, udah itu sarapan! " ujar perintahnya. Reina mengangguk paham.

Ya, wanita itu membuatnya merasa bahwa dialah orang yang paling beruntung di dunia ini memiliki seseorang yang tulus dengan belaian kasih sayang yang tak kan pernah terganti. Wanita itu adalah Ibunya.

Waktu menunjukan pukul tujuh kurang lima belas menit. Rein harus segera pergi ke sekolah. Ia menyiapkan semua keperluan sekolah ke dalam tasnya.

"Makan dulu Rein, Mama siapin bekel ya buat kamu,"

"Yah maaf Ma, aku udah terlambat
nih mau langsung aja" jawab Reina sambil memakai sepatu.  Bye, Assallamu'allaikum, muahhhh" mencium tangan Ibunya dengan terburu-buru.

"Loh kok gitu Mama udah siapin makanan kamu, ya udah deh hati- hati ya naik Grab aja biar cepet" perintahnya.

"Iya Mama sayang, bye! ".

****

Biasanya Reina diantar oleh Ayahnya ke sekolah, tetapi hari ini dia diantar kendaraan lain karena Ayahnya sibuk bekerja keluar kota sudah satu minggu. Kini di rumahnya hanya ada Reina dan Ibunya. Reina anak kedua dari dua bersaudara. Bisa dibilang anak bungsu. Kakaknya perempuan, Tetapi kini sang kakak sedang melanjutkan kuliahnya di luar negeri.

Sebenarnya keluarga Reina bertempat tinggal di Bandung akan tetapi, mereka harus pindah ke Jakarta karena urusan pekerjaan ayahnya.

Reina mengambil handphone dari tasnya dan membuka aplikasi untuk memesan kendaraan yang akan mengantarnya ke sekolah hari ini.
Jaman sekarang teknologi sudah semakin canggih. Hanya dengan satu tekan sudah dapat memesan mobil.

"Mau kemana Neng? " tanya pa supir berkumis.

"Anterin Saya ke SMA Sukmajaya Pak!" jawabku.

Diperjalanan, dia memikirkan sesuatu. "Semoga semuanya baik-baik aja malah jadi deg- degan gini sih." Gumamnya dalam hati.

Wajar saja jika Reina cemas karena ia sekarang sudah memasuki SMA, dimana sekarang Rein harus sudah lebih dewasa.

"Disini Neng?"

"Iya pak disini aja, oh ya ini uangnya makasih."

"Iya sama-sama" jawab supir itu dengan senyuman.

"Akhirnya sampai juga disekolah yang aku ingin selama ini, sekolahnya bagus banget. Jadi gak sabar ingin liat kelas baru aku, hehehe"
Reina turun dari mobil yang sudah mengantarkannya. Ia membuka matanya seolah tak percaya bisa bersekolah di tempat yang diidamkannya sejak SMP walaupun Rein hanya anak pindahan dari Bandung.

Reina sekolah kelas X-IPA 1, gadis itu berjalan menuju kelasnya dengan wajah tersenyum gembira. Akhirnya Rein masuk kelasnya tanpa merasa ragu. Ia duduk dibarisan kedua bangku kelasnya. Orang- orang melihat ke arahnya dengan begitu detail dari ujung rambut sampai ujung sepatu. Rein merasa cemas sekaligus malu.

"Aduhh, kenapa semua liat aku kayak gitu--kayanya mereka gak suka aku sekolah disini," pekiknya dalam hati.

Tiba- tiba di depan Reina ada seseorang yang menghampiri dan menyapanya. "Hai, kamu anak baru ya?" gadis itu bertanya.

"Emh iya, aku anak baru disini."

"Dari pindahan mana?" Gadia itu bertanya lagi. "Oh, aku dari SMA 1 Harapanjaya di Bandung."

"Emh oke salam kenal ya," jawabnya ramah.

Bel lagu Indonesia Raya pun berbunyi. Itu menandakan kalo bel itu tandanya masuk. Mendengar bel itu, orang- orang di luar pun masuk. Mereka melihat ke arah Rain yang merasa Rain itu orang asing. Ya iyalah orang Rein anak baru.

Tiba- tiba Speaker berbunyi. Suara wanita yang terdengar seperti sudah tua yang menyuruh seluruh siswa siswinya untuk membaca al-qur'an.
Rein merasa aneh pagi- pagi sudah ada pengumuman. Rein pun menanyakan hal itu pada teman sebelahnya. "Em, maaf memangnya disini setiap hari membaca alqur'an?" Tanya Rein. Teman sebelahnya itu menoleh kearahnya.

"Iya disini memang rutinitas setiap pagi membaca alqur'an,"

Ternyata sekolah ini memang dikenal kedisiplinanya bahkan menjadi menarik. Orang -orangnya pun saling sapa- menyapa. Rein merasa nyaman bisa bersekolah di SMA itu. Akhirnya semua siswa-siswi masuk ke kelas.
Datanglah seorang guru yang berkerudung masuk ke kelas Rein.

"Assallamualaikum, oke udah masuk semuanya. km siapin!" Perintah bu guru.

Seorang Laki-laki yang entah namanya itu menyiapkan."Duduk siap! Berisallam" Teriak perintah Ketua Murid.

"Wallaikumsallam, pagi semua?" Sapa bu Guru. "Alhamdullilah sekarang hari pertama kita masuk sekolah setelah lamanya libur panjang. Gimana sama liburan kalian?"

Salah satu teman kelas itu menjawab "Ya gitu bu jenuh, sepi kaya hati dan gak ada kerjaan di rumah juga," ucap Ichan si anak setengah perempuan yang suka bikin ketawa semua orang.

"Ya ampun chan kamu itu ada-ada aja. Oh iya, katanya disini ada anak baru ya, Yang mana coba?"

"Itu tuh bu yang cantik, bohay lagi. hehehehe, boleh kenalan dong" goda anak itu dan semua anak dikelas itu langsung tertawa.

"syutt!!! udah-udah, oke nak sini boleh perkenalkan namamu" pinta Ibu Guru. Rein pun ke depan mengahampiri guru itu dengan niat memperkenalkan dirinya.

"Assallamu'allaikum semuanya, perkenalkan nama saya Reinata Harsyi Winarti biasanya dipanggil Rein, Saya pindahan dari Bandung" jawabnya dengan ramah memperkenalkan diri.

"Anjir bener ini mah emang cantik"

"Oh namanya Reina. Semoga kamu bisa betah ya di sekolah ini."

"Wah cantik nih orang, senyumnya manis banget. Kalo gini ma gue bakal mulai pendekatan kayanya." ucap salah satu seorang laki- laki dikelasnya.

"Hah apaan so cantik banget nih cewe, bisa-bisa dia jadi famous di sekolah ini." jawab seorang wanita dari barisan depan.

"Iya tuh bener. Baru aja masuk udah cari perhatian gitu dasar so cantik,"

"Yah, nak Reina silahkan duduk!."

"Makasih bu," jawab Reina tersenyum. Ibu Guru itu bernama bu Asri, dia Guru mata pelajaran Biologi. Sumpah dia baik banget. Semoga aja dia bisa lebih deket sama Reina. Mereka memulai pelajaran pertama.

****

Bel bunyi istarahat pun berbunyi. Semua orang keluar kelas, ada yang ke kantin, ada yang bawa bekal sendiri, dan ada juga sedang membaca buku. Semuanya mereka habiskan bersama sahabat ataupun pacar, Kayaknya sih.
Rein keluar kelasnya. Ia berjalan menuju taman. Lagi pula dia gak bawa bekel makan gara- gara takut kesiangan tadi. Tiba- tiba ada yang menghampiri Rein yang sedang duduk di taman.

"Hai Reina, lagi apa lo diem disini?"

"Eh, hai juga. Ini nih lagi liat orang- orang kayanya tuh seneng banget" ujarnya.

"Lo gak makan, kan ini udah waktunya istirahat," tanya wanita itu sedikit bingung.

"Enggak nih soalnya aku mau masih liat-liat keadaan sekolah ini " jawab Rein.

"Oh ya, gue Alleta" sambil mengulurkan tangannya.

"Gue Nada"

"Dan gue Atanza, panggil aja Ata. "

"Iy..iya salam kenal semuanya" Rein mengulurkan tangannya pada mereka bertiga.

"Ngomong- ngomong Rein, lo mau gak temanan sama kita bertiga?" ajaknya.

"Hah beneran? ya maulah masa aku tolak" pekiknya.

"Ya kali aja lo gak mau, kan ada orang yang diajak temenan gak mau" jawab Alleta.

"Makasih ya udah anggap aku sebagai temen baru kalian," dengan senyumannya itu.

"Ya udah yuk kita ke kentin. Lapeerr nih" ajak Nada.

Rein mengangguk. Mereka berempat pergi ke kantin.

Tneeettttttt suara bel berbunyi tanda masuk. Reina, Alleta, Nada, dan Ata mereka berempat masuk ke kelas. Mereka memulai pelajaran selanjutnya yaitu mata pelajaran Matematika.

Pelajaran pun telah selesai, mereka hanya menunggu bel waktunya pulang.

"Reina, pulang bareng yuk?" Tanya Ata.

"Oke kita pulang bareng."

Akhirnya bel pulang pun tiba. Mereka cepat- cepat membereskan buku yang berserakan di atas meja. Mereka berempat berjalan bersama keluar kelas.

"Oh ya Rein, rumah lo dimana?" ujar Alleta.

"Rumah aku di Komplek Sukasari no 102, Let"

"Kapan- kapan boleh dong kita main ke rumah lo" cibir Ata yang sedikit bercanda.

"Ya boleh lah aku tunggu. Ntar aku hubungi kalian, atau kaliannya aja langsung ke rumah aku." jawab Rein tersenyum.

"Iyaa dah gampang soal itu mah."

"Aku pulang duluan ya ini udah dijemput Mama katanya suruh tunggu di depan, aku duluan yaa?" ujar Rein pamit.

"Oh gitu, ya udah deh bye Rein sampai ketemu besok " Jawab mereka.

Reina menunggu di depan sebrang sekolahnya.

"Assallamu'allaikum Mam," mencium tangan ibunya

"Yuk mobilnya di parkir disana"

"Okay" jawab Rein sedikit lebay.

"Gimana sekolah kamu Rain, lancar Betah gak?" ujarnya

Raina mengguk" Iya Mah seneng bangett, orang- orangnya baik apalagi aku udah punya temen baru "

"Alhamdullilah atuh kalo kayak gitu mah, hanas Mamah di rumah takut mikirin kamu"

"Takut kenapa?"

"Takut aja, takut kamu ada apa- apa, kan ada baru masuk sekolah udah ada yang di bully"

"Issh Si Mama mah ada-ada aja kebanyakan nonton sinetron Indosiar sih jadi kayak gitu deh,, hihihi" pekik ku bercanda

Di perjalanan mereka tertawa karena Ibu Rein terus saja bercanda. Akhirnya mereka sampai dirumah.

"Alhamdullilah udah nyampe juga, yuk turun" membuka pintu mobil.

"Kamu jangan lupa siapin buat besok sekolah. Biar nanti gak kaya tadi riweuh"

"Iya- iya aku siapin dari sekarang. Oh ya, ntar bangunin aku subuh ya"

"Gak usah dibangunin segala sekarang kamu udah SMA, masa mau dibangunin terus sih"

"Yahh mamah jahat--" cibir Rein

Rein masuk ke kamarnya. Tak terasa matahari sudah condong ke barat, Ibunya meminta Rein untuk sholat. "Rein cepet wudlu, kita sholat berjamaah di musholla"

" heem iya, aku ke air dulu"

"Ya sok cepet atuh"

Mereka sholat Maghrib bersama di mushola.

Waktu sudah menunjukan pukul 20.00 waktunya Rain untuk tidur.

"Mah, udah ngantuk nih aku
Tidur duluan ya" 8

huuaaa Rein menguap dan sudah tak tahan lagi untuk memejamkan matanya lagi.

Terlihat jendela kamarnya tampak terbuka oleh sipunya angin malam. Rein membuka jendelanya perlahan. saat membukakan jendela, kembali Ia teringat masa lalunya yang pernah hilang.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience