BAB 22

Fantasy Series 3161

"Aku kawan baik dia "

Aihara dan Kayra mengangguk faham.

"Hmm rantai kat leher kau tu melambangkan apa eh kenapa bila minah gedik tu nampak rantai tu dia terkejut ? is it something special about that ? " Tanya Kayra. Ruby tersenyum

Dia memegang rantai dilehernya. Rantai yang selalu dia sembunyikan dari semua orang.

"Rantai nie ak--"

TOK ! TOK! TOK !

Mereka menoleh ke arah pintu. Kelihatan seorang budak lelaki tercunggap cunggap menghampiri mereka.

"Kau kenapa ? "

"K-kak !! K-kak An-andra ke-kena belasahh!! "

Ruby yang dari tadi berdiri secara drastik menghampiri budak lelaki itu. Wajahnya berubah mendatar.

"Kat mana ? dengan siapa ? "

"Dengan abang Davian kat Arena akademik "

Ruby lantas membuka teleport ke arah Arena akademik bersama sama Aihara dan Kayra. Sesampainya Ruby disana Andra sudah terbaring lemah dengan badan berlumuran darah.

"Woii!!"

Pelajar yang mendengar segera menoleh. Ruby menghampiri Davian dengan wajah dingin .

"Kau buat apa ?"

Davian menggetap bibir. Matanya tajam memandang Ruby. Ruby melawan pandangan mata itu.

"Kau nak bela juga perisik nie ? wow sejak bila kau jadi baik nie ? " Sinis perkataannya.

"Jawab soalan aku . Kau buat apa ?!"

"Aku nak bunuh dia lah!! kau tak perasan sejak dorang datang banyak benda datang serang kita. Dulu takde pun macam nie ke kau pun perisik ? menyamar jadi Ruby sebab nak takluk dunia nie macam seribu tahun dulu ? hahaha why not kan ka---"

Belum sempat dia menghabiskan ayatnya dirinnya sudah jauh terpelanting. Davian memuntahkan darah. Pelajar yang berdekataan mula panik memanggil guru.

"Jangan berani kau ungkit cerita seribu tahun dulu. Kau tak layak !!" Ruby memulakan serangan. Dia benci akan hal itu.

"Weii apa nak buat nie gila ! " Kayra mengoncangkn bahu Aihara.

"Jangan lah goncang aku tengah fikirlah nie "

Mereka melihat perlawanan diantara Ruby dan Davian. Davian menggetap bibir. Dia tahu kekuatan Ruby jauh lagi hebat darinya.

"Aku benci semua tentang seribu tahun dulu !! Jangan pernah kau ungkit lagi lagi pasal dia !! " Ruby melibas kuat pedang ke arah Davian. Davian lincah mengelak serangan itu.

"TENANG RUBY !! " jerit Kayra kuat. Dia terkaku saat melihat pandangan mata Ruby. Sangat tajam. Dia menelan air liur.

Damien menyiku bahu Xavier. Dia menjuihkan mulutnya. Xavier mengangkat bahu.

"Biarkan. Dia yang cari bala dia yang tanggung sendiri. Dia bukan kenal Ruby baru hari nie " Xavier melangkah pergi meninggalkan Arena.

"KENAPA !! AKU BENCI KAU !! " Davian jatuh tersungkur. Ruby berjalan perlahan mendekati Davian. Davian mengesot perlahan menjauhi Ruby. Ruby ketika ini sangat menakutkan. Pedang tajam miliknya dituju tepat dihadapannya.

"KAU. TAK. LAYAK. HIDUP . BAIK. KAU . MATI. JE !!" Ruby mengangkat tinggi pedang itu. Davian memejamkan mata menanti apa yang bakal terjadi. Beberapa saat berlalu Davian memberanikan diri untuk membuka mata. Dia terkaku saat membuka mata.

"K-kenapa ?"

BERSAMBUNG....

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience