selesai itu raka langsung lari ke kamar mandi karena takut kalau adik atau ibu dan bapaknya pulang
Abang mandi duluan ya din "ucap bang raka"
setelah kepergian sang abang. Dinda merenungi kejadian yang baru saja terjadi
ya Tuhan. aku tau semua yang terjadi sama aku dan bang raka itu salah "ucap dinda sedih"
setelah abang nya mandi. Dinda pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. setelah mandi dia mengganti sprei nya, karena terdapat noda darah di sprei tersebut.
tidak lama abang nya masuk lagi dan langsung memeluk dinda yang sedang mengganti sprei nya
din,kamu buat abang candu "ucap bang raka"
kita lakuin sekali lagi ya "ucap bang raka"
kalau ibu dan bapak pulang gimana? atau sih adit pulang gimana bang "tanya dinda"
kita masih punya waktu 30menit buat bersenang senang sayang "balas bang raka"
setelah mengucapkan itu raka tak membuang waktu nya lagi dia langsung menciumi bagian telinga dinda dan di bagian belakang leher dinda.
setelah itu raka membalikkan badannya dinda dan mencium bibir dinda dengan rakusnya dan langsung menjilati bagian leher dinda dan tak lupa tangannya meremas dua gunung kembar milik dinda.
sebenarnya dinda masih merasakan agak perih di bagian inti nya, tapi dia tidak berani untuk mengatakan itu kepada sang abang.
Raka membuka baju dinda dan mendapati gunung kembar dinda yang masih tertutup
Abang buka ya sayang "ucap bang raka lembut"
Raka membuka pengait yang ada di belakang dan setelah itu dia langsung memainkan gunung kembar dinda
ini akan menjadi mainan abang "ucap raka" langsung menghisap kembali
tangan raka tidak tinggal diam . tangannya masuk di balik celana milik dinda dan dia memainkannya menggunakan jarinya
beberapa menitpun dia puas raka langsung menyuruh dinda membuka celananya dan langsung tiduran.dinda yang di suruh pun menurut saja
setelah itu raka pun langsung memainkan inti dinda menggunakan mulutnya
aaahhhh bang aaaaahhhhhhh "desah dinda"
desah terus sayang "ucap raka" dan dia melanjutkan aktifitasnya di bawah itu
bang, dinda mau keluar aaaahhhhhhh aaaaahhhhhhh "ucap dinda" karena mendengar kata keluar raka menggunakan jarinya masuk keluar sambil dia menjilati intinya
tak lama kemudian dinda pun bergetar dan dia mengeluarkan cairannya dan langsung di lahap oleh raka
raka tidak menunggu lama dia pun langsung mengeluarkan pusakanya dan tanpa menunggu dia memasukan pusakanya itu kedalam dinda
sssshhhhhh baaaanggg masih perih "ucap dinda"
Abang pelan pelan ya sayang "ucap raka"
pusakanya sudah masuk ke dalam dan dia memaju mundurkan pusakanya dan lama lama dinda meracau lebih
aaahhh ahhhh bang raka aaahhhh enak bang aaaahhhhh "ucap dinda"
dan tiba tiba raka mencabut pusakanya
kita coba gaya lain yuk "ucap raka"
emang ada gaya apa aja bang "tanya dinda polos"
ikuti aja din "ucap raka"
sekarang kamu coba nungging ya "ucap raka"
dinda pun menuruti perintah sang abang dan dia menungging setelah itu raka pun memasukan pusakanya kembali dan mulai memompanya.
bang ini lebih nikmat bang. aaahhhh aaaaahhhhhhhhh bang din aaahhhh da aaahhhhhh sukaaaaa aaaaahhhhhhhhhh "ucap dinda"
enak kan sayang aaahhhhh ahhh punya kamu ini emang enak dinda aaahhhhh ahhhh "ucap raka"
banghhh dinda aaahhh maaauuuhhh keeluuuaaarrrhhhh aaaahhhh "ucap dinda"
barenghhh ajahhhh sayanghh "ucap raka"
Raka mempercepat gerakannya dan mereka pun mengeluarkan cairan itu bersama
nih jangan lupa di minum ya "ucap raka" dia langsung keluar dari kamar dinda"
tak lama kemudian pintu di ketuk
tok!!!
tok!!!
tok!!!
Raka yang mendengarkannya membuka pintu tersebut
tumben dit kamu bareng bapak dan ibu. apa kamu membantu mereka "tanya raka"
tadi ketemu di depan lorong bang "ucap Adit"
dimana adikmu ? apakah dia sudah pulang mainnya? "tanya ibu"
Dinda gak kemana mana bu. dia di kamar aja istirahat "ucap raka "
apa adikmu sakit "tanya bapak"
tidak pak . dia mungkin hanya kelelahan"ucap raka"
yaudah ibu siapin makan malam dan bapak pergi mandi "ucap ibu"
1jam pun berlalu dan mereka pun sudah di meja makan untuk makan
selesai makan dinda membantu ibu nya membersihkan meja makan dan mencuci piring
kamu kenapa nak? jalanmu seperti begitu "tanya sang ibu " tanpa curiga
lagi gak enak aja kakinya Bu. makannya jalannya gini "bohong Dinda"
yaudah kamu istirahat aja. biar ibu yang melakukan ini sendiri "ucap ibu khawatir "
gak usah bu. biar dinda bantu. dinda gak apa apa kok "ucap dinda "
selesai itu kamu istirahat di kamar ya nak. ibu dan bapak juga langsung ke kamar aja soalnya ibu dan bapak capek banget "ucap ibu "
iya bu "ucap dinda "
di tengah malam.
semua orang sudah terlelap termasuk dinda, tapi keteledoran dinda terulang kembali dia lupa mengunci pintunya
tiap tengah malam Adit selalu mencari kesempatan untuk melihat paha kakaknya lewat lubang kamarnya kini mencoba keberuntungannya di pintu kamar sang kakak. dan ya keberuntungan berpihak kepada adit
dia pun masuk kamar sang kakak dan mengunci kamar sang kakak
dia melihat sang kakak tertidur dia tergoda karena kecantikan yang di miliki oleh sang kakak
kak dinda "panggil Adit"
kak "ucap adit lagi"
ngghhhh "dinda terusik panggilan sang Adit"
kak dinda 'ucap adit lagi'
Dinda pun membuka matanya
ada apa dit "tanya dinda yang agak serak"
Adit langsung mengeluarkan pusakanya dan membuat dinda kaget
maksud kamu apa ? "kaget dinda"
seperti yang kakak lakuin ke abang tadi "ucap adit"
Dinda yang mendengarkan penuturan adiknya kaget
Adit tau apa yang kakak dan abang lakuin "ucap adit"
Adit tadi sempat merekamnya kak. apa adit tunjukin ke ibu dan bapak aja ya "ancam adit"
Adit langsung menyodorkan pusakanya
cepat kak "desak adit"
jangan sok polos sama adit. atau adit tunjukin ke ibu dan bapak "ucap adit lagi"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
segini aja dulu ya. kita next besok lagi.hehehe
Share this novel