Rate

BAB 3

Drama Completed 361

Kulangkahkan saja kaki ini menelusuri jalan menuju warung Bi Surti. Di sana aku bisa menanyakan kabar apakah ayah masih sering menyisiri jalan sekitar deretan warung mulai dari milik Bi Surti sampai simpang jalan di ujung sana. Sangat menyedihkan, mengasuh ayah saja aku tidak bisa. Camkan jika aku anak durhaka.

Bibi Surti datang membawa kardus minuman, “Eh, si cantik. Ada apa nak, tumben kemari?” Aku tersenyum kecut mendengar ujarannya kerana aku paham di dalamnya tersirat maksud jika aku telah lama tak memperhatikan kondisi ayah.

“Ini, lho Bi. Aku mau tanya, apa bibi masih sering lihat ayah sekitar sini?” Langsung saja tanpa basa-basi.

“Walah, Nak. Dia makin susah disuruh menepi. Kadang suka tidur di tengah rel kereta api.” Tukasnya memberi informasi.

Tentu saja aku terperanjat mendengarnya. Setelah pamit dan mengucapkan banyak terima kasih, aku bergegas mencari di mana keberadaan ayah saat ini. Aku berjanji akan membawanya pulang ke rumah apapun yang terjadi. Sebagai penawar luka hati yang sepi.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience