Rate

BAB 2

Drama Completed 361

Sayup-sayup terdengar suara teriakan wanita paruh baya. Dia ibuku. Kembali untuk meminta ini dan itu. Sebagai anaknya, diriku serupa layaknya pembantu, selalu dicekoki dengan wejangan kasar syarat akan kebencian. Dia mendekat menanyakan sesuatu. “Mana lotion anti nyamuk yang kemarin ibu minta?” Tangan kanannya terulur sebagai tanda jika dia membutuhkan barang tersebut.

Aku memang tidak lupa untuk membelinya, tapi semalam hujan mencelaku dengan mengundang kilat dan guntur untuk berteman. Mereka tidak sendirian. Aku menundukkan kepala merasa bersalah, “Aku nggak beli lotion itu, Bu. Semalam hujan.” Hujan dan sendirian.

“Apa gunanya payung jika bukan untuk memenuhi keperluan yang lain saat hujan. Dasar anak nggak berguna!” Tenang saja. Tenang. Bentakan itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Jadi, selagi bisa dinikmati telan saja seorang diri.

Merasa kesal akhirnya wanita itu pergi. Dan meninggalkanku seorang diri, lagi.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience