Rate

*Prolog

Romance Series 1329

Mobil berwarna merah menyala itu dengan damai terparkir di area lapangan sekolah SMA Bhayangkara. Banyak siswa yang memandangnya dengan tatapan yang tak bisa ditebak.

Seorang cewek turun dari mobil tersebut dan melepas kacamata hitam yang ia pakai. Kemudian melemparkannya kesembarang arah dan buru-buru mengambil tas di mobil miliknya.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.30 saatnya istirahat pertama dimulai. Namun tidak dengan cewek yang baru saja datang di sekolah itu.

"GLADISYA TASYA SUHANDIKA." Teriak seorang guru sambil menjewer telingannya.

"Aduh pak ! Sakit ini kuping saya !" Rengek cewek yang dipanggil Tata itu.

"Ini sudah jam berapa ? Kenapa baru datang ? Dan lapangan ini bukan tempat parkiran kamu." Celoteh Pak Bono, guru BK di SMA Bhayangkara.

"Jam setengah sepuluh pak, biar gak diambil orang mobil saya pak ! Mahal pak, papa saya beli pakek duit di bayar lunas langsung nih." Celetuk Tata tanpa takut.

Pak Bono menggelengkan kepalanya, "Pel seluruh koridor sekarang !" Suruhnya.

"Siap !" Ucap Tata memberi hormat dan langsung ngacir ngambil kain pel sama ember.

"Tata tata, baru kali ini saya lihat siswa saya yang dihukum malah senengnya minta ampun." Pak Bono membenarkan letak kacamatanya.

??????

Aku tanpamu bagaikan ambulan tanpa uwiw uwiw uwiw..

Nyanyi Tata di koridor depan sekolah, bukan menyanyi sepertinya lebih seperti berteriak tidak jelas.

Siswa yang tidak sengaja lewat pun hanya bisa geleng-geleng kepala. Menyaksikan aksi gadis itu.

"Yang bersih woy."

Tata menoleh, dan mendapat Felli, Tiwi, dan Rosa terkekeh geli.

"Bodo amat lo pada." Gerutu Tata sambil terus mengepel lantai.

"Kita duluan. Ntar nyusul weh !" Pamit Rosa.

Yang diangguki oleh Tata, ia meneruskan konser dadakannya kembali sambil terus bersenandung.

"Huhhh capek, udah setengah koridor istirahat dulu." Cerocos Tata bermonolog pada dirinya sendiri dan mengelap peluh yang ada didahinya.

Prang.

Tata menoleh, dan betapa tercengangnya dia. Mendapati kain pel seisi embernya tumpah ruah di atas lantai yang susah payah dia pel.

"Lo !!!!!!!" Teriaknya histeris.

??????

Seorang cowo bertubuh tegap, tampan, tinggi dan mungkin bagi seluruh cewek sempurna. Berjalan sendirian dikoridor setelah dia masuk ke ruangan kepsek untuk bertanya dimana kelasnya.

Pandangannya tertuju ke depan, wajahnya datar tanpa ada senyuman yang terukir. Sesekali ia melirik papan kelas yang ada di sudut pintu untuk menemukan kelasnya.

Lorong kelas sangat sepi karena ini sudah memasuki jam pelajaran berikutnya. Cowok tersebut mempercepat langkahnya dan..

Prangg.

Dia tidak sengaja menjatuhkan ember berisi air dan kain pel didalamnya.

"Lo !!!!!" Teriak seorang cewek macam TOA.

Cowok tersebut hanya menutup telinganya yang mulai berdengung.

"Punya mata itu gunanya buat liat !" Cewek didepannya sudah mulai naik pitam.

Namun cowok tersebut hanya memandangnya datar dan menaikkan satu alisnya bingung. Kemudian menatap cewek tersebut dari atas sampai bawah.

Cewek aneh. Batinnya. Lalu berlalu begitu saja dari hadapan cewek aneh tersebut.

??????

Tata berlari untuk mengejar cowok sialan yang berani sekali mengacau hukumannya. Dia harus balas dendam hari ini juga, mungkin satu bogeman darinya cukup untuk membuatnya kao di tempat, Mengingat Tata jago bela diri.

"Kurang aja banget. Cowok songong." Gerutunya sambil berlari menyusulnya.

"Cowok songong berhenti" Tata terus berlari hingga

Byurrrr..

"Babi seanaknya !" Erang Tata.

*TroubelMaker Girl*

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience