BAB 6

Family Completed 12255

Selanjutnya aku memaknainya lain. Aku merasa terbuang karena bunda ingin menjalani kehidupan barunya dengan lelaki itu.

Tanpa aku. Semenjak itu aku menolak untuk pulang, menolak untuk bertemu bunda dan membunuh semua kerinduan dengan aktifitas padat yang kulakukan.

Tepukan lembut di punggung tanganku mengembalikanku pada kenyataan. Tante Elma di menyodorkan selembar foto. Aku meliriknya sekilas, kemudian mendorong foto itu lagi ke depan Tante Elma.

Tak perlu dijelaskan, aku tahu siapa yang ada di foto itu. Bola mata bayi yang ada di foto itu berwarna cokelat, persis sama dengan kedua bola mataku, juga bola mata bunda.

"Bundamu sudah melahirkan. Adikmu gendut dan cantik sekali." Tapi Tante Elma menjelaskan juga siapa yang ada di foto tersebut.

"Pulanglah, Alina. Belajarlah menerima," ujar Tante Elma di tengah pelukannya saat aku mengantarkan ia ke gerbang asrama.

Saat mobil Tante Elma melaju, ada sesuatu yang terlihat dari balik kaca mobil yang terbuka sedikit. sepasang mata yang menatapku. Aku tak mungkin salah mengenali pemilik sepasang mata itu.

Tubuhku melunglai saat aku tiba di kamar. Kuabaikan buku-buku latihan soal, liburan kali itu kuhabiskan waktu dalam tangisan.

"Mnemophobia, Alina. Fobia terhadap kenangan. Mungkin kamu mengalami hal itu." Ocehan Dinar kali ini.

Entah sejak kapan, teman sekamarku itu seperti tergila-gila akan jenis fobia. Ia bisa melontarkan jenis fobia yang asing, kemudian menganalisa siapa di antara teman-teman kami yang menderita fobia tersebut.

"Tapi fobia itu ketika tubuhmu bereaksi dengan serius saat menemui hal yang membuat kamu phobia. Kamu bisa menggigil, gemetar, dan ketakutan setengah mati. Apa kamu merasakan hal tersebut, Alina?" Tanganku terhenti. Mataku menerawang, memikirkan apa yang dikatakan Dinar.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience