Completed
530
Aku terpaku dan tak pernah membayangkan apa yang akan terjadi disenja kali ini. Suasana tampak tenang hanya ada beberapa orang yang sedang menunggu giliran.
Namaku Zulaikha, aku bekerja disalah satu klinik kesehatan dikotaku. Empat tahun lebih aku bekerja disini. Dari saat usiaku masih belasan hingga kini sudah sampai puluhan.
Ruangan benar-benar sepi. Hanya ada satu pasien yang masih ada di ruang dokter. Belum lagi keluar, nampak dua orang laki-laki diambang pintu. Keduanya mengucap salam.
'Waalaikumussalam...' Jawabku.
Anak pondok memang sering berobat kesini. Setelah mendaftar, mereka kupersilahkan duduk menunggu antrian. Tak lama, pasien sebelumnya keluar. Yang mendaftar tadi ku panggil, namun hanya satu yang beranjak sedang yang satunya lagi duduk diam membaca kitab.
Beberapa menit berlalu, tak disangka yang sedari tadi khusyuk dengan kitabnya mendekat ke arahku.
'Maaf mbak..' ucapnya pertama kali.
'Ada yang bisa saya bantu mas?' tanyaku ramah.
'Mbak maaf, boleh saya minta nomornya?' kata lelaki itu sembari menyodorkan sebuah buku catatan berikut dengan pulpennya.
Meski sempat kebingungan, kuraih buku yang lelaki itu berikan dam kucatat 12 digit nomor telepon dibuku itu.
'Terima kasih...' ucap lelaki itu. Dan semuanya berlalu begitu saja.
Pagi demi pagi, senja demi senja silih berganti tanpa menyisakan tanda. Aku yang tak pedulipun berlalu tanpa mencoba mengingat waktu.
-Hastari-
Share this novel