Hati Abby mulai cemas dan gelisah. Ia segera menuju rumah sakit yang dikatakan oleh Nando. Ketika tiba ia melihat nando mengalami luka memar dengan balutan luka di kepalanya yang masih terlihat bekas darah mongering . Ia mulai ketakutan , kemudian Nando membawa Abby ke unit gawat darurat. Abby mulai ketakutan , terlebih ketika ia terlihat Abraham yang sedang tertidur pulas dengan alat Bantu pernafasan dengan beberapa Dokter dan Suster. Abby tak bertanya banyak kepada Nando ia segera menerobos masuk keruang tersebut. Mendekati Abraham sambil berteriak histeris.

Suster dan Dokter kemudian bertidak tegas memisakan gadis itu. Terlambat untuk Abby. ia hanya sempat memeluk pria yang ia cintai terakhir kali sesaat nafasnya benar benar berakhir. Tangannya bergetar, Dokter mulai melihat pasien kesulitan bernafas ketika Abby datang. Abraham sepertinya merasakan kedatangan Abby walau masih tertidur. Abby ditarik keluar dari ruangan. Kemudian Agnes memeluknya dan berusaha memberikan kekuatan untuk sabar.

“Abraham kenapa.. Abraham kenapa.? Kenapa bisa kayak gini?.” teriak Abby pada Nando.

“ Maafin aku, Abby . Ini salah aku. Kalau saja aku ga bikin keributan di perjalan tadi kita ga mungkin kayak gini. Abraham tertusuk pisau ketika sedang menolong aku dari perkelahian dengan musuh musuh aku di jalan.”