CHAPTER 4: SESUNGGUHNYA AKU CINTA KAMU

Romance Completed 8452

Siang, sepulang sekolah aku sengaja meninggalkan Janna. Bersembunyi di kantin lalu menunggu kelas Bian bubaran. Aku telah berjanji akan memberi pelajaran buat Bian yang sok playboy. Yang telah dengan lancang dan sengaja mencampakkan cinta tulus Janna.

Tepat pukul satu kelas Bian bubaran. Buru-buru aku berlari dan menjejeri langkah cowok bertubuh gempal itu.

"Kenapa kamu khianati, Janna?!" Aku cegat langkah Bian.

Wajah cowok itu tersentak, sejenak, lalu menghentikan langkahnya. Ditatapnya mataku tajam, lantas tersenyum dengan pongah.

Ya, Tuhan!

Rasa-rasanya ingin kulayangkan sebuah tinju ke hidungnya yang bangir!

"Kamu ingin menjadi pahlawan?" lontarnya seringan kapas.

Teman-teman sekelas Bian mengerubuti aku.

"Pukul, Bi!" teriak salah seorang teman Bian yang berdiri di sisi Bian.

"Hajar!" Satu lagi kawan sekelas Bian membakar hati Bian.

Tanpa diselingi teriakan yang ketiga, Bian si Jagoan Sekolah melayangkan pukulan yang sangat keras ke wajahku.

Aku terhuyung sesaat karena tidak menyangka Bian akan bergerak secepat itu. Beruntung sebuah tiang menahan tubuhku. Lalu aku membalas, menghajar Bian dengan tendangan kempo. Bian terhempas oleh cangkungan kakiku tadi, tampak meringis berusaha menahan sakit. Namun secepat kilat tubuhnya yang gempal itu menerkam aku.

Siswi-siswi yang melihat adegan itu menjerit-jerit ketakutan.

Napasku tersengal saat tubuh kekar Bian menghimpitku. Berkali-kali bogem mentah miliknya hinggap di wajahku. Sampai suatu saat beberapa guru memisahkan perkelahian satu lawan satu itu.

Akhirnya, Bian dan aku diskors satu minggu akibat perkelahian memalukan itu!

Namun aku tidak menyesal, meski harus dikeluarkan dari sekolah sekalipun!

Membela dan melindungi Janna adalah harkat tertinggi dalam hidupku.

Aku tidak ingin ada orang yang menyakiti hatinya.

Tidak siapa pun!

***

Jam di ruang tengah berdentang satu kali.

Aku melirik jam di dinding kamarku. Pukul setengah tiga dinihari.

Kini mataku tertuju pada sebuah foto yang kupasang di dinding kamarku.

Foto Janna yang sengaja aku perbesar dan menjadi hiasan manis di kamarku.

Kutatap untuk beberapa saat sampai hatiku berbisik:

'Tuhan, apakah aku mencintainya?!'

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience