BAB 15

Romance Completed 10408

Aiman duduk berhadapan dengan Aina. Juliana pula berhadapan dengan tunangnya Khairul. First time keluar date. Keluar berempat.

" Best kan macam ni...," suara Aiman memecah sepi.

" Ha'a... macam reunion camping...," sambung Aina pulak.

" Teringat... first sight love...," Khairul pula bersuara.

Dipandang Juliana... Ya ALLAH....

" Kau ni....," marah Aina.

" Sorry... aku terlupa la wei...," Khairul hanya tersengih.

" Ju... ok ke...," Juliana rasa pening-pening lagi.

" Aku alah sungguh dengan benda tu... jangan sebut lagi!!," pinta Juliana.

Aiman, Aina dan Khairul ketawa serentak.

" Pelik la bakal bini kau ni tuan penghulu.....," Aiman ketawa.

" Dah nasib badan.....," mereka ketawa. Juliana senyap. Ah... malas aku. Gelak la korang, alah aku.. aku yang tahu.

" Wahai cik penghuluwati... after kahwin sebut pun..awak akan alah jugak ke?,"

" Kalau dah alah sekali... sampai bila pun takkan hilang jugak!," Juliana menjeling. Seronok betul diorang ketawakan aku. Dipandang Aina kat sebelah. Gelak jugak.... jahat!

" Nasib badan la tuan penghulu.. nanti kalau nak ambil kesempatan, sebut la banyak-banyak kali...," Aina ketawa sambil melontarkan idea bernas.

" Aku tak pernah terfikir pun....geliga betul la otak kau...," Aina tersenyum bangga.

" Suka ek... gelakkan orang! Cik Aina... sejak bila kau jadi penasihat tunang aku?," Juliana serius.

" Sejak aku tahu kelemahan kau...," ucap Aina selamba.

" and benda tu.. plus point untuk saya...," sambung Khairul. Juliana diam. Akhirnya dia tersenyum.

" Eleh... berlagak la. Awak ingat awak sorang je ada penasihat... saya pun ada tau,"

Dipandang wajah Aiman yang manis itu.

" Kau mesti tolong aku kan... Aiman....,"

" Of course la!," sekarang gilirin Juliana dan Aiman pula untuk ketawa riang.

" Dia alah apa?," soal Juliana segera. Khairul pandang Aiman. Aiman... jangan dibuka pekung di dada. Jangan Man~

" Sotong," lemah semangat Khairul.

" Kenapa kau cakap....aduh~,"

" Aduh, senanglah kerja saya melanntak nanti, lepas kahwin nanti, hari-hari saya masak aneka jenis sotong. Sotong masak telur masin, masak nogori, masak sambal petai, segala jenis mak nenek resepi sotong saya masak nanti. Biar awak kebulur!’’ seloroh Juliana membuatkan Aiman yang mendegarnya mula pening kepala dan menggaru-garu tubuh yang tak gatal.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience