BAB 2

Humor Completed 13998

Abah pun berlalu pergi meninggalkan aku tertiarap di atas lantai. Jangan
tanya aku, sebab aku pun tak tau kenapa aku boleh tertiarap kat sini.

Aku mengintai abah kat dapur.

" Heiii, manalah serbuk kopi ni? Pionah ni pun satu. Heiii!! " Abah
mengomel sendirian.

" Pionahhhhhh!!!! Serbuk kopi aku mana daa? "

Krik krik krik. Ibu tak ada kat rumah.

" Milo pun jadi lah " kata abah. Tangan abah terus mencapai serbuk Milo
lantas diambilnya pula gula.

" Ya Allah Ya Tuhanku.. Gula pun tak ada? " Abah terduduk di lantai.

Abah menangis. Ini kali pertama aku melihat abah menangis. Aku pun
berlari mendapatkan abah. Aku bertanya lagi.

" Abah, kenapa mak hijau abah? "

" Arghhhhhhh!!! " Abah meraung kegeraman.

Di satu sudut, Mak Pionah sedang mengintai gelagat dua beranak itu. Ya.
Dia telah melihat segalanya. Mak Pionah menangis kesedihan. Plastik gula
dan kopi di tangannya terjatuh ke lantai. Semut-semut berpusu-pusu
mendapatkan gula yang bertaburan di lantai.

" Arahkan tentera di sebelah timur pangkalan untuk menyediakan peralatan
bagi mengangkut makanan dengan segera. " kata salah seekor ketua semut itu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience