Chapter 1 Kisah Kucing Yang Selalu Menunggu Majikannya

Inspirational Completed 1230

Japan, 28 November

Kisah dari seekor Kucing yang begitu berbeda dari jenis nya, memiliki tubuh yang terlihat seperti boneka yang tidak nyata membuat kehidupan nya harus selalu di anggap begitu aneh.

Ini bermula ketika dia sebagai seekor Kucing yang sangat jelek di sebuah kedai hewan peliharaan.

Di sana, banyak sekali kandang kaca tempat dimana Kucing Kucing dapat menikmati istirahat mereka, menunjukan bahwa mereka layak dijual.

Tapi selama berbulan bulan semenjak pemilik kedai menemukan Kucing jelek itu di jalanan, dia sama sekali belum mendapatkan pemilik, bahkan manajer kedai harus setiap minggu menurunkan harga pada Kucing itu.

Jadi pemiliknya menurunkan harga Kucing itu serendah mungkin dan hasilnya tetap saja tidak ada yang mau membelinya.

Kucing itu tidak tahu apa yang salah dengannya Mengapa tidak ada yang mau mengadopsinya, menyaksikan jenisnya diambil satu persatu membuat Kucing itu langsung merasa ditinggalkan oleh dunia. Ini bahkan lebih buruk daripada seekor Anjing yang harganya lebih mahal darinya.

Kucing itu tak memiliki nama karena dia belum mendapatkan nya dari seseorang yang mau menemani nya, dia memiliki mata bulat berkilau, tak hanya itu, mata miliknya berbeda, satu nya warna biru dan yang satunya berwarna kuning gelap, tetapi tubuh yang gemuk membuat mereka menganggap Kucing itu jelek, dari pada memilih nya, lebih baik mereka membeli jenis Kucing yang sudah ada dari dulu.

Alhasil, Kucing itu sudah sangat lama berada di sana, dia bahkan beberapa hari ini tidak makan setelah angkatan teman teman nya sudah terambil atau terjual. Pemilik kedai bahkan tak tahu lagi harus apa dan berencana, 2 minggu lagi akan menelantarkan Kucing itu, atau meletakan nya di penampungan hewan yang di kenal sangat dingin dan begitu gelap untuk Kucing, karena jika di pajang di sana untuk di jual, dia juga harus mengeluarkan makanan untuk membuat Kucing itu tetap hidup, tetapi mungkin, 2 minggu lagi dia akan melepaskan nya saja untuk mencari kehidupan yang lebih baik, tanpa di ketahui Kucing tersebut bisa hidup atau tidak.

Setiap kali ada pelanggan datang, mereka yang melewati kaca kandang nya hanya tertawa mengejek nya.
"Haha... Siapa yang mau beli kucing seperti ini...."
"Sepertinya yang itu bagus.... Ayo beli yang itu saja, jangan yang ini..." Ujung ujung nya hanya melewati kandang kaca nya dan itu membuatnya semakin sedih.

Setiap hari hanya bisa melihat teman teman nya di ambil satu persatu, itu langsung membuat Kucing tersebut tertinggal kan oleh dunia.

Bahkan pemilik kedai berbincang dengan penjaga toko di depan kaca Kucing itu.
"Tuan, kenapa tidak menaikkan harga nya? Atau menurunkan harganya sedikit lagi" Tatap Penjaga kedai.

Pemilik kedai hanya membalas. "Ini bukan soal harga, bahkan tak ada yang mau membeli dengan harga serendah itu... " Kalimat itu hanya berakhir yang nantinya bahwa Kucing itu tak akan bisa di ambil seseorang. Dia tak akan pernah mendapatkan pemilik baru. Bahkan dia sudah bisa berpikir sendiri bahwa dia tak akan bisa mendapatkan kehangatan seorang pemilik.

Ini menyedihkan tapi dia harus tetap menunggu keajaiban datang. Kucing itu percaya, dia akan menemukan seseorang yang bahkan bisa dikatakan lebih baik karena kesabarannya menunggu orang tersebut, pasti akan ada seseorang yang akan menjemputnya meskipun itu secara kebetulan.

Keesokan harinya seorang Gadis datang ke toko dengan penampilan yang sangat cantik, dia menggunakan masker hitam menutupi wajahnya, rambut panjang hitam dan juga jaket mantel hitam dengan memasukan kedua tangan nya di kantong jaket.

Begitu dia masuk, dia bertemu Penjaga kedai hewan peliharaan. "Permisi Nona, apakah anda ingin membeli sesuatu?" Tatap Penjaga kedai.

Gadis itu terdiam sebentar, dia tak melihat ke sekitar kemudian bicara pada Penjaga Kedai. "Apakah di sini, bisa menjual barang barang milik hewan yang sudah tak terpakai?" Tatap nya, rupanya dia datang bukan untuk membeli, melainkan menjual barang yang sudah tak terpakai.

Hal itu membuat penjaga kedai terdiam berpikir, tapi ia lalu bertanya sesuatu. "Kenapa Anda ingin menjual nya? Apakah Anda tidak memiliki hewan peliharaan?" Tatapnya.

Gadis itu terdiam sebentar, lalu menatap ke arah lain dengan tatapan kecil. "Kucing ku sudah mati, aku tak bisa menjaga kucing yang manja"

"Ah, kalau begitu..." Penjaga kedai tersebut menjadi sangat antusias untuk menjual Kucing yang bahkan belum laku laku itu.

"Nona, aku sarankan, tolong membeli Kucing yang di sana itu, hanya dia yang tersisa di sini, minggu depan, kami akan melakukan pembersihan kandang dan hanya dia yang tersisa, tak ada hewan lain lagi di sini.... Kucing itu tinggal beberapa hari lagi akan berusia 1 tahun, hampir tidak ada yang mau membeli Kucing yang sudah dewasa, jika Kucing itu tidak terjual setelah jangka waktu tertentu Kucing itu akan dikirim ke tempat penampungan yang gelap dan dingin tanpa ada orang di sana, mungkin malah di telantarkan" Tatap Penjaga Kedai itu membuat Gadis tersebut menatap ke kaca Kucing itu.

Tapi kebetulan, Kucing itu sedang tertidur dan sepertinya dia sedang merasakan sakitnya di tolak dunia, dia bahkan tak menyadari dia sedang di tawarkan pada seseorang dan lebih berpikir bagaimana dia ke depan nya tak mendapatkan majikan.

Karena tak menatap nya, Gadis itu menjadi menurunkan pandangan nya menjadi mata yang datar menandakan dia tak tertarik.

"Lupakan saja, aku datang untuk menjual benda dan aku sudah cukup di hadapi Kucing yang tidak berguna" Dia berbalik.

"Tunggu Nona, Dia memiliki kehidupan yang sangat buruk di bandingkan semuanya, apakah Anda tak ingin membawanya pulang, jika Anda tak puas, Anda bisa mengembalikan nya ke sini...." Penjaga kedai masih tetap kukuh meskipun Pemilik toko yang menatap mereka tampak sangat cemas. Dia hanya bisa menggeleng dengan tingkah karyawan nya yang memaksa Pelanggan untuk membeli Kucing yang sudah tak punya harapan itu.

Namun Gadis itu tetap menolak dengan alasan nya tadi. Kemudian berjalan pergi begitu saja.

Di saat itu juga, Kucing itu menatapnya, namun dia sudah terlambat untuk melihat Pelanggan yang sudah menentukan tak akan bersedia membawanya pulang.

Kucing itu yang melihat situasi itu tidak lagi memiliki alasan untuk hidup rasanya seperti beban yang tidak diinginkan siapapun.

Pada saat yang sama, Penjaga toko menemukan sebuah buku hitam kecil di lantai tepat setelah Gadis tadi pergi.

"Ini?" Dia mengambilnya dan membuka buku itu, di sana tertulis tulisan tangan yang berjudul "Laporan Novel" Kemudian ada kalimat lain dengan nama nya. "Han Daeni"

"Tunggu!" Penjaga Kedai terkejut membaca buku itu, kemudian memanggil pemilik toko. "Tuan, Tuan! Yang tadi itu adalah Penulis dari Putri satu satunya keluarga Han!!" Teriaknya membuat Pemilik kedai juga terkejut.

"Apa kau bercanda?!"

Tapi mendadak ada yang datang dengan terburu buru. Rupanya Gadis tadi membuat mereka berdua menatap nya di depan pintu kaca.

Dia tampak terengah engah dan melihat buku yang di pegang Pemilik Kedai.

"Maaf, aku menjatuhkan barang ku" Tatap nya mendekat.

"Ah, ini buku Anda, apa Anda Han Daeni?" Tatap Pemilik Kedai.

". . . Bukan.... Aku.... Aku bukan dia... Lihat saja mataku" Tatap Gadis itu.

Lalu kedua orang itu terdiam berpikir. "(Benar juga, Han Daeni memiliki warna mata yang berbeda)"

Tapi mendadak Gadis itu terkejut memegang matanya. "Akh!" Mendadak ada yang keluar dari matanya dan rupanya itu lensa mata warna yang terlepas dan jatuh terbang di bawah.

Seketika kedua orang tadi terkejut melihat nya, Gadis itu memiliki dua mata warna yang berbeda.

"Dia memang Han Daeni" Mereka saling bergosip.

Lalu Gadis itu membungkuk mengambil lensa mata itu, ketika dia akan berdiri, dia mendadak menatap Kucing yang juga menatap nya.

Seketika mereka berdua terdiam, antara seekor Kucing dan Gadis yang memiliki warna mata yang sama.

Gadis itu terkejut, ketika pandangan pertama datang menatap Kucing itu, padahal dia tadi tidak melihat wajah Kucing itu, tapi setelah melihat warna mata Kucing itu, dia menjadi meletakkan tangan nya menyentuh kaca kandang Kucing itu dan meletakan hidung nya di sana juga menunjukan mereka berdua sama sama tertarik.

Mata mereka saling tertuju apalagi, Kucing itu bisa membaca ekspresi yang di pasang Gadis itu meskipun di tutupi masker sebagian, dia dapat melihat berapa cantik nya Gadis itu dengan warna mata yang berbeda dan itu membuat Kucing tersebut berpikir, jika Gadis itu bisa istimewa, maka dia juga akan istimewa dan mereka sama sama di cocokan oleh takdir, yang paling beruntung pastinya Kucing itu.

Pemilik Kedai dan Penjaga Kedai menatap mereka dengan diam lalu melihat bahwa Gadis itu menoleh ke mereka. "Aku, akan mengadopsi nya...."

Seketika mereka berdua senang. "Ya.... Akhirnya! Akhirnya Kucing itu bisa memiliki kehidupan yang lebih baik!!" Mereka senang, tapi kemudian mengulurkan ponsel dan buku membuat Gadis itu terdiam.

"Nona, kami harus meminta foto dan tanda tangan mu dulu..." Tatap mereka membuat Gadis itu menghela napas pajang.

"Lain kali saja, aku sedang tak mau.... Aku hanya ingin Kucing ini" Gadis itu membuka kaca kandang membuat Kucing itu tampak antusias lalu Gadis itu membawa dan memeluk Kucing itu, Kucing itu menengadah menatap nya, mereka sama sama menatap.

"Jadilah keluarga ku"

Mungkin itu semua adalah rencana dari takdir karena secara kebetulan lensa warna itu jatuh tepat di depan Kucing pada saat ini, Gadis itu sepertinya memahami sesuatu jadi dia membuat keputusan mengadopsi nya.

Apakah memang ada keajaiban di dunia ini bahkan warna mata mereka sama dan Kucing itu pun dibawa pergi oleh Gadis itu dan Kucing itu tidak percaya bahwa dia benar benar di bawa pergi dari tempat yang membuat nya kesepian setiap waktu.

Ia selalu tidak disukai seseorang dan sekarang ada orang yang benar-benar bersedia membelinya lalu dia membawa Kucing itu pulang.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience