Chapter 3 Kisah Dari Keduanya

Inspirational Completed 1230

Tinggal sendirian, memilih apartemen yang ada di dalam komplek membuat nya bisa berpikir tenang.

"Aku harus nya bisa bersosialisasi, tapi rupanya, ini sangat sulit, mungkin aku tak punya pengalaman bersosialisasi, alhasil aku hanya diam di rumah kecuali aku harus keluar melakukan sesuatu..." Saat ini dia hanya bisa menatap jendela luar dan menoleh ke Kucing rusian blue yang menjilati tubuhnya, tak peduli apapun.

"Seharusnya aku tak membawamu" Tatap Han Daeni dengan kesal.

Seharusnya itu adalah permintaan kekesalan yang bisa saja menjadi sangat nyata, ketika berjalan jalan di jalanan, Han Daeni yang di kenal memakai pakaian tertutup juga masker hitam dan matanya, dia mengubah nya menjadi satu warna.

Membawa jalan jalan kucing mahal nya yang bahkan tak mau berjalan ketika sampai di pinggir trotoar.

Kucing itu tampak kesal dan berdiam diri di sana. "Hei, kau tidak berguna, bangunlah payah!" Han Daeni menatap kesal, dia bahkan menarik tali kucing itu agar dia bangun.

Tapi apa yang dia dapat, Kucing itu memberontak dan langsung melepaskan talinya membuat Han Daeni terkejut.

Apalagi Kucing itu berlari ke arah jalan raya. "Tidak!!!"

Terlambat, Kucing itu sudah terlindas truk, hal itu membuat Han Daeni terkejut tak percaya. Tapi dia menjadi kesal sekesal kesal nya.

"Kau!! Kucing yang tidak berguna.... Bisa bisanya kau mati!! Jika kau tidak mau mendampingi hidup ku!! Pergilah sejauh mungkin, kau bukan makhluk yang baik!!"

Begitulah bagaimana dia kehilangan Kucing nya, bahkan sekarang dia tak tahu harus apa dan hanya terus memandangi foto Kucing nya setiap malam, tak ada yang menemani nya lagi, dia hanya sendirian di apartemen, tak pernah tidur dengan nyaman dan makan pun juga jarang. Dia menahan kesedihan nya dan mencoba untuk terus menulis beberapa cerita baru yang harus ia buat untuk menciptakan sebuah karya, tapi semenjak Kucing nya itu pergi, dia terus saja tak bisa menulis dengan tenang, semua ide telah hilang begitu saja.

"Memiliki hewan peliharaan juga pastinya bisa untuk menambah referensi otak, tapi aku sudah cukup di buat tidak berguna pada satu Kucing, benar benar menjengkelkan...." Dia lebih memilih untuk keluar dari dunia peliharaan dan mencari kedai hewan untuk menjual barang barang kucing nya.

Hingga ia benar benar bertemu dengan Kucing yang ditakdirkan untuk bertemu, sebuah inspirasi yang sangat besar, mata besar yang berkilau dan sangat menyentuh sekali. "Aku sudah memutuskan, aku akan menjadikan nya Kucing ku"

--
Dalam perjalanan membawa pulang Gadis itu yang bernama Han Daeni terus saja memandangi Kucing di tangannya dan di balik masker hitam nya, sudah terpampang jelas bahwa dia sedang tersenyum, Itu adalah pertama kalinya dia tersenyum begitu bahagia sejak kejadian yang begitu menjengkelkan terjadi dalam hidupnya.

Setelah kembali ke rumah, Kucing itu sedikit takut dengan lingkungan yang aneh apalagi apartemen nya agak kecil. Lalu Han Daeni mengintip perlahan. "Jangan khawatir, maaf ya jika tempatnya agak sempit, tapi aku yakin, tempat ini cukup untuk kita berdua" Dia menatap dan di saat itu juga, Kucing itu melihat untuk pertama kalinya bahwa Gadis cantik itu melepas maskernya dengan wajah yang sangat cantik dan dengan senyuman lembut apalagi warna mata miliknya sama dengan Kucing itu. Dengan dorongan Han Daeni, Kucing itu cukup berani untuk keluar dari kandangnya.

Pertama kali dia keluar, dia merasa sangat senang, senyuman kegirangan dan mata berkilau membuat Han Daeni paham dengan perasaan Kucing itu, lalu dia memegang pelan lembut bulu Kucing itu. "Mulai sekarang, tinggalah di sini, dan nama mu adalah Fukumaru" Tatapnya.

Kucing itu, tampak senang dengan lingkungan baru maupun nama barunya saat ini, sampai sampai dia mengeluskan badan nya di tubuh Han Daeni yang juga Mulai mendekorasi rumah baru Kucing itu yang sekarang bernama Fukumaru.

Kemudian Han Daeni juga menyiapkan makanan untuk kucing itu, seketika dia langsung memakan makanan Kucing itu seolah-olah Sudah lama tidak makan. Tak lama kemudian Fukumaru sudah selesai menghabiskan semangkuk makanan Kucing itu.

Setelah makan, Fukumaru menunjukkan ekspresi penuh Kerinduan kucing pada makanan yang artian, dia ingin memakan lagi, ia bahkan memberikan sengatan listrik pada Han Daeni membuat Han Daeni langsung mengubah wajahnya karena penjaga toko mengingatkannya bahwa dia harus mengontrol asupan makanan Kucing tapi karena tampilannya lucu apalagi dia memohon dengan sangat imut dan menggemaskan, Han Daeni mau tidak mau memberinya lebih banyak makanan Kucing.

"Baiklah, aku suka nafsu makan mu yang besar" Han Daeni menatap senang karena sebelumnya, Kucing nya yang dulu, suka sekali pilih pilih makanan, bahkan makanan sisa pun tak di habiskan membuat Han Daeni merasa rugi. Tapi dengan hadirnya Fukumaru sekarang, mungkin semua akan berjalan dengan baik.

Di saat itu juga, Han Daeni merasakan sesuatu, seperti sengatan pemikiran. "(Kupikir.... Aku punya ide....)" Pikirnya dengan rasa sedikit senang. Lalu Han Daeni berdiri dan berjalan meninggalkan Fukumaru, membiarkan Kucing itu untuk beradaptasi sendiri.

Ketika Fukumaru berjalan di setiap ruangan, dia tak sengaja melihat satu ruangan yang terbuka sedikit pintunya, dia lalu berjalan ke sana dan mengintip perlahan, di sana adalah kamar yang sederhana dengan adanya Han Daeni membelakangi nya untuk menatap meja belajarnya, dia tak menyadari Fukumaru mengintipnya.

Kucing itu hanya bisa melihat tangan Han Daeni yang terus bergerak seperti menulis dan tidak bisa berhenti melakukan nya membuat Fukumaru terdiam, dia memutuskan untuk membuat Han Daeni berkonsentrasi dengan berjalan pergi dari ruangan itu, dia lebih memilih menunggu dan tertidur di depan pintu kamar Han Daeni.

Hingga ketika malam hari tiba, Han Daeni berdiri dari tempatnya, dia meregangkan tubuh lalu berjalan keluar dari kamar, ketika ia membuka pintu ke dalam, ia terdiam ketika melihat Fukumaru yang tertidur di bawah. Han Daeni terdiam melihat itu, kemudian dia langsung tergoda karena Kucing tidur yang imut, dia segera berlutut dan mengelus. "Astaga... Aku sangat senang, sebelumnya, Kucing yang tidak berguna itu tidak mau aku elus, dia bahkan selalu menghindar, tapi kamu, kamu seperti menyukai belaian ku" Tatapnya.

Suara itu membuat Fukumaru terbangun dan berdiri, dia menikmati belaian lembut dari tangan Han Daeni, lalu dia menatap ke arah kamar dalam.

"Ada apa? Maafkan aku jika kamu menunggu ku... Kamu pasti penasaran apa yang aku lakukan di dalam kan?" Han Daeni menatap. Lalu dia menggendong Fukumaru, dia terkejut ketika menggendong nya. "Ah... Haha... Kenapa kamu sangat lembut, ini pertama kalinya aku menggendong mu...."

Lalu dia masuk ke dalam kamar dan meletakkan Fukumaru di meja belajar membuat Fukumaru terdiam menatap banyak nya kertas dengan tulisan yang sangat banyak, sudah jelas itu adalah cerita yang di buat Han Daeni. "Lihat ini, aku memiliki ide soal cerita yang aku buat selanjutnya, ini cerita tentang kita" Han Daeni mengatakan nya dengan sangat semangat dan antusias membuat Fukumaru terkesan dengan mata yang bercahaya. Ia langsung mengangguk dan melompat sedikit membuat Han Daeni tertawa kecil dengan sikap itu.

Tak lama kemudian terlihat Han Daeni terduduk di samping ranjang nya, dia berwajah sangat kecewa juga sedang memikirkan sesuatu, sepertinya dia memikirkan Ayah dan rumah nya, juga kucing nya yang mati. "(Kenapa aku harus repot repot memikirkan itu....)" Dia kesal dan langsung berbaring tidur.

Namun, ia mendengar suara dari bawah yakni Fukumaru yang berjalan mendekat, lalu melompat ke atas ranjang membuat Han Daeni membuka mata menatap. "Fukumaru?"

Fukumaru menatap nya dengan tatapan yang sangat luar biasa membuat kesedihan Han Daeni hampir hilang begitu saja, itu juga membuat Han Daeni tersenyum dan langsung memeluk Fukumaru. "Terima kasih sudah ada di sini.... Tak apa, tidurlah di sini" Han Daeni memeluknya dalam tidur membuat Fukumaru juga tampak nyaman, lalu dia menutup mata begitu saja.

Hingga hari selanjutnya, Han Daeni membuka mata dengan menyadari bahwa Fukumaru tertidur di peluk olehnya dan yang paling unik, lidahnya keluar dengan imut.

Han Daeni bangun perlahan menatap jam yang menunjukan bangun tidur yang normal dan di saat itu juga, dia menyadari sesuatu. "(Tunggu, kenapa.... Kenapa aku bisa tidur senyaman ini, bukankah aku belum pernah tidur sampai senyaman ini?!)" Ia terdiam tak percaya, lalu menatap Fukumaru yang masih tertidur, seketika Han Daeni tersenyum senang. "Sepertinya aku tahu, ini karena Kucing ini..." Ia menyadari bahwa sebelumnya dia tak pernah bisa tidur nyenyak tapi sekarang, dengan kehadiran Fukumaru, dia menjadi tidur nyenyak tadi malam.

Ketika hari berlalu, Han Daeni terpikirksn sesuatu, yakni dia ingat bahwa sebentar lagi, usia Fukumaru akan mencapai satu tahun, jadi dia berpikir untuk merayakan nya. "(Dengan siapa aku merayakan nya.. Aku tak punya orang lain...)" Ia terdiam bingung di tempatnya, bahkan sekarang dia tengah duduk di sofa dengan Fukumaru bermain dengan mainan nya di bawah lantai.

Gerakan nya yang lincah dan penuh energi membuat Han Daeni puas melihat nya. Dia bahkan bisa tersenyum senyum kecil sendiri. "Fukumaru, betah ya di sini, temani aku sampai cerita yang aku buat selesai" Tatap Han Daeni lalu Fukumaru menatapnya. Tatapan mereka benar benar sangat terikat sekali.

Namun di sela itu, Han Daeni masih saja terpikirkan soal Ayahnya. "(Aku tak tahu lagi, aku benar benar bingung, mungkin sudah saatnya aku menjalin hal yang baik dengan Kucing ku seorang dan tak akan ada yang mengganggu)" Ia tampak bertekad, lalu kemudian mulai pekerjaan nya dengan membuka laptop nya dan membaca maupun membuka surel surel informasi yang dia kerjakan, sebagai seorang penulis novel yang terkenal karena profilnya itu, dia harus repot mendapatkan banyak surel dari penggemar, mulai dari mereka yang mengagumi karyanya maupun dia yang dari Putri satu satunya keluarga Han. "(Aku terkadang berpikir, mereka menyukai Novel ku, apa ini karena aku Putri satu satunya keluarga Han, tapi sebelum Ayah merubah profil ku, mereka memang menyukai cerita ku, mungkin aku dilahirkan menjadi penulis yang berbakat tanpa adanya aliran kasta.... Aku juga bersyukur Ayah tidak mencari ku sampai saat ini dan aku akan tenang dengan Kucing ku)"

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience