2. Dia itu?

Romance Series 2565

"ituuu..." gumam Vanno, namun masih terdengar oleh papanya

"apa Vanno?"

"ituu paaa..."

"nggak usah kayak liat setan gitu deh van, apa sih?" ucap papa Vanno dengan penasaran

"itu siapa?" Vanno menunjuk ke seorang perempuan dengan penampilannya yang anggun

Vanno PoV

Ini.. ini pasti bercanda. Bagaimana mungkin dia ada disini?
Bagaimana mungkin seseorang yang muncul di mimpiku ada di dunia nyata, terlebih lagi aku bertemu dengannya sekarang!

"oh itu.. itu anaknya temen papa, oh lebih tepatnya sahabat papa" ucap papa santai

"kenapa? kau menyukainya?"

"enggak pa, cuma tanya aja" nggak mungkin kan aku bilang ke papa kalau aku bertemu dengannya di mimpi. Siapa yang akan percaya??

"dan dia satu sekolah sama kamu" lanjut papa Vanno

What?!

"ha? serius pa?" tanya papa

"kan kemarin papa udah bilang, sekolah Cahaya Bangsa itu punya sahabatnya papa"

"oh.." aku hanya bisa mengeluarkan kata itu, nggak tau mau ngomong apa lagi

"pa"

"papa kenal sama dia?" tanyaku ragu ragu

"sekedar tau. Seingat papa, dia sangat cuek anaknya"

"kalau kamu mau mendekatinya, harus berjuang keras" lanjut papa

Ini papa ngomong apa sih daritadi?!

Kita pun berjalan menuju lift khusus.
Mataku tetap tertuju ke 'dia', dia yang muncul di mimpiku dengan senyumnya yang indah.

******************

Bosan menemani papa di kantor, papa sibuk dengan berkas berkasnya. Papa memintaku membantunya, tapi pekerjaanku sudah selesai dari 1 jam yang lalu

"pa, aku jalan jalan dulu" ucapku, tapi papa tidak memberi balasan, mungkin terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Angin yang sejuk, hari ini tidak sepanas kemarin. benda kotak yang melingkar di pergelangan tanganku sudah menunjukkan pukul 15.55

Entah kebiasaan pas di Jepang atau gimana, sekarang aku jalan-jalan. Ya, jalan kaki, karna banyak orang yang bilang 'jalan-jalan', namun kenyataannya mereka mengendarai kendaraan.

Aku merasakan getaran di pahaku, aku mengeluarkan smartphoneku

Papa Keceh

Nama papa tertera di layar smartphone

"Ya pa?"

"kamu kemana? tiba tiba menghilang"

"aku tadi sudah pamit sebenarnya, tapi papa terlihat sibuk"

"kembali ke kantor sekarang, ada kerjaan untukmu"

"otw"

Aku memasukkan smartphoneku ke dalam saku celana. Tidak sengaja aku menabrak seseorang saat berbalik badan

Brukk!!

Badanku dan badannya bertabrakan, untungnya aku tidak jatuh, namun lawan tabrakku yang jatuh.

"maaf, tidak sengaja" aku mengulurkan tanganmu bermaksud membantunya

Deg!
Aku bertemu dengannya, lagi! ketiga kalinya.

Dia menatapku dengan wajah datarnya, membiarkan tanganku melayang dengan bebas di udara tanpa diterima olehnya.

Dia berdiri tanpa mengatakan sepatah kata pun, lalu berjalan melalui ku seolah tak terjadi apa apa.

Sempat di buat melongo dengan sikapnya, bagaimana bisa dia mengabaikan tanganku yang berusaha menolongnya.

"hey, kamu" panggilku

Dia membalikkan badannya, lalu menaikkan menaikkan sebelah alisnya. Mungkin dia nunggu aku ngomong?

"apakah tidak ada yang ingin kau katakan?"

Responnya sungguh! sungguh membuatku geram.

Dia hanya mengendikan bahu, lalu berjalan meninggalkanku yang masih berdiri di tempat yang sama

Apa apaan cewek itu? kelakuannya sangat beda dengan yang ada di mimpiku

Aku harap tidak akan bertemu lagi dengannya.

**********************

"Aaghhh"

Aku merebahkan badanku di kasur kamarku yang empuk, hari ini capek sekali. Papa benar benar kejam, memberikanku bertumpuk tumpuk berkas yang harusnya diselesaikan oleh papa, tapi diberikan padaku, sedangkan papa malah bermain game di smartphonenya dan bersantai ria.

Tok tok..

" siapa?" teriakku

"mama"

"masuk aja ma, nggak dikunci"

Mama masuk dan membawa segelas jus alpukat "mau jus alpukat?"

"pasti!" aku langsung bangkit dari tidurku dan berjalan menuju sofa.

Nggak nunggu lama, langsung kuhabiskan jus alpukatnya.

"yaudah tidur sana, besok bantu papa di kantor lagi kan?"

"hmmm"

Aku menuju kasur ku lagi, mana pun keluar dari kamarku

Tiba tiba saja, otakku mengingat kejadian tadi sore. Iya, kejadian dimana aku bertemu dia, cewek menyebalkan itu. Benar benar beda 180 derajat dari yang ada di mimpiku

Aku menggelengkan kepala, berusaha melupakannya

*********************

Cahaya matahari masuk melalu jendela kamarku, membuatku terbangun.

Kulihat jam yang terletak di meja, pukul 9.30

"ha? 9.30? mampus, aku harus ikut papa ke kantor"

Dengan buru buru aku melesat ke kamar mandi dan bersiap siap

"Papa mana?" tanyaku ke salah satu pelayan dirumah

" Tuan sudah berangkat daritadi, tuan muda"

"ha??!"

"mama mana?"

"Nyonya ada di halaman belakang"

Apa yang dipikirkan papa? bukankah aku baru sekali ke kantornya dan sudah ditinggal?

"maa...mama" teriakku

"apa sayang?"

"papa? kenapa pergi begitu saja?"

"kata papa, mungkin kamu terlalu capek, jadinya dibiarkabn tidur lebih lama"

"tapi..--"

"nih, papa bilang kasih ke kamu dan kamu bisa ke kantor sendiri" mama memberikanku selembar kertas

Keluar dari pagar, kemudian ambil kanan.. lalu ada jalan raya, cari saja gedung paling tinggi dan terbagus. Itu pasti kantor papa

Begitulah isi kertas yang diberikan papa.

"Bagaimana mungkin aku dapat menemukan kantor papa dengan petunjuk seperti ini?" tanyaku pada mama

Mama hanya mengedikan bahunya.

Betapa bodohnya aku telah menanyakan itu ke mama, mama tidak mungkin tau

"dan papamu juga menitipkan ini" mama memberiku sepucuk surat lagi

"kalau belum paham juga, kasih tau nama perusahaan kita ke burung biru. Gunakan otak cerdasmu itu, kalau sampai waktu makan siang kamu belum sampai, jangan bilang padaku kalau kamu jenius"

Papa pasti bercanda denganku, bagaimana bisa dia memberiku teka teki untuk sampai ke kantor!!
Astaga papa kecehku sayang...

"ma, nama perusahaan papa apa?"

"Dexulition Group"

"lalu burung biru itu apa?"

Lagi lagi mama mengendikan bahunya.

"oke oke, aku cao" ucapku sambil melambaikan tangan

(pergi)

Mama membalas lambaian tanganku

"pak, antar aku ke kantor papa" pintaku ke supir rumah begitu sampai ke garasi mobil

"maaf tuan muda, tapi tadi tuan besar berpesan untuk tidak mengantarkanmu" ucapan supir ini membuatku membulatkan mata,

Apa maksud papa sebenarnya?

Jam sudah menunjukkan pukul 10.47

"yaudah, aku bawa mobil sendiri. Aku minta kunci mobil Pajero Sport putih"

"maaf tuan muda, tapi--"

"nggak boleh juga sama papa?" potongku, supir itu menganggukan kepalanya

Papa kecehh... awas kalau aku sudah sampai di kantor

Aku pergi keluar rumah, masih berdiri di depan pagar rumah, kusandarkan punggungku ke pagar rumah untuk menopang badanku.

Memikirkan arti dari teka teki yang diberikan papa

burung biru?
burung?
apa hubungannya dengan burung?
kasih tau nama perusahaan ke burung biru?
lagian mana ada burung berwarna biru?
hm?

Bagaimana kerasnya aku berpikir pun belum menemukan jawabannya.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 11.30

"mampus!"

burung?
bird?
burung biru?
blue bird?
taxi blue bird maksudnya?

"astagaa.. konyol! kenapa kode segampang ini gabisa aku pecahkan daritadi?"

Lalu aku menelpon perusahaan Taxi Blue Bird dan memberikan alamatku.

Sekitar 10 menit menunggu, taxi itu datang juga

"Dexulition Group, cepat!" perintahku ke supir taxi itu

jam menunjukkan 11.45

semoga tepat waktu, semoga tepat waktu

Kulafalkan terus kalimat itu.

Sudah terlihat, kantor papa sudah kelihatan.

Untung saja jalan tidak begitu ramai.

Segera aku memberikan dua lembar uang berwarna biru

"kembaliannya ambil saja, maaf sudah memintamu untuk ngebut" ucapku begitu sampai di kantor.

Jam tanganku sudah menunjukkan pukul 11.58

2 menit lagi?!

Pasti telat kalau harus naik ke lantai paling atas.

Aku berlari ke meja resepsionis

"cepat telpon ke CEO mu!"

"anda siapa?"

"lakukan saja! aku anaknya"

Tapi karyawan itu tidak bergerak sama sekali, dia malah melihatku dari atas sampai bawah

Apa dia tidak percaya kalau aku anaknya CEO?

11.59

"sekarang! cepat atau kau kupecat?!" kesabaranku sudah habis. Waktu terus berjalan, dan dia menunda waktuku yang berharga

Akhirnya karyawan itu pun mulai memegang ganggang telpon dan mulai menekan dial number

"e.. halo pak, ini---"

"11.59, aku nggak telat. Masih ada 1 menit dari waktu yang papa kasih. Aku menang kali ini. 77-80." ucapku dengan nafas tidak beraturan, sedangkan lawan bicaraku di sebrang sana malah tertawa terbahak bahak

"tunggu papa dibawah, kita makan siang sama teman papa"

Tanpa menjawab papa, kuberikan ganggang telpon ke karyawan kantor

"untung aku menang, kalau aku kalah, sudah kupastikan kau membereskan barang barangmu dan tidak kembali lagi kesini" aku menatap tajam karyawan itu, lalu pergi meninggalkannya

"Vanno" sudah pasti itu papa yang memanggilku

"lho pa.. kok ada dia?" papa nggak sendirian, tentu saja sama temannya yang diomongin tadi di telpon, tapi ada seseorang lagi. Seseorang yang wajahnya nggak asing untukku

Pemeran utama ceweknya belum muncul sepenuhnyaa..

Princess ice, mahkluk cewe macam apakah dia?
xixixixi

9 Juni 2017

Ellyn Novica

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience