#2

Romance Series 1431

____________________________________
"Lo galak,tapi gue suka."
- Alendra Alvero-__________________________

Kinan memasuki kelasnya dengan wajah tidak bersahabat. Orang pertama yang ia cari adalah Keisha. Kinan sudah menyiapkan kata-kata pedas untuk menyemprot Keisha. Disana Keisha terlihat sibuk dengan ponsel sehingga cewek itu tak menyadari kehadiran Kinan. Dan hal ini membuat kemarahan Kinan bertambah 0,99%.

"Kenapa lo tadi ninggalin gue? Biasanya lo selalu nungguin gue selesai makan."

"Gue berasa kambing conge tau gak, berada diantara dua orang yang lagi kasmaran. Jadi ya lebih baik gue ke kelas kan." Jawab Keisha, namun pandangan cewek itu masih tetap fokus ke ponsel. Dasar tidak sopan. Pikir Kinan.

"Gue sama Alen gak lagi kasmaran Kei, lo tau kan kalo gue benci banget sama itu cowok."

"Hati-hati kemakan omongan sendiri. Ya gue sih takutnya entar lo malah jadi demen sama si Alen." Keisha menahan senyumnya. Ia membayangkan jika suatu hari nanti Kinan benar-benar jatuh pada pesona Alen.

"Gak jelas lo."

Keisha terkekeh singkat. Menggoda Kinan memang menyenangkan. Apalagi jika sudah membahas tentang Alen. Kinan berusaha melupakan kata-kata ngelantur yang terucap dari bibir Keisha, bodoamat sahabatnya itu mau bilang apa. Karena yang terpenting ia tidak menyukai dan tidak akan pernah menyukai Alen, tolong catat itu.

"Permisi kak."

Kinan dan juga teman-temannya menatap seorang gadis manis yang berdiri didepan pintu kelas. Sepertinya ia murid kelas 10.

"Maaf, aku mau nyari kak Kinandra. Ada?" Tanyanya dengan malu-malu.

Kinan mengerenyitkan dahinya. Tumben-tumbenan ada mencarinya. Kinan bangkit dari kursinya dan berjalan santai menuju cewek berambut sebahu itu.

"Ada apa?" Kinan tersenyum samar.

"Ini kak, ada titipan surat." Kinan menatap bergantian cewek itu dan surat yang dipegangnya.

"Dari siapa?"

"Hamba Allah. Tolong diterima ya kak. Kalo suratnya gak nyampe ke kakak aku bisa dapet masalah."

"Oh iya iya. Makasih ya." Kinan menerima surat itu dengan agak ragu. Adik kelas yang Kinan ketahui bernama Gladys itu mengangguk sopan, dan meminta izin untuk kembali ke kelasnya

Kinan kembali ke bangkunya dan langsung disambut dengan tatapan ingin tahu dari Keisha.

"Apaan sih tuh Nan?"

"Bentar gue buka dulu."

Kinan membuka lipatan kertas itu. Yang ia lihat hanya tulisan yang bentuknya mirip ceker ayam. melihat tulisan ini saja bahkan sudah membuat Kinan pusing
____________________________________
Nanti pulang bareng ya. Gue tunggu diparkiran. Gak ada penolakan!

-Hamba Allah yang paling ganteng
____________________________________

Pasti cowok alien itu pengirimnya. Pikir Kinan.
**
Bel pulang sekolah berbunyi. Kinan cepat-cepat membereskan buku dan juga alat tulisnya. Ia harus cepat keluar agar tidak bertemu dengan Alen. Kinan malas jika Alen memaksanya untuk pulang bareng.

"Gue duluan ya kei." Kinan menepuk pundak Keisha dan keluar dari kelas dengan agak berlari. Ia harus cepat naik ke angkutan agar terhindar dari alien, ups! Maksud Kinan Alen.

'Shit!'

Langkahnya terhenti saat seorang cowok terlihat berdiri membelakanginya. Sepertinya Alen tidak menyadari kehadiran Kinan. Kinan berniat kabur, namun suara Alen seakan memaksanya untuk berhenti.

"Jangan coba-coba kabur dari calon pacar. Gak baik."
**
Kinan menerima helmet yang disodorkan Alen.
"Besok-besok gak usah ngajakin pulang bareng. Gue mau naik angkot aja."

"Kenapa? Pulang bareng gue gak perlu bayar Nan. Lagian lebih aman juga kan."

"Pulang bareng sama lo gak aman buat kesehatan gue. Bisa-bisa gue darah tinggi."

Alen terkekeh. Entah kenapa semua hal yang diucapkan Kinan terdengar lucu dan menarik di telinganya. Mungkin ini yang namanya cinta.

"Buruan jalan! Gue pengen cepet nyampe rumah." Alen tersadar dari khayalannya tentang Kinan saat cewek itu menepuk pundaknya. Ia mula melajukan motornya dengan pelan, terlalu pelan hingga membuat Kinan mendengus kesal.

"Berasa naik siput, lemot." Alen tidak peduli dengan cibiran Kinan. Ia bahkan tak berniat menambah kecepatan. Karena yang ia ingin hanya bisa berlama-lama dengan kinan. Modus dasar.

20km/jam.

Kinan mendengus kesal, kapan ia bisa sampai rumah jika Alen mengendarai motornya dengan sangat sangat pelan.

"Kalo naik angkot gue bisa nyampe rumah cuma dalam waktu 10 menit. Tapi gara-gara pulang bareng lo mungkin sejam lagi baru nyampe."

"Biar pelan asal selamat Nan. Gue gak mau nanti lo terbang ketiup angin kalo gue ngebut bawa motornya."

"Bilang aja lo pengen lama-lama sama gue."

'Skakmat!' modus Alen ketauan permirsa.

**
Hallo:D adakah yang rindu Alen & Kinan? Atau mungkin rindu authornya?? #plaakkk!

Nah btw aku ada pertanyaan nih.
Kira-kira apa yang bakal kalian lakuin kalo misal ada seseorang yang baksir kalian dan kelakuannya mirip Alen? Coba nerima atau justru ngejauh?

# SalamDariCalonPacarnyaAlen:D

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience