Rate

Namanya ' ICHA '

Drama Series 456

"perkenalkan, aku Icha yunia Setiawan",
bisa dipanggil " Icha ", senang berkenalan dengan teman-teman semua.

" ohh , Icha ya...", kataku dalam hati
" baik, sekarang nak Icha silahkan duduk di kursi yang kosong", kata pak aryan.

dalam suntukku sambil menyandarkan kepala di atas meja, tanganku sontak memegang kursi, pantas saja karena hanya ada dua kursi yang kosong, satunya di tempat Zaki .

" Icha duduk disebelah ku saja ", terdengar suara Zaki menawarkan
" hahaha, jangan mau !! ", Chandra berkata Jengis
" nanti ketularan bodoh!!, dan pastinya sok asik", lanjut Chandra
" bangsat !! ",
" kalau tidak berani saingan jangan bacott ", teriak Zaki
" sudah sudah !!! ",
" kalian malah bertengkar, mau jadi apa kalian?", pak Aryan menengahi ,
pak aryan sudah terbiasa dengan pertengkaran mereka berdua, bahkan sudah bosan menengahi , karena tidak ada ujungnya.
" jangan buat malu bapak ", lanjut pak Aryan dengan nada halus,
" silahkan Icha, duduk ",

terdengar suara jejak kaki mengarah ke tempatku, aku tidak menghiraukan, rasanya aku akan tertidur .

" maaf , aku icha " ,
aku terbangun layu, tak sengaja kutatap wajahnya, dia tersenyum sambil mengulurkan tangannya.
" kenapa ? " , dengan wajah datar kutanya
tanpa kuhiraukan uluran tangannya
" boleh duduk disini?? ",
" boleh-boleh, tentu saja ", kata Chandra ,
belum sempat kujawab , dia bangun dari tempat duduknya menuju ke mejaku
" tangan lo minggirin anjing ",
Candra menepis tanganku yang masih memegang kursi,
" silahkan duduk Icha "
Chandra mempersilahkannya duduk disampingku.
" terimakasih ", kata Icha
terlihat dia ragu untuk untuk duduk
" duduk saja Icha, Dion orang baik kok, tidak seperti setan diseberang ! ", kata Candra kembali ke mejanya .
"hahahaha ", Ray , Rico, Roman dan Chandra tertawa sinis , sambil melihat ke arah Zaki .
Zaki terlihat geram karena mereka ,
" sialan Lo Chan ", gumamku dalam hati
" sudah-sudah ", kata pak Aryan
" Dewi nanti kamu antar Icha untuk keliling-keliling sekolah, jam istirahat ya ", pak Aryan menunjuk Dewi si ketua kelas
" baik pak ", jawab Dewi bersemangat
" baik anak-anak, bapak kembalikan waktu kepada ibu Suketi "
" silahkan buk "
pak Aryan bergegas meninggalkan kelas.

" baik anak-anak, ibu lanjutkan "
" dion ! , kamu kasih Icha juga buku LKS nya , nanti ibu Carikan di ruangan TU (tata usaha) ", kata Bu Suketi menunjuk ke arahku
" baik buk ", jawabku malas
" nak Icha sama Dion dulu ya , 1 berdua ",
" terimakasih Bu " , jawab Icha lembut
kusodorkan buku LKS kepadanya
" ambil , aku ngga perlu ",
mungkin dia terkejut dengan reaksiku, kembali kusandarkan kepalaku, dalam hati aku berfikir " kenapa aku tidak bisa menolak tadi, apa karena dia lumayan cantik?", ahh sudahlah, aku mau tidur saja .

" teeetttttttttt ", bel istirahat berbunyi kudengar samar, rasanya aku sudah hampir tertidur tadi ,
" baik anak anak , nanti kita lanjutkan lagi di jadwal pertemuan selanjutnya ", kata ibu Suketi . kemudian ibu Suketi berjalan meninggalkan kelas .

suara gemuruh siswa terdengar di luar kelas, aku hanya diam,
" ini bukumu ", Icha mensodorkan buku LKS ku kembali, memecah lamunanku saat itu
" terimakasih ", lanjutnya lagi
" sama-sama ", jawabku sambil kutatap wajahnya,
dia tersenyum, dalam hatiku berkata " wanita yang berani ",
" yuk cha, kuantarkan keliling-keliling ", Dewi tiba tiba datang memecah pandanganku.
" baiklah ",
Icha bangun dari duduknya lalu bersama Dewi berjalan ke luar kelas .
" ric , aku keluar bentar ya ", sambil melambaikan tangannya ke arah Rico, Rico membalas.
" sial mau muntah gwe Ric ", kata Ray
" lebay amat tuh si kutu buku ",
" udah biarin , yang penting tugas sekolah gwe dikerjain sama dia " kata Rico , berbisik kepada Ray .
" bangsat , hahaha ", tawa Ray cetus

didepan icha berjalan , tanpa sadar aku memperhatikan nya, dia tertawa, mungkin membicarakan sesuatu dengan Dewi ,

" menarik dan cantik ", tanpa sadar aku berkata demikian , sambil melamun.
tanpa sadar keempat sahabatku melihat ke arahku, keheranan mendengar suaraku
tidak seperti biasanya,

" pagi itu hujan gerimis disertai mentari, langkah kaki tergesa-gesa berjalan menghindari suasana indah itu . sosok pelangi dengan warna berani , cantik dan menarik . hati sekeras batu luluh dibuatnya, tidak seperti biasanya ".

•AKU•

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience