Rate

Fight again

Family Series 753

"Apa ! Kita Harus Berperang" Kata Nala Yang sebenarnya Takut berperang.
"Ya, Surat ini di kirim dari Kerajaan Srui, Kita Tidak mempunyai Pilihan" Kata Sarah dengan Sifat takut.
"Baik, Kita Harus menunggu Natasha sampai Besok pagi, beritahu yang lain Agar bisa berkonfirmasi dengan Sang ratu"Perintah Jeremy pada semua Penjaga yang ada disana.
Semua penjaga itu langsung pergi Untuk memberi tahu sang ratu di kerajaan kunjungannya.
Regina hanya Melirik jendela dengan Serius.
Lalu ia berdesah.
"Kita Harus bisa melawannya !" Kata Regina.
"Kita tak punya pilihan lain" ujar Nala Dengan takut.
Regina Bersikap Tegas.
"TIDAK ! KITA BENAR BENAR HARUS MELAKUKAN ITU TANPA TERPAKSA !" Regina bersikap Tegas pada Adiknya nala.

"Terimakasih telah bergabung ke penobatan ku" Kata Ratu rosa Yabg baru di lantik menjadi ratu.
"Sama sama, Aku tau rasanya, Sangat menegangkan, Aku baru 4 hari yang lalu" Kata Natasha menjawabnya.
"Astaga, Benar kamu baru dilantik" Kata Rosa keingat.
"Hahaha, Aku benar benar punya rasa percaya diri yang tinggi menjadi ratu" Aku bercerita.
Tiba tiba.
"RATU NATASHA" kata Seorang prajurit.
"Astaga apa yang membuatmu datang kesini" Kata Natasha bingung lalu menghampiri prajurit yang berteriak itu.
"Natasha, Jeremy sedang bertugas tadi, Dan ia mendapatkan surat ini di singgah sana mu" Kata Prajurit itu sambil memberinya sebuah surat.
Natasha Membaca surat yang diberikan oleh prajurit itu.
"Dear The kingdom of Ryn.
Queen Natasha, Aku akan menyerangmu saat Lusa, Jadi mohon menyerahlah, We Will defeat yoy of that War
From The kingdom of Srui."
"Jadi kau harus segera pulang besok" Kata Prajurit mengingatkan Natasha.
Natasha mengangguk.
"Ya, Besok pagi aku akan segera kembali" Kata Natasha.

Malamnya....
Sarah merenung di Balkon kamarnya dan melihat Sinar Rembulan.
"Hey, Sendirian Saja ?" Kata Thomas yang tiba tiba datang.
"Yeah, Dari mana kau datang ?" Sarah bingung karena rasanya dia sudah mengunci pintu kamarnya.
"Pintu kamarmu terbuka Lebar kau tau ?" Kata Thomas agak tertawa melihat tingkah laku Sarah.
pipi sarah memerah.
"Yeah, Maaf aku lupa" Sarah masih malu.
"Tidak apa apa, Itu menjadi lawakan untukku" Kata Thomas menenangkan Sarah yang benar benar tersipu malu.
"Kau tau apa, Aku selalu nyaman Jika Didekatmu" Kata Thomas sambil tersenyum manis pada Sarah.
"Astaga, Kamu ada ada saja, Kita teman yang baik ya" Kata Sarah yang pipinya makin merah.
"Yeah, Tapi disisi lain Sepertinya kau gelisah"Tanya Thomas yang melihat Alis Sarah yang tiba tiba murung.
"Jujur saja aku takut pedang dan Kapak" Ucapnya.
"Tapi kau tidak takut pada Chad kan ?" Tanya Thomas lagi.
"Bukan Chadnya, Kapaknya, Takutnya kalo dia salah Nyerang gimana ?" Kata Sarah.
"Ayolah, Jika Iya Maka aku akan ada disana dan Membawamu pulang untuk dapat pertolongan" Kata Thomas yang semaki membuat mereka berdua asyik Mengobrol.
"Ini sudah malam, Aku ngantuk" Kata Sarah.
"Ok, Akan ku antar kekamarmu" Kata Thomas lalu merangkul Sarah berbalik badan.
"Hei, Kamarku dekat sekali, sampai bisa dihitung langkah" Kata Sarah.
"Tidak apa" Thomas menambahkan.
Lalu Sarah berbaring di tempat tidurnya.
Thomas hanya menyelimutinya.
"Selamat malam Sarah"
"Selamat malam Thomas"
Lalu Thomas Mengunci kamar Sarah dari Luar dan pergi ke kamarnya.

Nala gelisah.
"Aku takut nih" Kata Nala pada saudari kembarnya.
"Aduh Itu masih 2 hari lagi" Hana malah santai sambil melihat pedang wheelsnya.
"Namanya juga takut" Kata Nala kesal.
Hana hanya mendesah Dan Melirik Cermin yang ada disebelahnya.
Dan melihat Rambut kecoklatannya.

"Pita kuning ? Tidak, Blue Ribbon ? Not special, Green Ribbon ? Hmmm Good, But Boring" Regina Sibuk memilih pita untuk Mengingkat pisau terbangnya.
Regina Memilih di Sofa Kerajaan.
Jeremy melihat Hal iti dan menghampirinya.
"Regina ?" Jeremy memanggilnya.
"Oh, Ya Ada apa ?" Katanya Dengan agak Sindir.
"Kau Sedang dalam Masalah" Kata Jeremy memastikan.
"Tidak,Grlah kau" kata Regina Cuek.
"Menurutku Yang Merah bagus" Kata Jeremy sambil menunjuk pita merah.
Regina hanya melirik pita merah yang ditunjuk Jeremy dengan Sinis.
"Oh ya, Benar sekali" Kata Regina Dengan Mata Melotot melihat Warna merah mengkilap, dan tanpa nada cuek sama sekali.
"Apa Yang kau bilang ?" Tanya Jeremy yang belum pernah mendengar Kata Feminim Regina.
"Ouw, Tidak apa apa , GR banget sih" Kata Regina kembali Cuek.
"Hey, Sudah lah, Tidur" Kata Jeremy.
"Baik, Terimakasih infonya" Kata Regina.
Jeremy tersenyum manis dan segera Pergi meninggalkan Regina.
Jeremy tidak sadar bahwa dibelakangnya Regina Tersenyum manis.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience